Jumat, 03 Mei 2013

Naruto Shippuden Episode 311 (Subtitle Indonesia)


                                            Terima kasih buat : Naruchigo.com

        3GP ] [ MP4 ] [ AVI ]

Naruto Shippuden The Movie 6: Road To Ninja (Subtitle Indonesia)


     [ 3GP ] [ MP4 ] [ MKV ]

STRANGER chapter 4



Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Masashi Kishimoto . Pair: NaruHina . Rate: T .Genre: Family, Romance, Adventure . Warning: OOC,OC,Typo,No EYD,Tanda baca blawur,Gak Jelas,dll . 


Selamat membaca .

"Ada apa?" tanya Menma melihat Naruto yang menghampirinya. "Aku ingin berbicara sesuatu padamu" jawab Naruto. "Bicara
saja!" ucap Menma tanpa melihat ke arahnya. "Apa foto itu, foto kedua orang tuamu?" tanya Naruto melihat sebuah foto
yang di pegang Menma. "Ya" jawabnya singkat. "Mereka sangat mirip denganku dan Hinata!" ucap Naruto. "Ya.. entahlah"
ucap Menma masih melihat ke luar dari jendela. "Apa yang kau lihat di luar?" tanya Naruto mendekat ke Menma lalu menepuk
bahunya. "Tidak melihat apa-apa! aku hanya membayangkan kalau kedua orang tua ku masih hidup, menemaniku di rumah" ucap
Menma masih melihat ke luar jendela kamarnya. "Kau pasti merindukan mereka ya?" ucap Naruto melepaskan tangannya dari
bahu Menma. "Begitulah!" ucap Menma masih menatap keluar jendela. "Bukankah kami masih ada, menemanimu di rumah" ucap
Naruto. "Apa.. kalian bukan siapa siapa.. kalian hanya orang asing yang tiba-tiba datang ke dunia ini dan mencari
seorang buronan. dan satu lagi berhentilah meng khawatirkanku, kalian bukan orang tua k.." , "Kalau begitu! anggap kami
sebagai orang tuamu" timpal Naruto lalu tersenyum padanya. Menma yang mendengar itu sedikit terkejut lalu berbalik
melihat Naruto. "Kau gila! aku tidak bisa menganggap orang lain sebagai orang tuaku, apalagi kalian orang asing" ucap
Menma dengan ekspresi marah. "Kalau begitu! belajarlah menganggap kami sebagai orang tuamu" ucap Naruto berbalik
berjalan ke arah pintu bermaksud keluar dari kamar. "L-Lalu bagaimana aku harus belajar?" ucap Menma. "Pikirkan saja
sendiri" ucap Naruto mengacungkan salah satu tangannya tanpa melihat Menma lalu melewati pintu dan menutupnya. Menma
yang mendengar hal itu hanya terdiam, menunduk. *Skip Time* Keesokan harinya, Selesai mandi dan memakai pakaiannya,
Menma berjalan ke meja makan. Terlihat Hinata tengah keluar dari dapur, sedangkan Naruto asyik memakan semangkok ramen
yang ada didepannya. Menma yang melihat itu hanya bisa menunduk bersedih, teringat dengan kedua orang tuanya.
"Menma!" panggil Hinata membuatnya mendongakan kepala melihat ke arah Hinata. "Kau akan kuliah kan? sebaiknya sarapan
" ucap Hinata sambil tersenyum. Menma pun berjalan ke arah meja makan dan duduk di samping Naruto yang asik memakan
ramen. *Skip Time* Menma pun keluar dari rumahnya untuk berangkat kuliah. Sampai di Universitas Konoga, ia pun memasuki
ruang kelasnya *Skip Time* "KRIING" Bel tanda istirahat berbunyi, "Menma!" panggil seorang Dosen berambut hijau tua
yang akan keluar dari ruang kelas. "Ya Koziro-sensei" jawab Menma. "Ikut aku sekarang juga!" ucap Dosen itu yang namanya
telah disebutkan tadi, Koziro. Menma pun mengikuto Dosen itu pergi. Sampai di sebuah ruangan, mereka berdua masuk ke
ruangan itu. "Cklek" Dosen itu mengunci pintu. "A-Ada apa sensei?" ucap Menma sedikit takut. "Dimana mereka?" tegas
Dosen yang bernama Koziro itu. "Apa maksudmu?" tanya Menma terheran. "Pria pirang itu?" ucap Koziro. "A-Apa maksudmu
? aku tidak mengerti!" ucap Menma mulai ketakutan. "Jangan berbohong padaku. cepat katakan dimana mereka?" ucap Koziro.
"Aku ti.. " BUAGH.. sebuah pukulan menyela ucapannya. "Ugh" dengus Menma jatuh ke lantai karena terkena pukulan Koziro.
"Katakan! dimana mereka?" ucap Koziro dengan ekspresi gelisah. "Aku masih tidak .." DUAGH.. sebuah tendangan menyela
perkataan Menma lagi. FLASH BACK. "BUAGH" Seseorang memukul Koziro dengan keran, hingga membuatnya terpental menabrak
dinding dan pingsan. Seseorang yang memukul Koziro tadi menggendong seorang gadis lalu pergi dari rumah itu. "Ugh.."
Koziro mulai tersadar. "Sialan! Hokage itu.. dia mengikutiku sampai ke dunia ini" Pikir Koziro lalu berdiri. FLASH BACK
END. "Untung saja aku sudah memiliki kalung pembuka segel itu" Pikir Koziro teringat sebuah kalung yang berbandul sebuah
mutiara hitam berbentuk prisma yang di ambil dari seorang gadis yang telah ia culik. Koziro pun keluar dari ruangan itu
meninggalkan Menma yang kesakitan, serta mengunci pintu itu. "Brengsek!" umpat Menma berdiri lalu mencoba mendobrak
pintu tapi tidak bisa. "Sial! Guru brengsek.." umpat Menma. "Huh.. sebenarnya ada apa sih?" gumam Menma terduduk di
lantai. Malam harinya, Menma masih terduduk di ruangan itu. terdengar suara dari perutnya, "Aku lapar" gumam Menma.
Tiba-tiba Menma teringat Hinata yang sedang keluar dari dapur membawa semangkok ramen, meletakannya di meja lalu
tersenyum padanya. "JRUSH" Tiba-tiba seseorang datang dari depannya dengan berjongkok. Seketika, mata Menma membulat
. "Hai" sapa seseorang itu berdiri melihatnya. "B-Bagaimana .." , "Yah.. aku mengkhawatirkanmu. Jadi aku mencarimu tadi.
Rupanya kau ada disini" ucap seseorang itu yang tak lain ialah Naruto. "Kita pulang!" ucap Naruto membantu Menma berdiri
. "JRUSH" Tiba-tiba mereka menghilang dari ruangan itu. # Di rumah Menma, "Tok.. Tok.. Tok.." seseorang mengetuk pintu.
"Cklek" Hinata membukakan pintu, terlihat seorang pria tengah menggendong seorang pemuda di belakang. "Kami pulang!"
ucap Naruto sambil nyengir ke arah Hinata. "Selamat datang" balas Hinata dengan tersenyum. Sedangkan Menma hanya
memasang wajah depresi. Naruto pun masuk ke dalam dan mendudukan Menma ke sofa, "Wah.. keluarga yang romantis" ucap
seseorang dengan rambut biru panjangnya. "Siapa kau?" ucap Menma melihat gadis bersurai biru itu. "Dia adalah tuan putri
yang kami cari" ucap Hinata. "Tuan putri? kau seorang bangsawan?" ucap Menma terkejut. "Ya begitulah" ucap gadis itu.
"Apa dia boleh tinggal disini sementara ini?" tanya Naruto melihat Menma. "Terserah!" jawab Menma. Sebenarnya ia sedikit
senang, karena dia mempunyai teman selain Naruto dan Hinata yang selalu mengingatkan padanya kepada Orang tuanya yang
telah pergi. *Skip Time* Keesokan harinya, Menma kembali berangkat kuliah. "Dimana kalungk?" ucap gadis bersurai biru
panik. Hinata yang mendengar itu langsung keluar dari dapur menghampiri gadis itu, Sedangkan Naruto yang masih asik
memakan ramen berhenti dan menghampiri gadis itu. "Ada apa tuan putri?" tanya Hinata. "Kalungku?" jawab gadis itu.
"Eh! memangnya kau pernah memakai kalung?" ucap Naruto heran, "Bodoh! Kalung itu adalah kunci untuk membuka segel, jika
kalung itu sampai ke tangan orang jahat. Kota ini bisa hancur" ucap gadis itu. "Mungkinkah.." ucap Naruto teringat saat
ia menghajar Koziro dan membuatnya terpental menabrak dinding hingga pingsan. Saat itulah ia melihat sebuah kalung
berbandul prisma mutiara hitam di genggam oleh Koziro yang tergeletak pingsan karena pukulannya tadi. "Ada apa?" ucap
Hinata dan gadis itu menatap Naruto. "Kalung itu ada pada si rambut sayuran!" ucap Naruto.

 TO BE CONTINUED

Tunggu chapter selanjutnya minggu depan, karena admin belum buat chapter lanjutannya

Irfan Namikaze
[: <3<3<3 :]

STRANGER chapter 3




 Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Kishimoto Masashi . Pair: NaruHina . Rate: T .Warning: OOC,OC,Typo,Gaje,No EYD,Tanda baca blawur,abal,dll . 


Selamat membaca .

Keesokan paginya. Menma mulai terbangun,
ia pun segera menuju ke kamar mandi. Selesainya, ia memakai pakaiannya dan bergegas keluar rumah, akan tetapi saat ia
hampir membuka pintu depan rumahnya ia terhenti karena seseorang memanggilnya dari arah dapur. Menma pun segera
memalingkan pandangannya ke arah orang yang memanggilnya tadi. "Kau mau pergi kemana?" tanya seseorang dengan rambut
panjangnya, tak lain ialah Hinata. "Aku mau pergi kuliah!" jawab Menma dengan nada datar. "Apa itu semacam sekolah?"
tanya Hinata. "Begitulah!" jawab Menma. "Apa kau tidak sarapan?" tanya Hinata. "Sarapan? aku tidak sempat untuk membuat
dan memakan makanan di pagi hari!" jawab Menma membuka pintu, bermaksud berangkat kuliah. "Kalau begitu! tunggu
sebentar" ucap Hinata memasuki dapur setelah dari tadi berdiri di depan pintu dapur. Menma pun menutup pintu kembali
dan duduk di sofa. Terlihat Hinata keluar dari dapur sambil membawa mangkok yang kelihatannya berisi makanan. "Makanlah
ramen ini!" ucap Hinata meletakan semangkok ramen di meja, tepat meja didepan Menma duduk di sofa. "Ramen? Kelihatannya
enak" ucap Menma mengambil sendok lalu meminum kuah ramen itu dengan sendok yang ia ambil. "Wah.. ini enak!" ucap Menma
melahab ramen yang diesdiakan Hinata untuknya tadi. Hinata yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil. "Seperti
Naruto-kun" Pikir Hinata. Menma pun menghabiskan makanan itu, "Terima kasih atas makananya. Oh iya.. bagaimana kau bisa
memasak disini? bukankah kau baru semalam tinggal disini?" ucap Menma heran. "Entah! Kebetulan atau tidak! rumah ini
sama dengan rumah kami berasal" ucap Hinata duduk di samping Menma. "Benarkah? aneh sekali" ucap Menma. "Yah aku juga
tidak tahu" ucap Hinata. "Kalau begitu! aku pergi kuliah dulu" ucap Menma berdiri, berjalan ke pintu depan dan melihat
Hinata sambil tersenyum, kemudian keluar rumahnya, berangkat kuliah. Hinata pun berdiri karena seseorang keluar dari
sebuah kamar. "Apa dia sudah berangkat?" tanya orang itu menghampiri Hinata. "Ya! hati-hati Naruto-kun" ucap Hinata
tersenyum padanya. "Tenang saja! aku pasti akan baik-baik saja" ucap seseorang yang bernama Naruto itu. Naruto pun
keluar dari rumah dan mengikuti Menma dari belakang tanpa ketahuan darinya. *Skip Time* Sampai di Universitas Konoha,
Menma bergegas ke ruang kelasnya. Terlihat Naruto memperhatikan dari jauh. "KRIIIING" Terdengar suara bel telah berbunyi
. Semua orang yang kuliah disana memasuki ruang kelasnya masing-masing. "Ohayou minna?" sapa seseorang dengan rambut
hijaunya di sebuah ruang kelas. "Ohayou Koziro-sensei!" jawab semua orang yang ada di ruangan itu. "Tidak salah lagi!
dia orangnya. Tunggu! mungkin aku akan memastikannya nanti" Pikir Naruto berdiri di batang pohon, melihat ke jendela
dari tempat jauh. *Skip Time* "KRIIIING" bel berbunyi lagi, karena hari yang sudah menampakan siang hari. Semua orang
yang kuliah di sana keluar dari ruang kelasnya lalu pergi dari Universitas itu, bermaksud untuk pulang. Terlihat Naruto
berdiri di atap gedung Universitas memperhatikan seorang pria berambut hijau tua yang memegangi buku sambil berjalan.
Orang dengan rambut hijau itu memasuki sebuah ruangan dan kembali keluar membawa sebuah koper, kemudian ia berjalan
melewati gerbang, bermaksud kembali ke rumahnya. Sampai di depan pintu rumahnya, "Cklek" orang dengan rambut hijau tua
membuka pintu lalu memasuki rumah. Naruto yang memperhatikan dari atas gedung pencakar langit yang berada di dekat rumah
itu tidak diam saja, Ia turun ke bawah, tepat di halaman depan rumah itu. "Jadi ini rumahnya? ada banyak penghalang
di rumah itu" Pikir Naruto melihat banyak kertas mantra di sekitar rumah itu, tapi tersembunyi. Tiba-tiba terdengar
suara teriakan seorang perempuan dari rumah itu. Naruto yang mendengarnya itu langsung terkejut dan berlari ke arah
Kamis
pintu depan rumah itu tanpa memperdulikan bahwa disana terdapat penghalang. "BLUAR" Naruto mendobrak pintu itu dam masuk
ke dalam. Terlihat seorang gadis berambut biru muda tergeletak di lantai dengan keadaan pingsan. "Tuan Putri" Ucap
Naruto mendekati orang itu. Tiba-tiba seseorang muncul di belakangnya dan mengarahkan sebuah kunai ke Naruto. "Poff"
kunai itu berhasil mengenai Naruto, akan tetapi saat kunai itu sudah mengenainya, ia berubah menjadi asap. "Bunshin?"
ucap orang itu melihat sekeliling dalam rumah. "DUAH" Sebuah pukulan mengenai dan membuatnya terpental menabrak dinding
hingga pingsan. Naruto pun menggendong gadis berambut biru muda itu setelah memukul keras orang dengan rambut hijau tua
nya yang tak lain ialah Koziro. "Tap.. Tap.. Tap.." Naruto berlari keluar sambil menggendong gadis itu lalu melompati
gedung-gedung. *** "Cklek" Menma membuka pintu depan rumahnya, terlihat seorang perempuan berambut indigo tengah
keluar dari dapur membawa mangkok yang berisi makanan dan meletakan di sebuah meja makan kemudian tersenyum ke arah
Menma. "Selamat datang" ucap perempuan itu, ialah Hinata. Menma sedikit terkejut melihat hal itu. "Cklek" ia menutup
pintu dan berjalan ke arah meja makan dan melihat ke arah meja yang terdapat mangkok mangkok yang berisi makanan. "Kalau
kau lapar, makanlah" ucap Hinata sambil tersenyum. "Maaf! aku tidak lapar" ucap Menma memalingkan wajahnya sambil
menyilangkan kedua tangannya. Tiba-tiba terdengar suara dari arah perutnya, Hinata yang mendengar itu hanya bisa tertawa
kecil. Sedangkan Menma, pipinya memerah, malu. "Mulutmu bisa saja berbohong, tapi perutmu tidak bisa" ucap Hinata sambil
mencolek perut Menma. Menma pun duduk di kursi, "Selamat makan!" ucapnya lalu memakan semangkok ramen di depannya.
"Apa aku boleh bertanya padamu?" ucap Hinata duduk di kursi, meja depan Menma. "Boleh!" ucap Menma kembali memakan ramen
itu. "Kau terlihat terkejut saat kau melihatku tadi, memangnya ada apa?" ucap Hinata melihat ke arah Menma yang asik
memakan ramennya yang tiba-tiba berhenti karena Hinata menanyainya seperti tadi. "Itu karena aku tadi berpikiran kau
adalah Kaa-chan! saat aku ingat kembali, ternyata bukan" ucap Menma lalu kembali memakan ramen itu. "Wajah kami mirip
dengan kedua orang tuamu! apa itu juga membuatmu mengingat kembali kedua orang tuamu?" ucap Hinata. "Ya begitulah" ucap
Menma meminum kuah ramen itu lalu berdiri berjalan ke arah kamarnya. "Cklek" ia membuka pintu kamarnya, "Kalau begitu!
anggap kami sebagai orang tuamu dan panggil kami sama seperti kau memanggil kedua orang tuamu" ucap Hinata sambil
tersenyum ke arahnya. Menma yang mendengar itu sedikit terkejut dan berhenti akan masuk ke kamarnya. "Kalian bukan
orang tuaku! buat apa aku harus memanggil kalian dengan Kaa-chan, Tou-chan" ucap Menma sambil menunduk. "Baiklah! kalau
kau tidak mau tidak apa-apa. Jika kau memanggil kami dengan sebutan itu, kami malah senang" ucap Hinata masih tersenyum.
Menma hanya diam mendengar itu sambil menunduk, ia pun memasuki kamarnya dan menutup pintu kamar. "Tok.. Tok.. Tok.."
terdengar seseorang mengetuk pintu dari arah pintu depan. "Cklek" Hinata membukakan pintu itu, Terlihat seorang pria
berambut pirang menggendong seorang gadis berambut biru muda. "Hinata-chan! sebaiknya kita cepat tolong dia" ucap Naruto
. "Apa dia tuan putri?" tanya Hinata dengan ekspresi terkejut. "Iya! cepat kau tolong dia" ucap Naruto membawa gadis itu
ke dalam lalu membaringkan ke sofa. Hinata menggunakan ninjutsu medis nya untuk menolong gadis itu. "Dimana dia?" tanya
Naruto melihat sekeliling. "Ada di kamarnya!" jawab Hinata. Naruto pun berjalan ke arah pintu kamar Menma. "Tok.. Tok..
Tok.." Naruto mengetuk pintu kamar Menma. "Masuk" ucap Menma dari dalam kamar. "Cklek" Naruto membuka pintu lalu masuk
ke dalam kamar itu menghampiri Menma yang sedang melihat ke luar dari jendela. "Hai" sapa Naruto.

 TO BE CONTINUED

STRANGER chapter 2



Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Masashi Kishimoto .
 Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance, Adventure, Humor .
 Warning: OOC,OC,Typo,No EYD,Tanda baca blawur,Gaje,dll . 


Selamat Membaca .

### Pagi yang cerah menyelimuti sebuah kota yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil. Orang-orang beraktifitas
kembali. Mobil-mobil dan motor berlalu lalang di jalan raya. Langit mulai terlihat, menampakan awan-awan yang menutupi
silaunya sinar matahari, walaupun saat ini masih pagi. Di sebuah Universitas yang di gerbangnya terdapat tulisan
-Universitas Konohagakure-. "KRIIIING" Semacam bel berbunyi dengan kerasnya, sehingga membuat semua orang yang kuliah
disitu memasuki ruang kelasnya. Disebuah kelas, "Ohayou minna-san?" sapa seseorang dengan rambut hijau tua, yang tak
lain adalah Dosen di Universitas itu. "Ohayou Koziro-sensei!" jawab mereka serempak. "Keluarkan buku catatan kalian!
hari ini kita hanya akan mencatat" ucap Dosen yang bernama Koziro itu. *Skip Time* "KRIIING" Bel kembali berbunyi.
Semua orang yang berkuliah di Universitas itu keluar dari kelasnya, bermaksud pulang kerumah masing-msing. Terlihat
seorang pemuda tengah melewati gerbang Universitas itu. "Menma!" panggil seorang gadis berambut merah darah dari
belakang. "Sara!" ucap pemuda berambut pirang yang namanya Menma tadi. "Ayo naik ke mobil! kita pulang bersama" Ajak
gadis yang bernama Sara itu. "Tidak! terima kasih. aku bisa pulang sendiri kok, lagipula rumahku juga dekat" ucap Menma
sambil tersenyum ke arahnya. "Baiklah!... kalau begitu sampai jumpa lagi" ucap Sara naik ke mobil yang ada di dekatnya.
*Skip Time* Menma sudah berada di teras depan rumahnya. Terlihat di halaman depan rumah tetangga, seorang anak kecil
sedang asyik bermain dengan kedua orang tuanya. Menma yang melihat itu hanya menghela nafas. Ia pun membuka pintu depan
rumahnya, "Tadaima" Ucap Menma dalam hati. Saat Menma melihat ke dalam rumahnya, ia sekali lagi hanya menghela nafas
karena di dalam rumahnya hanya terlihat benda-benda yang ia sering melihatnya jika berada dirumah dan disana tidak ada
seorangpun kecuali Menma yang tinggal disana. Ia pun berjalan menuju kamarnya. "Cklek" Ia membuka pintu kamarnya lalu
berjalan, menjatuhkan dirinya ke futon. Terlihat sebuah foto berdiri di meja dekat futon. Menma yang melihat itu
langsung mengambil foto itu dan menatapnya. Di foto itu terdapat 3 orang, Di kanan, terlihat seorang pria dengan rambut
pirang dan tiga goresan dipipi. Di kiri, terlihat seorang perempuan berambut indigo yang panjangnya mencapai pinggang.
Dan si tengah, terlihat seorang anak kecil kira-kira berumur 10 tahun dengan ekspresi tidak senang saat terfoto. Menma
yang melihat foto semasa kecilnya bersama orang tuanya hanya tersenyum. *Skip Time* Malam harinya, Merasa bosan di
rumah, Menma memutuskan untuk pergi ke taman kota, sekedar berbaring dan melihat ke langit. Sampai di taman kota, Menma
mengambil tempat yang berumput dekat pohon. Ia pun menggelar sebuah tikar, untuk melapisi tubuhnya dari rerumputan.
Ia pun berbaring di atas tikar sambil melihat ke langit. Terlihat di langit ada sedikit bintang, walau bintang yang
dilihatnya tidak sebanyak waktu ia melihat bintang di desa, tempat pamannya tinggal, setidaknya dapat menghibur dirinya.
Terlihat sebuah cahaya putih di langit, cahaya itu dengan cepat turun ke bawah, tepat di dekat Menma sedang berbaring.
Menma yang melihat itu langsung naik ke atas pohon, bermaksud bersembunyi. Cahaya itu berkumpul dan menciptakan angin
topan kecil walaupun besarnya hampir menyamai rumah kecil. "SRING" Dengan sekejap cahaya itu menghilang dan menampakan
satu perempuan berambut indigo yang sedang dipeluk oleh seorang pria berambut pirang, terlihat mereka berdua memakai
pakaian aneh. "Syukurlah! kita sampai dengan selamat, Hinata-chan" ucap pria pirang itu melepas pelukannya. "Iya" ucap
perempuan itu dengan wajahnya yang sudah merah. "S-Siapa mereka? pakaian mereka juga aneh!" Pikir Menma masih
bersembunyi di atas pohon. "Siapa disana?" ucap pria pirang itu melihat ke arah Menma yang sedang bersembunyi. Menma
yang mendengar itu langsung turun ke tanah dan berlari menjauh dari mereka berdua. Sampai di halaman depan rumahnya,
Menma berhenti sambil membungkuk merasa kelelahan. "SET" Tiba-tiba dua orang tadi datang dari atas dan mendarat didepan
Menma. "Huaaa... " Teriak Menma ketakutan lalu terjatuh, terduduk ke bawah. "Tolong.. " Teriak Menma mengadahkan tangan
nya ke depan mata, supaya tidak melihat dua orang yang tiba-tiba datang tadi. "Hey.. hey tenanglah! kami tidak akan
menyakitimu" ucap pria pirang itu ikut panik. "Pergi! .. Tooloong.." Teriak Menma masih panik. "Jangan takut! ... kami
tidak akan menyakitimu, Kami hanya ingin bertanya padamu" ucap perempuan berambut indigo itu menepuk bahu Menma.
Menma yang mendengar suara yang pernah ia dengar tadi langsung terkejut, "S-Suara itu?" Batin Menma melepas tangannya
dari depannya lalu membuka matanya perlahan-lahan. Saat Menma melihat dua orang tadi dengan jelas, kedua mata nya
terbelalak tak percaya. "Hey.. apa kau baik-baik saja?" tanya pria pirang itu mengibas-ibas kan salah satu tangannya
di depan wajah Menma. "Kaa-chan, Tou-chan? ... B-Bukan! orang tua ku sudah meninggal 8 tahun yang lalu. T-Tapi siapa
mereka berdua? pakaian mereka juga sangat aneh. Wajah mereka juga mirip dengan kedua orang tuaku" Pikir Menma.
"Hey.. apa kau bisa mendengarku?" ucap pria pirang itu mulai kesal, "S-Sudahlah Naruto-kun! kalau bertanya seperti itu
kita menakutinya" ucap perempuan berambut indigo itu. "S-Siapa nama kalian berdua?" tanya Menma masih sedikit takut.
"Hm.. Namaku Naruto! Uzumaki Naruto dan di sampingku, dia Hyuga Hinata" Ucap pria pirang yang bernama Naruto itu.
"Naruto, Hinata? Bahkan nama mereka sama persis dengan kedua orang tuaku" Pikir Menma. "Darimana kalian datang?" tanya
Menma sambil berdiri. "Dari Konoha! ... Oh iya apa kau melihat seorang pria berambut hijau tua, dan suaranya sedikit
serak. kalau tidak salah namanya Kizu.. Kozo.. ah.. Koziro! ha.. namanya Koziro" Ucap Naruto. "Koziro?" ucap Menma heran
, "Ya! Apa kau tahu dia?" tanya Naruto lantang, "Aku tahu dia! dia seorang Dosen di Universitas Konohagakure" jawab
Menma. "BRUK" Tiba-tiba seseorang terjatuh pingsan, tepat terjatuh di samping Naruto berdiri. "H-Hinata-chan!" ucap
Naruto lalu menggendong Hinata yang pingsan. "Dia kelelahan" ucap Naruto sambil melihat Hinata yang ia gendong. "Ayo
cepat! bawa ke rumahku" Ucap Menma berlari ke pintu depan rumahnya dan membukanya. Naruto tidak punya pilihan lain, ia
pun masuk ke dalam rumah itu dan membaringkan Hinata ke sebuah futon yang ditunjuk Menma padanya. "Aku akan mengambil
air putih" ucap Menma keluar dari ruangan dimana Hinata terbaring, Sedangkan Naruto menunggu di samping Hinata.

2 menit kemudian, Menma kembali dengan membawa segelas air putih dan meletakan di sebuah meja yang dekat futon, tepat
dimana foto itu berdiri. "Engh.." erang Hinata mulai tersadar. Naruto pun mengambil segelas air putih itu dan meminumkan
nya ke Hinata. "Terima kasih!" ucap Hinata terduduk masih di futon. "Syukurlah kau tidak apa-apa" ucap Naruto. "Jadi
?" ucap Menma tiba-tiba membuat Naruto dan Hinata melihat ke arahnya. "Oh iya! apa kau kenal dengan orang yang bernama
Koziro?" tanya Naruto. "Dia adalah seorang Dosen di Universitas Konohagakure!" jawab Menma. "Dosen? apa itu?" tanya
Naruto heran. "Semacam guru!" jawab Menma. "Lalu sekarang dimana dia?" tanya Naruto lantang. "Entahlah! mungkin ada di
rumahnya!" jawab Menma. "Apa kau tahu rumahnya dimana?" tanya Naruto lagi. "Entahlah! Dia baru bekerja menjadi Dosen
di Universitas baru seminggu yang lalu. mana mungkin aku tahu rumahnya!" ucap Menma. "Kalau begitu! ayo kita mencarinya
sekarang juga" ucap Hinata berusaha berdiri tapi tidak bisa, karena tubuhnya yang masih kelelahan. "Jangan memaksakan
diri Hinata-chan!" ucap Naruto. "Aku akan minum sebentar" ucap Menma keluar ruangan meninggalkan mereka berdua.
"Foto?" ucap Hinata mengambil sebuah foto yang berdiri di meja dekat futon yang ia duduki. Hinata pun melihat foto itu,
Seketika matanya terbelalak saat melihat foto itu. Naruto yang menyadari ekspresi Hinata lalu ikut melihat foto itu.
"Hey.. bukankah itu kita! lalu siapa anak kecil itu?" ucap Naruto. "Cklek" Menma memasuki ruangan itu. "Hey.. apa yang
kalian lihat?" ucap Menma langsung merebut foto itu dari Hinata. "Apa mereka orang tuamu?" tanya Hinata serius. "Bukan
urusanmu!" jawab Menma. "Kalau di dalam foto itu yaitu orang tuamu. Lalu dimana mereka berdua" tanya Naruto. "Huftt...
baiklah! Dua orang yang wajahnya seperti kalian itu memang orang tuaku. Mereka telah lama meninggal karena suatu
kecelakaan. Aku tinggal disini sendiri" ucap Menma dengan nada datar. "Katamu kau mengenal Koziro kan? kalau begitu! Apa
boleh kita sementara tinggal disini bersamamu?" ucap Hinata membuat Naruto terkejut. "Hey.. Hinata-chan! bukankah kita
harus mencari orang itu? kita tidak ada waktu untuk beristirahat lama-lama" bisik Naruto. "Lihat saja nanti!" ucap
Hinata sambil tersenyum ke arah Naruto, "Jadi bagaimana, Menma?" lanjut Hinata melihat ke arah Menma. "Benarkah! kalian
ingin tinggal bersamaku. Tapi ngomong-ngomong darimana kau tahu namaku?" ucap Menma. "Di balik foto tadi tertulis
namamu! jadi bagaimana, apa kami boleh sementara tinggal disini?" ucap Hinata sambil tersenyum ke arah Menma. "Tentu
saja boleh! tapi gantilah pakaian aneh kalian dengan pakaian yang ada di lemari itu" ucap Menma menunjuk lemari
yang didekat pintu. "Bukan masalah!" ucap Hinata. "Tapi Hinata-chan..." , "Sudahlah Naruto-kun! jangan banyak protes"
timpal Hinata sedikit kesal. Naruto yang mendengar itu sedikit terkejut, karena dari dulu Hinata tidak pernah
berkata semacam tadi baik kepadanya maupun orang lain. Hinata selalu bersikap baik, lemah, lembut. Akan tetapi baru kali
Naruto melihat Hinata berkata sedikit kasar.

TO BE CONTINUED

STRANGER chapter 1


Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Masashi Kishimoto .
Pair: NaruHina .
 Rate: T .
Genre: Adventure, Action, Romance .
Warning: OOC,OC,Typo,No EYD,Gaje,Abal,Tanda baca blawur,dll . 


Selamat Membaca .

"RASENGAN" Seorang pria menabrakan sebuah bola spiral ditangannya ke orang yang ia incar. "BLUAR" Orang yang terkena
rasengan menabrak tebing tinggi dan membuat tebing itu hancur menimpanya. "Yeah" ucap seorang pria berambut pirang yang
menabrakan jutsunya tadi ke orang yang saat ini telah tertimpa reruntuhan tebing. "Kita berhasil, Naruto-kun" ucap
seseorang berambut indigo yang panjang rambutnya mencapai pinggangnya. "Ayo kita segera menyusul tuan putri!" ajak pria
pirang yang bernama Naruto itu lalu melompati pepohonan. "Iya" jawab perempuan itu menyusulnya. 2 menit setelah mereka
melompati pepohonan, Terlihat sebuah bola api menuju ke arah mereka. "Naruto-kun ada .." , "Aku tahu!" timpal Naruto
menghindar dan diikuti perempuan yang disampingnya tadi. "SET" Mereka berdua berhasil menghindar dan turun ke tanah.
"Rupanya kau masih hidup, walaupun sudah terkena Rasengan ku!" ucap Naruto melihat ke arah orang yang menyerang dengan
jutsunya tadi. "Kau pikir aku akan semudah itu mati!" ucap orang itu dari batang pohon. "Sebenarnya siapa kau? kenapa
kau tiba-tiba menyerang kami?" tanya Naruto lantang. "Baiklah! aku akan menjawab pertanyaanmu! namaku Koziro. Sebenarnya
tujuanku bukanlah kalian, tapi membunuh tuan putri" ucap orang itu. "Kenapa kau menginginkan tuan putri mati?" tanya
Naruto. "Sebenarnya dibawah hutan ini terdapat semacam monster yang kekuatannya menyamai Biju. Karena kekutannya yang
sangat besar! seseorang menyegelnya. Apa kau tahu siapa yang dapat menghentikan monster itu? Yang dapat melakukan itu
hanyalah keturunan dari tuan putri yang saat ini kau kawal. Apa penjelasanku sudah bisa membuatmu mengerti? Hokage-sama"
ucap orang itu. "Dengan kata lain! jika tuan putri mati! tidak ada yang bisa menghentikan monster itu saat segel nya
terlepas" ucap perempuan yang berada disamping Naruto. "Sebaiknya aku saja yang menghadapinya. Hinata-chan? kau jaga
saja tuan putri" ucap Naruto melihat ke arah orang yang bernama Koziro itu. "Kalau begitu! Hati-hati Naruto-kun" ucap
perempuan yang bernama Hinata itu. "Tentu! kau juga" ucap Naruto. "Tidak salah lagi! gadis itu memiliki kekkei genkai"
Pikir Koziro melihat Hinata yang menjauh. "Apa dia istrimu? seleramu bagus juga Hokage-sama" ucap Koziro sambil
tersenyum sinis. Naruto hanya diam mendengar perkataan itu lalu memasang segel, "TAJU KAGE BUNSHIN NO JUTSU" Naruto
membuat banyak bunshin lalu menyerang Koziro bersamaan. "SYUT" Koziro melempar sebuah shuriken kecil, "SHURIKEN KAGE
BUNSHIN NO JUTSU" Shuriken itu bertambah banyak. "Poff.. poff.. poff" satu persatu bunshin Naruto menghilang karena
terkena shuriken. "KATON: GUKAKYU NO JUTSU" Koziro menyerang Naruto dengan jutsu bola api nya. Naruto yang melihat
sebuah bola api menuju ke arahnya langsung menghindar dan membuat bola api itu menabrak tanah serta membuat asap-asap
bermunculan menutupi pandangan. "Sial! dimana dia?" ucap Naruto melihat sekeliling yang asapnya sudah menghilang dan
Koziro tidak ada disekelilingnya. "Rupanya jutsu tadi hanya pengalih perhatian untuk melarikan diri, Sial! aku lupa
kalau yang diincarnya adalah tuan putri" ucap Naruto menepuk dahinya. "Bertahanlah Hinata-chan?" Batin Naruto melompati
pepohonan. Di Suatu tempat dimana Hinata berada, "Ada yang datang!" ucap Hinata memperingati semua pengawal yang
sedang duduk santai-santai mengelilingi tenda yang didalamnya ada seorang gadis yang harus mereka jaga. Dengan sigap
semua pengawal itu berdiri dan bersiap. "KATON: GUKAKYU NO JUTSU" sebuah bola api mengarah ke Hinata. Hinata yang telah
menyadari langsung menggunakan kaiten versinya *menggunakan kedua tangan* untuk melindungi dirinya dan seorang putri
yang tengah tertidur di balik tenda di belakangnya. Terlihat seorang pria telah muncul dari batang pohon tidak jauh dari
Hinata berdiri. "Menyerahlah!" ucap orang itu yang tak lain ialah Koziro. "Aku tidak akan menyerah" ucap Hinata lantang.
"Keras kepala! baiklah kalau kau memaksa, Nona Hokage" ucap Koziro memasang segel, "KATON: HOSENKA TSUMABENI" terlihat
banyak bola api kecil muncul dari mulut Koziro dan mengarah ke Hinata. "HAKKE KUSHOU" Hinata menggunakan pukulan
udaranya untuk menghilangkan bola api itu, Akan tetapi bola itu tidak menghilang melainkan menjadi shuriken. Hinata yang
merasa dalam bahaya langsung menggunakan kaiten versinya untuk berlindung dan melindungi. "Hebat juga kau!" puji Koziro
tersenyum sinis ke Hinata. Hinata pun berlari ke arah Koziro bermaksud menyerang. "JYUKEN" Hinata menggunakan jyuken
untuk memukul Koziro. "Poff" saat Hinata berhasil memukulnya tiba-tiba Koziro berubah menjadi asap. "Cuma bunshin" Pikir
Hinata melihat sekeliling dengan byakugannya. "Tuan putri" Ucap Hinata menyadari bahwa yang diincar Koziro adalah
seseorang yang berada di dalam tenda itu. Terlihat di udara, Koziro membuat segel, "KATON: GOKA..." , "WAKUSEI RASENGAN"
Naruto datang dari udara, tepat di belakang Koziro yang terkejut karena menyadari bahwa Naruto telah di belakangnya.
Naruto berhasil menabrakan rasengan planetnya ke tubuh Koziro. "Poff" lagi-lagi Koziro yang itu adalah bunshin.
"Sial!" umpat Naruto masih dengan mode bijuu nya. "Naruto-kun! di belakang" Teriak Hinata berusaha memperingati Naruto
. "BUAGH" Koziro yang ada di belakang berhasil memukul Naruto dan membuat Naruto menghantam tanah dengan keras. Hinata
pun berlari ke arah koziro lalu melompat, bermaksud menyerangnya. "BUAGH" dengan cepat Koziro memukul Hinata dan membuatnya terjatuh menghantam tanah. Koziro pun turun ke tanah, tepat di dekat Hinata yang kesakitan karena kejadian tadi.
"GREP" Tiba-tiba sebuah tangan ckara besar berwarna orange menggenggam Koziro dengan eratnya. "Ugh.." Dengus Koziro
kesakitan karena tubuhnya telah di genggam erat oleh tangan cakra besar. "Kau pikir aku akan kalah" ucap Naruto muncul
dari belakang Koziro. "Hinata-chan? kau tidak apa-apa?" tanya Naruto membantu Hinata berdiri, "Iya!" jawab Hinata
tersenyum ke arah Naruto. "Poff" Koziro yang Naruto genggam dengan tangan cakra berubah menjadi batang kayu. "Jutsu
perubahan wujud?" Pikir Naruto melihat sekeliling. "Naruto-kun! tuan putri" ucap Hinata melihat Koziro yang berhasil
mengalahkan semua pengawal dan menggendong seorang gadis berambut biru muda dengan pakaian khas bangsawan.
"Brengsek kau!" ucap Naruto melihat Koziro. "Ahahaha... kalian terlambat! aku akan membawa tuan putri ke suatu tempat.
Dan kalian tidak akan menemukan aku di masa ini" ucap Koziro membuat segel. Muncullah cahaya dari tanah menyelimuti
Koziro yang menggendong tuan putri, terlihat cahaya itu semakin membesar, membuat Koziro beserta tuan putri tidak
terlihat. "SRING" Dengan sekejap cahaya itu menghilang. "!!??" Naruto dan Hinata yang melihat itu terkejut. "Cahaya apa
tadi?" ucap Hinata dengan ekspresi tak percaya. "Sepertinya aku pernah melihat cahaya itu saat misi di Reruntuhan
Rouran dulu" Pikir Naruto mencoba mengingat kembali kejadian saat ia menjalankan misi bersama Yamato, Sakura, Sai di
Reruntuhan Rouran. FLASH BACK. "Buku apa ini?" tanya Naruto memperlihatkan sebuah buku ke Shikamaru yang ada di depan
mejanya. "Itu buku dari perpustakaan Konoha. Baca saja! mungkin itu akan berguna untukmu besok" ucap Shikamaru dengan
nada malas. "Uzumaki Clan?" ucap Naruto membaca judul buku itu. Setelah satu persatu ia baca,tibalah di halaman terakhir
yang di awal bacaan terdapat tulisan "JUTSU RUANG DAN WAKTU". Merasa penasaran, Naruto membaca halaman itu dengan serius
nya. FLASH BACK END. "Mungkin aku akan mencobanya saat ini" Pikir Naruto sambil melihat Hinata yang sedang mengobati
satu persatu pengawal tadi. "Akhirnya selesai" ucap Hinata mengusap keringat yang ada di dahinya dengan tangannya.
"Ah.. sebaiknya nanti! Hinata butuh sitirahat" Pikir Naruto sambil tersenyum melihat Hinata yang selesai mengobati satu
persatu pengawal itu lalu menghampirinya. Naruto pun menon-aktifkan mode bijuu nya. "Kita istirahat dulu" ucap Naruto
duduk di dekat pohon. "Tapi! Kita harus segera menyelamatkan.." , "Sudahlah Hinata-chan! Jangan memaksakan diri!
sebaiknya kita istirahat dulu. duduklah disampingku" ucap Naruto menepuk tanah di samping nya. "B-Baiklah!" ucap Hinata
pasrah. Hinata pun duduk disamping Naruto. 1 jam kemudian, "Yoshaa..! Kita berangkat sekarang Hinata-chan" ucap Naruto
dengan semangat lalu berdiri. Hinata yang mendengar itu ikut berdiri. "Bersiaplah Hinata-chan! kita menuju ke tempat
si pria rambut hijau itu" ucap Naruto membuat segel. Hinata yang mendengar perkataan Naruto sedikit heran. Tiba-tiba
muncul cahaya putih mengelilingi mereka berdua. "A-Ada apa ini?" tanya Hinata panik. "Sekarang" Pikir Naruto langsung
memeluk Hinata. Hinata yang menyadari Naruto tiba-tiba memeluknya langsung terkejut. "Tenanglah" bisik Naruto ke telinga
Hinata, Hinata hanya mengangguk. "SRING" Cahaya itu dengan cepat melaju ke atas langit. ..

 TO BE CONTINUED...

Sabtu, 27 April 2013

SPIRIT chapter 5 (END)

"Spirit"
Chapter 5 .

Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T-semi M .
Genre: Romcane/Action .
Warning: OOC,Gaje,Typo,No EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

Pagi ini Naruto menuju ke Stadiun dimana ia akan balapan,
Sampai disana, "Akhirnya kau datang juga!" Ucap Deidara yang sudah berada di pintu masuk Stadiun itu "Ayo" Lanjutnya.
Naruto pun mengikuti Deidara pergi ke Pit. Sesampainya, "Sudah sampai ya?" Ucap seseorang berambut merah. "Kenalkan yang
akan mengisi mobil kita Hidan, yang mengganti ban nanti Kakuzu,Yahiko,Tobi,Gara. Dan Itachi adalah kepala kru nya" Jelas
Deidara. "Mohon bantuannya!" Ucap Naruto nyengir. "Yosh" Ucap Mereka semua. "Yo Uzumaki Naruto" Sapa Itachi.
"Yo" Ucap Naruto tersenyum, "Aku tidak percaya bahwa setelah 2 tahun menghilang kau akan kembali lagi" Ucap Itachi.
"Ini Konan! dia akan mengganti bajumu" Ucap Deidara menunjuk seorang Gadis berambut biru. "A-Apa? mengganti bajuku" Ucap
Naruto terkejut. "Bukan! aku cuma memilihkan baju balap yang cocok untukmu" Ucap Konan sedikit kesal. "Ahahahahaha"
mereka semua terutama Deidara tertawa. "Baiklah kau pakai yang ini! kurasa warna orange pantas untukmu" Ucap Konan
memberikan baju balap berwarna Orange yang bercorak banyak sponsor. "Arigatou Konan-san" Ucap Naruto menerima baju itu,
"Cieee" Ucap Tobi mendekati Konan, Konan yang mendengar itu memasang tangannya siap memukul, "E-Eh! Tobi anak baik!
aku jangan dipukul" Ucap Tobi langsung berlari bersembunyi di belakang Itachi. "Bagaimana?" Ucap Naruto keluar dari
ruang ganti. "Wah bagus!" Ucap Itachi. "Untuk semua pembalap, segera masuk ke mobil kalian dan segera menuju lintasan"
Ucap komentator dari sebuah tiang tinggi yang ada di tengah Stadiun. "Segeralah masuk ke mobil" Ucap Itachi pada Naruto.
Naruto pun segera keluar dari Pit menuju ke mobil balap yang sudah disediakan Deidara. "Wah.. Aku tidak percaya ini!
Uzumaki Naruto seorang pembalap yang sering menjuarai Balapan telah kembali setelah 2 tahun menghilang, Ini pasti akan
menjadi balapan yang seru dan menarik!!" Ucap komentator menggunakan pengeras suara dari tiang tinggi tadi. Terlihat
semua kamera mengarah pada Naruto yang sedang berjalan menuju mobil balapnya.Terdengar suara penonton yang sangat banyak bersorak ria melihat Naruto. Naruto yang sadar akan hal itu hanya menghela nafas lalu masuk ke mobil balapnya. Terlihat
semua pembalap dengan mobilnya tengah berbaris rapi sambil melaju pelan mengelilingi stadiun menunggu bendera star di
kibarkan. Terlihat Bendera star sudah dikibarkan dan dengan cepat semua pembalap menancap gasnya melaju dengan cepat
berusaha menjadi yang pertama. Terlihat Naruto degan mobil balapnya diposisi akhir, "Ada apa Naruto?" Tanya itachi dalam
headset. "Tidak apa-apa! aku cuma belum bisa melewati mereka saja?" Balas Naruto. "Baiklah!" Ucap Itachi dalam headset.
"Kenapa ini? Uzumaki Naruto berada di posisi akhir dari 20 peserta pembalap" Ucap Komentator dalan tiang. Naruto masih
terlihat tenang, "Kurasa aku harus lebih serius" Pikir Naruto mempercepat laju mobilnya. Terlihat Naruto sudah melewati
10 mobil. "Wow.. hebat sekali! Uzumaki Naruto telah melewati 10 mobil dengan begitu mudahnya, sepertinya balapan ini
akan semakin menarik" Ucap komentator menggunakan pengeras suara. Sudah 400 putaran dilewati semua pembalap, Naruto
masih diposisi 10. Terlihat sebuah bendera dikibarkan, Semua pembalap terutama Naruto masuk ke Pit untuk ganti ban.
"Naruto! bersemangatlah" pesan Deidara, "Iya iya" Ucap Naruto. "Sudah selesai" Ucap Hidan. "Terima kasih!" Ucap Naruto
menancap gas mobil balapnya dan kembali ke lintas balap, Sialnya Naruto berada di posisi 15. "10 Putaran lagi! sebaiknya
aku serius sekarang" Pikir Naruto mempercepat laju mobil balapnya. Naruto pun melewati 13 mobil balap, "Bagus Naruto!
teruskan!" Ucap Itachi dalam headset. Terlihat 2 mobil balap di belakang berada disamping Mobil balap Naruto tepat di
samping kanan dan kiri Naruto. "Sial! mereka mengepungku! rupanya mereka bekerja sama" Pikir Naruto. Naruto pun
melambatkan mobil balapnya bermaksud menghindar kepungan tadi.Tapi saat Naruto sudah keluar dari masalah tadi, tiba-tiba
seorang pembalap lain menghantam mobil balap Naruto & hal itu membuat Mobil Naruto keluar dari lintasan hampir terbalik
. "Sial! 3 putaran lagi! rupanya mereka ada yang bekerja sama untuk membuatku tidak menang" Pikir Naruto kembali ke
lintasan dengan mobil balapnya. "Sial! kalau begini aku tidak bisa menang?" pikir Naruto, "Semangatlah Naruto!" Ucap
Itachi dalam headset. Naruto pun melewati 15 mobil balap degan mudahnya, Saat Naruto berada di posisi ke-3 "Sial! jangan
lagi" Pikir Naruto melihat kanan kiri. "Didepan ada ruang sedikit! tidak, itu terlalu sempit" Pikir Naruto melihat 2
mobil didepannya dan di tengahnya terdapat ruang jarak antara mobil itu. "Apa kami akan melihatmu kalah Naruto?" Ucap
seseorang dari headset,"N-Neji" Ucap Naruto terkejut sambil menyetir. "Semangat Naruto-kun!" Ucap seseorang dari headset
, "H-Hinata!" Ucap Naruto tak percaya, "Hey.. aku juga disini" Ucap seseorang lain. "Ino ya!" Ucap Naruto. "Baiklah!
di depanmu ada ruang untuk menerobos, tapi kurasa itu sulit, apa kau bisa?" Tanya Itachi dalam headset. "Tidak ada yang
tidak mungkin" Ucap Naruto mempercepat laju mobilnya "Aku berubah pikiran! aku akan melewati mobil di depanku ini dengan
berjalan di atas" Ucap Naruto menarik alat sopirnya *itu lho yang digunakan untuk membelokan mobil,, aku tidak tahu nama
nya jadi maklum aje deh,ahahaha* dan hal itu membuat ban depan mobil balap Naruto berada di atas mobil balap didepannya
. Dengan cepat Naruto menancap gas, sehingga mobil balap Naruto berada di atas mobil tadi, lalu melewatiya. Semua orang
yang melihat itu langsung bertepu tangan sambil bersorak-sorak. Terlihat Naruto sudah melewati garis Finish. "Kau
berhasil Naruto!" Ucap Itachi dalam headset *-Headset- admin gak tahu nama yang dipakai pembalap untuk berkomunikasi
dengan kepala kru, jadi aku ambil aja kata-kata -headset-ckckck* Naruto pun menghentikan mobilnya di pit nya. Naruto
segera keluar dari mobil balap yang tadi ia tumpangi dan menghampiri Neji,Hinata,dan Ino. "Kau berhasil!" Ucap Ino
tersenyum, "Itu tadi menegangkan" Ucap Neji, "Yah.. itu karena kalian! kalau kalian tidak datang mungkin aku akan kalah
dan tidak bisa memba... mmmm" Ino membekap Naruto dengan cepat, "Jangan katakan bahwa kau akan membayar biaya operasi
Hinata atau Hinata akan merasa bersalah!" Bisik Ino ke telinga Naruto, Naruto pun mengangguk."Memangnya tidak bisa apa?"
Tanya Hinata terlihat duduk dikursi roda dan dibelakangnya Neji. "Tidak kok! Cuma tidak bisa Buang Air" Ucap Ino.
"Aku tidak bilang begitu!" Ucap Naruto. BLETAK "Ittai! Hey sakit tau!" Ucap Naruto memegangi kepalanya yang terkena
jitakan. "Makanya turuti saja omonganku" Bisik Ino lalu tersenyum ke arah Hinata. "Naruto! sebaiknya kau naik ke
panggung itu untuk menerima sebuah Piala" Ucap Deidara menunjuk sebuah panggung yang dikelilingi Reporter dan kameramen."Oke tunggu sebentar" Ucap Naruto melihat Neji. "Baiklah! Kuserahkan adikku padamu" Ucap Neji mendorong kursi roda Hinata ke arah Naruto. "Kau ikut denganku sebentar" Ucap Naruto tersenyum ke Hinata, Hinata hanya mengangguk. Naruto pun membawa Hinata ke atas panggung dan terlihat semua orang di sekelilingnya memotret Naruto dan Hinata. "Apa kami boleh
bertanya sesuatu pada anda?" Ucap salah satu reporter, "Boleh!" Ucap Naruto. "Apakah orang yang anda bawa itu adalah
pacar anda?" Tanya Reporter tadi, "Bukan! lebih tepatnya dia calon istriku, ahahaha" Ucap Naruto tertawa. Hinata yang
mendengar itu blushing. Selesai dengan urusan tadi, Naruto menerima hadiah berupa uang 200 milyar dan sebuah piala besar
.Naruto pun menghampiri Deidara dkk yang sedang bercandaan, "Hey kalian!" Ucap Naruto sambil membawa Hinata dengan kursi
roda, "Yo Naruto! selamat ya kau berhasil" Ucap Itachi. "Ada apa?" Ucap Deidara. "Ini" Ucap Naruto memberikan sebuah
kertas, "100 Milyar! untukku" Ucap Deidara, "Bukan!" Tegas Naruto, "Lalu?" Ucap Deidara, "Untuk kalian!" Jawab Naruto
, "Memangnya kau tidak membutuhkannya?" Ucap Deidara, "Aku hanya butuh setengah nya saja! setengahnya lagi untuk kalian,
kan kalau tidak ada kalian aku tidak akan kembali menjadi pembalap lagi dan tidak memenangkan hadiah itu" Tegas Naruto.
Segera mungkin Naruto menyerahkan Hinata pada Neji lalu menuju Rumah Sakit Konoha, Kemudian Naruto membayarkan uang 100
milyar itu ke tempat pembayaran. Malamnya Hinata di operasi. Keesokan harinya Naruto segera ke Rumah Sakit menjenguk
Hinata. "Apa operasi Hinata berhasil?" Ucap Naruto membuka pintu ruangan Hinata berada. "Kau sudah datang? Sebaiknya
kita pergi Ino" Ucap Neji meninggalkan Naruto,Hinata dan diikuti Ino. "Hey.. kenapa kalian meninggalkanku sih?" Ucap
Naruto melihat Neji dan Ino yang sudah di pintu, "Kan ada Hinata!" Ucap Ino mengedipkan salah satu matanya, "Ah.. Dasar"
gumam Naruto mendekati Hinata. "Hei Ino sebaiknya kau ku antar saja!" Tawar Neji. "Oke" Ucap Ino. Neji dan Ino pun
naik ke mobil Neji dan pulang. di tengah perjalanan "Eh! Tunggu! Ah.. Aku lupa memakaikan Baju kepada Hinata setelah
disuruh Suster tadi!" Ucap Ino terkejut karena ia ternyata lupa bahwa seorang Suster yang ia temui tadi menyuruhnya
memakaikan Baju ganti. "A-Apa?" Ucap Neji terkejut lalu mengerem mobilnya dan berbalik arah menuju ke rumah sakit tadi.
"Hinata? kenapa kau sedikit panik?" Ucap Naruto melihat Hinata yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dengan
selimut. "Ano.. Aku.." Ucap Hinata gelagapan, "Sudahlah jangan malu-malu" Ucap Naruto membuka selimut itu, Saat mebuka
selimut yang menutupi Hinata tadi, Naruto terkejut karena melihat Hinata bertelanjang "CROT" Dengan cepat hidung Naruto
mengeluarkan darah dengan deras dan terjatuh ke lantai. "E-Eh! N-Naruto-kun! ada apa?" Ucap Hinata menutupi tubuhnya dengan selimut tadi.

THE END.

Maaf ya jika fic ini banyak Gaje nya, Soalnya admin buat ini sambil nonton Naruto Shippuden di Global Tv Jam 2
siang tadi. Hargai karya admin dengan memberikan Like dan berpendapat dengan sopan. Arigatou Gozaimasu.

Jangan lupa untuk mempromosikan Fans Page tercinta ini, caranya gampang
Bagikan kode ini @#[279156535533053:5]
di beranda kalian , jangan lupa hapus tanda #

Posted by: Irfan Namikaze

SPIRIT chapter 4

"Spirit"

Chapter 4 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Typo,Gaje,No EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

FLASH BACK . "DUAR" Terlihat sebuah mobil balap
telah meledak di lintasan balap, Sedangkan mobil-mobil balap yang lain masih terlihat melaju dengan kencang meninggalkan
mobil tadi yang meledak. Dengan cepat tim medis memadamkan api yang ada di mobil yang meledak tadi. Terlihat tim medis
mengeluarkan seseorang dari mobil yang terbakar meledak tadi, "Ah.. Sial!" Ucap orang yang baru saja dikeluarkan dari
mobil yang meledak tadi, "Hey.. seharusnya kau bersyukur masih bisa hidup" Ucap salah satu orang dari tim medis, "Ah..
Terima kasih banyak" Orang yang tadi, "Sama-sama" ucap salah satu orang dari tim medis. Orang tadi punberjalan menuju
ke Pit nya. "Naruto! kau tidak apa-apa!" Ucap seorang gadis berambut pink mendekati orang tadi, "Ah.. Tidak apa-apa!"
Ucap orang tadi,Naruto. Seseorang dari tim medis datang dan menyuruh Naruto untuk menuju ke ruang periksa untuk
diperiksa tentunya. "Kau tidak apa-apa!" Ucap orang tadi yang dari tim medis. "Terima kasih Dokter!" Ucap Naruto keluar
dari ruangan. Betapa terkejutnya saat Naruto keluar dari ruangan tadi melihat pacarnya seorang gadis berambut pink tadi,
yang diketahui namanya Sakura tengah di beri bunga oleh seorang pemuda berambut raven,terlihat Sakura menerima bunga itu
dan parahnya lagi mereka berciuman. Segera saja Naruto berbalik merasa sedih melihat hal itu dan menuju ke Pit nya.
Saat sampai di Pit, ternyata balapan sudah selesai dan terlihat banyak Reporter mendekati Naruto dan bertanya-tanya,
Naruto tida membalas dan pergi ke luar Stadion. Terlihat diluar ada banyak orang menyindir Naruto, Betapa sakit hatinya
Naruto mendengar sindiran-sindira yang dikeluarkan semua orang. FLASH BACK end . "Sejak hari itu aku tidak ingin balapan
lagi" Ucap Naruto."Aku mengerti" Ucap Deidara. "Baiklah sekarang aku mau pulang!" Ucap Naruto masuk ke taksinya. "Oh iya
kalau kau berubah pikiran! datang saja, pasti aku akan senang" Ucap Deidara. "Terima kasih" Ucap Naruto pergi dengan
taksinya ... "Tok..Tok..Tok" Terdengar ketukan pintu dari pintu depan Rumah Hinata, "Sebentar!" Ucap seorang dari dalam.
"Ino" Ucap Hinata membuka pintu melihat Ino. "Hai! Hinata" Sapa Ino tersenyum. "Ada apa?" Ucap Hinata,"Aku akan mengajak
mu ke taman, Ayo" Ucap Ino tersenyum. "Baiklah!" Ucap Hinata keluar Rumah dan menutup pintu. Sampai di taman, "Kita
duduk disini saja!" Ucap Ino menunjuk tempat duduk di sampingnya. "Baik" Ucap Hinata lalu duduk. selang beberapa menit
datang seorang pemuda berambut merah, "Wah.. Hinata-chan! kau sering kesini ya" Ucap pemuda itu ramah, Hinata yang
menyadari bahwa yang berbicara tadi adalah Sasori hanya diam saja, "Hey.. Kau! pergi sana" Ucap Ino sedikit teriak.
"Wah.. rupanya kau manis juga ya" Ucap Sasori menggoda "Jangan menggodaku,Dasar Kambing" Ucap Ino kesal, "Apa maksudmu?"
Ucap Sasori terkejut, "Apa kau tidak sadar, kau telah menyakiti Hinata" Ucap Ino. "Maksudnya?" Ucap Sasori heran, "Kami
melihatmu disini sedang berciuman dengan gadis lain, tepatnya malam hari" Ucap Ino. "Sebaiknya kita pergi Ino!" Lirih
Hinata, Ino mengangguk dan pergi meninggalkan Sasori sendirian. "Sial! rupanya Hinata-chan sudah tahu" Pikir Sasori.
"Tidak akan kubiarkan!" Pikir Sasori menuju ke mobilnya. Terlihat Hinata dan Ino sedang berjalan di pinggir jalan,
Terlihat Sasori dengan mobilnya melaju kencang mengarah pada Hinata dan Ino,"BUAGH" Sasori menabrakan mobilnya ke Hinata
dan membuat Hinata terjatuh dan pingsan dengan kakinya yan banyak mengeluarkan darah.Ino yang melihat itu langsung panik
dan berteriak minta tolong, Sialnya tidak ada seorangpun disitu. "BREM" Sasori menancap gas meninggalkan Ino yang panik.
"Dasar brengsek" Ucap Ino melihat mobil Sasori menjauh. Terlihat sebuah taksi melewati mereka berdua, dan taksi itu
segera mundur kembali dan berhenti di samping mereka berdua. "Ada apa dengan Hinata?" Ucap seseorang keluar dari taksi.
"Siapa kau?" Ucap Ino melihat orang tadi, "Aku Naruto! cepat bawa Hinata ke dalam, aku akan mengantarnya ke Rumah Sakit"
Ucap Orang itu, "Aku perempuan Bodoh! aku tidak kuat menggendong Hinata" Ucap Ino, "Iyaya!" Ucap Naruto nyengir,
"Hey cepat bawa Hinata ke taksimu" Ucap Ino. Naruto pun segera membawa Hinata ke dalam taksinya dan diikuti Ino juga
masuk ke Taksi. Naruto pun segera menancap gas Taksi dan menuju ke Rumah Sakit. Sampai di Rumah Sakit Konoha Hinata
dibawa ke sebuah ruangan. Terlihat Naruto dan Ino menunggu di kursi dekat ruangan itu. "Apakah kau orang yang selalu
menemani Hinata ya?" Ucap Ino memecah keheningan, "Memangnya ada apa?" Ucap Naruto. "Tidak! Aku hanya ingin berbicara!
Entah kenapa Hinata akhir-akhir ini selalu tampak senang jika bersama denganmu, Walaupun Hinata mengenalmu juga belum
lama sih! Tapi Kurasa dia menyukaimu lho" Ucap Ino. "Aku sudah mengenalnya hampir 1 tahun, mungkin Hinata saja yang
tidak menyadarinya" Ucap Naruto datar. "J-Jadi begitu! Kau pasti juga menyukainya ya?" Ucap Ino. "Memangnya kenapa kau
menanyakan hal itu?" Ucap Naruto melihat Ino. "Yah.. kau bilang, kau sudah mengenal Hinata hampir 1 tahun, jadi selama
itu kau selalu memperhatikan Hinata" Ucap Ino. "Iya sih! Kurasa aku menyukainya" Ucap Naruto datar. "Kenapa kau menyukai
Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Naruto balik. "Yah.. sebenarnya sudah banyak pemuda yang
berpacaran dengan Hinata, dan akhir-akhirnya mereka berpacaran dengan gadis lain" Ucap Ino. "Pasti Hinata sangat
tersiksa" Ucap Naruto menunduk. Ino tertawa kecil melihat Naruto seperti itu, "Jadi benar kau menyukai Hinata" Ucap Ino.
Naruto hanya diam mendengar itu. "Jadi apa yang membuatmu menyukai Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau perhatian sekali degan
Hinata?" Ucap Naruto heran, "Tentu saja! Hinata adalah sahabatku, bahkan tadi saat kami akan ditabrak Sasori, Hinata
mendorongku menjauh darinya agar tidak ikut tertabrak" Ucap Ino sedikit sedih. "Oh.." Ucap Naruto. "Kulihat Hinata
berbeda dengan gadis lainnya, Saat aku melihatnya pertama kali, dia tengah menyiram tanaman, dan tiba-tiba seekor kucing
datang dan kurasa kucing itu lapar. kulihat Hinata masuk kerumahnya dan keluar membawa makanan lalu diberikan ke kucing
itu. Kulihat Hinata mengelus kucing itu dengan lembut. Kulihat kucing itu juga merasa nyaman, Aku yang melihat hal itu
ingin rasanya merasakan hal itu. Kurasa Hinata juga gadis yang baik dan tidak seperti Gadis lain yang kurasa hanya
menginginkan kelebihan seseorang saja" Ucap Naruto datar, "Sebaiknya kau telfon Neji saja" Lanjut Naruto. "Oh iya aku
lupa" Ucap Ino mengeluarkan Hand phonenya dan menelfon Neji. "Baiklah aku akan menuju ke sana!" Ucap Neji tegas. Sampai
di Rumah Sakit Konoha, Neji melihat Ino dan Naruto, "Yo Neji" Sapa Naruto berdiri. Neji pun berlari ke arah Naruto dan
menghajarnya. Ino yang melihat itu langsung memisahnya, "Bukan dia yang menabrak Hinata" tegas Ino. "Jadi siapa?" Ucap
Neji. "Sasori!" Ucap Ino. "Rupanya si brengsek itu! akan kuhajar dia nanti" Ucap Neji, "Ugh..teganya" Pikir Naruto masih
tersungkur memegangi pipinya yang terkena tinjuan Neji. Naruto pun berdiri karena terlihat seorang Dokter keluar dari
ruangan Hinata berada. "Dokter! bagaimana dengan keadaan adik saya" Ucap Neji menghampiri Dokter itu. "Dia akan baik
saja, tapi kakinya harus segera dioperasi atau dia akan lumpuh selamanya" Ucap Dokter itu. "Lalu biaya operasinya berapa
Dokter?" Ucap Ino. "Kurasa kurang lebih 100 milyar" Ucap Dokter itu, "A-Apa!" Ucap Naruto,Ino,Neji bersamaan. "Apa tidak
bisakurang dokter" Ucap Neji. "Maaf tidak bisa! ini sudah peraturan Rumah Sakit!" Ucap Dokter itu. "Kenapa bisa semahal
itu?" Ucap Naruto. "Di kakinya terdapat serpihan-serpihan benda kecil yang masuk dan hal itu akan susah dan akan lama
saat operasi" Ucap Dokter. "Tapi Hinata boleh keluar kan Dokter" Ucap Ino. "Boleh tapi memakai Kursi Roda!" Ucap Dokter.
"Aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan uang Perusahaan" Ucap Neji, "Hah.. Sebaiknya jangan! atau kau akan
bangkrut" Ucap Ino melihat Neji. "Aku tidak punya pilihan lain" Ucap Neji. "Aku yang akan membiayai operasi itu, Dokter"
Ucap Naruto tiba-tiba. "N-Naruto" Ucap Neji tak percaya. "Apa kau punya uang sebanyak itu?" Ucap Ino terkejut. "Tenang
saja aku akan mengikuti Union Cup" Ucap Naruto. "Tapi bukankah kau bukan pembalap" Ucap Neji sedikit terkejut. "Aku
.. Aku sebenarnya adalah Uzumaki Naruto" Ucap Naruto. Terlihat Dokter dan Ino serta Neji terkejut mendengar hal itu,
"Itu tidak mungkin dia sudah 2 tahun yang lalu menghilang" Tegas Neji, "Itu memang aku!" Ucap Naruto "Sekarang aku akan
pergi sebentar" Lanjut Naruto keluar dari rumah sakit dan pergi dengan taksinya. "Bertahanlah Hinata!" Batin Naruto
sambil melihat kartu yang diberikan Deidara tadi. "Ciit" Naruto mengerem taksinya, "Rupanya disini rumahnya, besar juga"
ucap Naruto melihat sebuah gerbang rumah yang bertuliskan 'Deidara House'. "Ting.. Tong" Naruto memencet bel. Terlihat
Deidara keluar dari rumahnya dan menghampiri Naruto yang sedang berdiri di depan gerbang rumahnya. "Naruto! ada apa?"
Ucap Deidara masih berbalut perban. "Aku menerima tawaranmu!" Ucap Naruto serius. "Sudah kuduga!" Ucap Deidara terseyum.
"Jadi dimana aku harus datang!" Ucap Naruto. "Datanglah pagi-pagi sekali besok di Stadiun" Ucap Deidara.

To Be Continued

SPIRIT chapter 3

"Spirit"

Chapter 3 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Typo,Gaje,no EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

FLASH BACK . "Mobil sialan!" Umpat Neji menendang
mobilnya yang mogok. "Sial! 10 Menit lagi aku terlambat ke kantor" Pikir Neji sudah terlihat pasrah, "Butuh Tumpangan!"
Ucap seseorang yang baru saja datang dengan Taksinya, "Kebetulan! Tolong antarkan aku ke Perusahaan Hyuga Corp" Ucap
Neji masuk ke Taksi orang tadi, "Baiklah!" Ucap Orang itu menancap gas. "Sial! 8 menit lagi aku terlambat" gumam Neji
, "Oh jadi kau sedang buru buru ya?" Ucap orang itu sambil menyetir. "Iya! tolong cepat sedikit" Ucap Neji terlihat
gelisah. "Baiklah! pakai sabuk pengamanmu itu" Ucap Orang itu mempercepat Laju Taksinya. Neji pun memakai sabuk pengaman
, Tampaknya orang itu semakin mempercepat laju taksinya. Terlihat di depan belokan tajam, Tapi Orang itu malah
mempercepat laju taksinya. "Hey.. apa kau gila! itu belokan tajam, kita akan menabrak beteng jalan" Ucap Neji menyadari
bahwa orang itu malah mempercepat laju taksinya. "Tenang saja!" Ucap orang itu datar melihat ke jalan. Terlihat Orang
itu dapat melewati belokan tajam, Neji sedikit lega setelah melewati belokan tadi. "A-Apa! 280 km/jam?" Pikir Neji
terkejut melihat spedometer taksi yang ditumpanginya. "Sudah sampai!" Ucap orang itu mengerem secara mendadak "5 menit
sudah sampai! kau masih punya waktu 3 menit!" Lanjut orang itu melihat Neji. "Ok... Terima kasih! Nanti jemput aku!
jam 3 sore! Kubayar setelah sampai rumahku" Ucap Neji bergegas keluar menuju kantornya. "Hebat juga dia! Dari semua
penumpangku hanya dia yang tidak muntah" ucap Orang itu. Pukul 3 sore, Neji sudah menunggu di pingir jalan. "Maaf! Aku
terlambat 1 menit! tadi ada penumpang yang muntah di dalam taksiku! jadi mau tidak mau aku harus membersihkannya" Ucap
seseorang yang baru saja datang degan taksinya. "Sudah tidak apa-apa!" Ucap Neji masuk ke taksi. "Jadi dimana rumahmu?"
Tanya orang tadi menancap gas. "Dekat restoran Ichiraku!" Ucap Neji datar, "Hyuga Neji!" Lanjut Neji. "Oh.. aku Naruto!"
Ucap Naruto nyengir sambil menyetir, "Oh iya aku selalu lihat seorang perempuan dirumahmu sedang menyiram tanaman! Apa
itu istrimu" Lanjut orang itu itu. "Bukan!" Ucap Neji datar. "Lalu?" Ucap orang itu, Naruto. "Dia adikku!" Ucap Neji.
"Oh.. namanya siapa?" Ucap Naruto sambil meyetir, "Memangnya kenapa kau tanya namanya?" Tanya Neji sedikit curiga.
"Ya cuma nanya?" Ucap Naruto sambil menyetir Taksinya. "Hyuga Hinata!" Ucap Neji melihat ke luar jendela. "Oh.. nama
yang indah!" Ucap Naruto. "Apa kau menyukainya?" Ucap Neji memicingkan salah satu matanya "Aku belum tahu!" Jawab Naruto
, "Apa maksudmu! belum tahu?" Ucap Neji heran. "Sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem taksinya, kali ini tidak mendadak.
"Baiklah!" Ucap Neji keluar taksi dan memberikan uang, "Terima kasih" Ucap Naruto menerima uang itu. "Seharusnya akulah
yang berterima kasih, karena kau mau mengantar ku tepat waktu ke kantor, dan mengantar pulang" Ucap Neji datar lalu
pergi masuk ke rumahnya. FLASH BACK end . "Kurasa dia menyukaimu!" Ucap Neji datar melihat Hinata disampingnya. "E-Eh!
B-Bagaimana bisa?" Ucap Hinata terkejut memegangi kedua pipinya yang memerah. "Hei.. Neji! aku boleh pinjam mobilmu
sebentar tidak?" Ucap Naruto yang baru datang, "Tidak!" Ucap Neji tegas, "Heh.. Dasar pelit!" Ucap Naruto sedikit kesal.
"Neji-nii san sebaiknya pinjamkan sebentar saja! Naruto-kun kan sudah menolongmu dulu" Ucap Hinata melihat Neji, "Heh..
Hinata! kenapa kau tahu?" Ucap Naruto heran, "Aku.. Aku diberitahu Neji-nii san" Ucap Hinata memainkan jarinya. "Oh..."
Ucap Naruto. "Hufft.. baiklah! ini!" Ucap Neji memberikan kunci mobilnya. "Ok.. Thank you" Ucap Naruto menerima kunci.
"Hey.. hati-hati kalau menyetir, kalau mobilku sampai lecet kau harus menggantinya" Ucap Neji menatap tajam Naruto.
"Iya iya..." Ucap Naruto keluar rumah itu dan masuk ke mobil Neji kemudian pergi untuk membeli benshin. Selesai membeli
benshin Naruto pun segera menuju ke rumah Hinata. Sampai disana Naruto menyerahkan kunci mobil tadi ke Nejo, lalu
*Ralat: yang "Nejo" diganti "Neji" salah ngetik gan,ahahaha* Naruto pergi dengan taksinya meninggalkan rumah Hinata.
di tengah perjalanan Naruto dihadang sebuah mobil berwarna putih. Naruto pun keluar dari taksinya, terlihat orang yang
mengendarai itu keluar juga dan tampaknya orang itu mengeluarkan sebuah kursi roda dan mengeluarkan seseorang yang
tampaknya Naruto kenal. "Deidara!" Ucap Naruto melihat Deidara berbalut perban duduk dikursi roda dan dibelakangnya
tampaknya pembantunya. "Yo Naruto" Sapa Deidara masih duduk dikursi rodanya, "Kenapa kau!" Ucap Naruto heran, "Aku mau
bertanya padamu!" Ucap Deidara serius, "Apa penting?" Ucap Naruto menyilangkan kedua tangannya. "Sangat!" Ucap Deidara
sedikit kesal melihat kelakuan Naruto tadi. "Iya iya,,, jadi kau mau bertanya tentang apa?" Ucap Naruto melihat Deidara,
"Uzumaki Naruto!" Ucap Deidara serius, "Heh.. Siapa dia?" Ucap Naruto memasang wajah konyol, "Jangan pur-pura tidak tahu
kau!" Ucap Deidara, "Benar! aku tidak kenal dengan nama itu!" Ucap Naruto ngeles, "Jangan pura-pura, Kau adalah Pembalap
profesional yang sudah terkenal diseluruh dunia itu kan?" Ucap Deidara, "Heh.. Aku tidak tahu, ttebayou" Ucap Naruto,
"Jangan bohong kau!" Ucap Deidara sedikit membentak, "Memangnya apa buktinya?" Ucap Naruto, "Rambut kuningmu itu!" Ucap Deidara melihat rambut Naruto, "Eh! Apa hanya itu?" Ucap Naruto memegangi kepalanya, "Caramu mengendarai mobil!" Ucap
Deidara, "Hah.. memangnya ada yang aneh dengan caraku berkendara" Ucap Naruto menatap Deidara, "Saat kau balapan deganku di dekat pasar kemaren! kau berhasil melewati belokan tajam dengan sangat mudah, walaupun laju mobilmu sangat cepat"
Ucap Deidara, "Ah.. baiklah aku mengakuinya! jadi apa maumu?" Ucap Naruto menyerah dengan perkataan tadi, "Ini" Ucap
Deidara memberikan sebuah kartu "Apa ini?" Ucap Naruto menerima kartu itu dan melihat kartu itu. "Jika kau ingin kembali
ke lintas balapan datang saja ke alamat yang ada dikartu itu! jika kau datang kau akan menggantikanku, karena dengan
keadaan seperti ini aku tidak bisa balapan, dan jika kau mau kau akan diikutkan ke Union Cup, Union Cup tidak hanya
diikuti oleh pembalap dalam negri saja, tapi juga diikuti oleh pembalap dari luar" Ucap Deidara, "Kurasa aku tidak akan
kembali ke lintas balap" Ucap Naruto menunduk, "Satu lagi jika kau memenangkannya, hadiahnya sangat besar" Ucap Deidara
berusaha menggoda, "Kau merayuku agar mengikuti balapan? memangnya hadiahnya apa, sehingga membuatku menyuruhku ikut?" Ucap Naruto memicingkan salah salah satu matanya. "200 Milyar!" ucap Deidara dengan suara menggoda, "A-Apa?" Ucap Naruto terbelalak, "Jadi bagaimana?" Ucap Deidara, "Maaf! tapi aku tidak akan kembali" Ucap Naruto keras kepala, "A-Apa?
memangnya kenapa kau tidak mau?" Ucap Deidara membentak, "Aku cuma tidak mau!" Ucap Naruto datar, "T-Tapi dulu kau
sering mengikuti balapan, bahkan sering memenangkan balapan. Aku dulu penggemar beratmu, bahkan semua orang mengagumimu. Walaupun aku juga menjadi pembalap baru 3 bulan, Aku menjadi pembalap cuma ingin balapan denganmu, Tapi kau sudah tidak pernah terlihat di lintas balap lagi" Ucap Deidara, "Ahahaha.. jadi kau penggemar beratku yang masih bertahan!" UcapNaruto sedikit tertawa, "Apa maksudmu! yang masih bertahan" Ucap Deidara heran, "Yah gara-gara kejadian itu, semua
orang yang mengagumiku jadi membenciku" Ucap Naruto melihat ke langit, "Kejadian itu? Kejadian yang mana?" Ucap Deidara
heran, "Ahahaha... karena kau masih penggemarku, aku akan menceritakan padamu!" Ucap Naruto sedikit tertawa.

To Be Continued...

SPIRIT chapter 2

"Spirit"

Chapter 2 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Gaje,No EYD,Typo,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca.

Pagi ini Naruto mengantar Hinata dengan taksinya untuk
berbelanja, Tentu saja Naruto mengantar Hinata dengan senang hati. Di tengah perjalanan, "Memangnya kau mau belanja apa?
Hinata?" Ucap Naruto sambil menyetir taksinya, "Aku.. Aku cuma mau belanja Sayur-Sayuran" Ucap Hinata melihat ke jalan.
"Oh.. Kalau begitu ke pasar saja!" Saran Naruto sambil mempercepat laju taksinya, "Iya! Naruto-kun?" Ucap Hinata sedikit
panik, "Ada apa?" Ucap Naruto heran, "Ano Naruto-kun.. Maaf! Sebaiknya pelan-pelan saja, Aku tidak...." , "No Problem"
Sela Naruto memelankan laju Taksinya, "M-Maaf!" Lirih Hinata sedikit menyesal dengan ucapannya tadi, "Seharusnya aku
yang meminta maaf padamu! Aku tidak tahu kalau kau akan mabuk jika aku mempercepat laju Taksiku ini" Ucap Naruto
tersenyum melihat Hinata yang menunduk. "Kita sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem Taksinya, "Terima kasih Naruto-kun?
" Ucap Hinata keluar dari Taksi dan meninggalkan Naruto dengan taksinya, "Oi.." Ucap Naruto sedikit berteriak agar di
dengar Hinata, "Eh! M-Maaf aku lupa" Ucap Hinata berlari mendekati Naruto dan memberikan uang, "Hey Hey.. yang kumaksud
bukan itu" Ucap Naruto, "Eh! Lalu apa?" Ucap Hinata menyimpan kembali Uangnya,"Ah.. kau ini! Aku akan menemanimu belanja
!" Ucap Naruto nyengir, "Eh! Apa tidak merepotkan?" Ucap Hinata sedikit terkejut mendengar itu. "Tentu saja tidak! Ayo
kita segera berbelanja" Ajak Naruto tersenyum. "Baiklah!" Ucap Hinata. Hinata pun membeli Sayur-Sayuran di pasar itu dan
Naruto lah yang membawakan belanjaan Hinata. Saat sudah selesai berbelanja Naruto menyuruh Hinata menunggu sebentar,
Hinata pun mengangguk mengerti sambil tertawa kecil karena Naruto akan ke Toilet untuk Buang Air. Terlihat Hinata masih
menunggu di samping Taksi berlendetan. Tiba-tiba seseorang menyenggol Hinata dan hal itu membuat belanjaannya bersebaran
dan sialnya belanjaan Hinata tertindas sebuah Truk yang baru saja lewat. "Hey kau! Kalau berdiri jangan di jalan seperti
ini! menghalangiku saja!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata tadi, "M-Maaf!" Ucap Hinata menunduk melihat belanjaannya
yang sudah hancur. "Hinata ada apa?" Ucap Naruto berlari mendekati Hinata, "Hey kau? Suruh Pacarmu itu untuk mengganti
seragamku ini!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata tadi, "Dia seorang pembalap rupanya! sombong sekali" Pikir Naruto
melihat penampilan orang itu, "Hey apa yang kau lihat? Atau kau saja yang ganti rugi?" Ucap Orang itu, "Seharusnya yang
ganti rugi adalah kau! Lihatlah gara-gara kau belanjaan Hinata jadi seperti itu" Ucap Naruto melihat belanjaan Hinata
yang sudah hancur tertindas Truk tadi."Jadi kau melawanku ya? Apa kau tidak tahu siapa aku?" Ucap Orang itu terlihat
kesal, "Aku tahu? Kau Deidara, Pembalap yang sering menjuarai semua balapan dalam satu musim" Ucap Naruto, "Jadi kau
sudah tahu!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata, ialah Deidara, melihat Taksi Naruto. *Np: Deidara= udah dijelasinkan
sama Naruto tadi* "Itu Taksimu?" Tanya Deidara masih melihat Taksi Naruto, "Memangnya kenapa?" Ucap Naruto heran, "Aku
akan mengganti ruginya, jika kau mau balapan denganku dan bisa menang dariku" Ucap Deidara, Sejenak Naruto terdiam "Sial
kenapa harus balapan sih, Tapi kalau aku tidak mengikuti kemauannya Kasihan Hinata, Mungkin aku harus menerima tawaran
nya" Pikir Naruto sedikit ragu-ragu, "Bagaimana? Kalau kau tidak mau aku tidak akan menggantinya!" Ucap Deidara dengan
nada meremehkan, "Naruto-kun sebaiknya kita pulang saja!" Ucap Hinata memasuki Taksi Naruto tapi sebelumnya Naruto
sudah menahan Hinata agar tidak masuk ke Taksi, "Lihat dan nikmati Hinata!" Bisik Naruto datar ke telinga Hinata, "Aku
mau!" Ucap Naruto melihat Deidara. "Baiklah starnya disini" Ucap Deidara pergi meninggalkan Naruto dan Hinata untuk
mengambil Mobil balapnya. "Wah.. ada balapan!" Ucapan seseorang itu membuat semua orang terkejut dan segera berkumpul
ke tempat Naruto dan Hinata. "Hinata sebaiknya kau lihat saja!" Ucap Naruto memasuki Taksinya, "BREM" Deidara sudah
datang dengan mobil balapnya dan saat ini mobilnya disamping Taksi Naruto. "Kau sudah siap bodoh!" Ucap Deidara dari
jendela mobil balapnya. "Dasar sombong!" pikir Naruto menyalakan mesin. "Sudah siap!" Ucap seorang gadis berada didepan
Taksi Naruto dan Mobil balap Deidara, "Jadi kau menyuruhnya?" Ucap Naruto melihat Deidara dari jendela Taksinya, "Sudah
jangan dipikirkan! Fokus saja" Ucap Deidara bersiap menancap Gas mobil balapnya. "3....2...1" Dengan cepat mereka berdua
menancap gas. "Hey.. Mobil balapmu sangat lamban ya" Ejek Naruto melihat ke arah Deidara dari jendela sambil menyetir.
"Dia menyetir sambil melihatku! Dasar bodoh!" Pikir Deidara menghiraukan ucapan Naruto tadi sabil mempercepat laju mobil
balapnya, "Baiklah! sepertinya ini akan menyenangkan" Pikir Naruto mempercepat laju Taksinya. "A-Apa? Dia bisa secepat
ini! padahal itu hanya mobil taksi?" Pikir Deidara terkejut, "Hey.. Mobilmu sangat bagus ya?" Ucap Naruto bermaksud
mengejek. "Dia mengejekku! Baiklah kalau itu maumu!" Ucap Deidara menghantamkan mobil balapnya ke Taksi Naruto.
"Hey hati-hati! Taksiku bisa lecet" Ucap Naruto melambatkan taksinya agar tidak terkena lagi senggolan Mobil balap
Deidara. Terlihat didepan terdapat belokan tajam, Deidara pun melambatkan mobil balapnya, Sedangkan Naruto malah
mempercepat Taksinya, Deidara menyadari itu "Dasar Bodoh! Bukankah dengan mempercepat mobil akan menabrak beteng jalan"
Pikir Deidara membiarkan Naruto duluan. Sampai dibelokan tajam Naruto berhasil melewati dengan sangat mulus, Deidara
yang melihat itu sangat terkejut "G-Gerakan tadi! Tidak mungkin, Orang itu sudah 2 tahun menghilang! Tidak mungkin
orang itu adalah dia" Pikir Deidara sambil membelokan Mobil balapnya melewati belokan tajam tadi. Terlihat Naruto sudah
melewati garis Finish dengan Taksinya dan diikuti Deidara dibelakang dengan Mobil balapnya. "Ciit" Naruto mengerem Taksi
nya didekat Hinata berdiri, Deidara juga berhenti di samping Taksi Naruto. "Ahahahaha.. Aku menang!" Ucap Naruto keluar
dari Taksinya nyengir ke Hinata. "Kau hebat!" Ucap Deidara keluar dari mobil balapnya mendekati Naruto. "Tidak ku sangka
! Deidara,pembalap profesional yang sering menjuarai balapan telah dikalahkan oleh seorang sopir Taksi" Ucap Orang-Orang
tadi yang berkumpul untuk menyaksikan balapan Naruto dengan Deidara. "Ahahaha tidak juga" Ucap Naruto melihat Deidara
sambil menggaruk kepalanya, "Ini!" Ucap Deidara memberikan uang kepada Naruto. "Ah Terima kasih!" Ucap Naruto menerima
Uang itu dan memberikan ke Hinata. "Oh iya ini kartu namaku! jika kau butuh aku telfon saja" Ucap Deidara masuk kembali
ke mobil balapnya lalu pergi. "Kurasa aku harus menarik kata-kataku! dia orangnya baik!" Pikir Naruto berbalik melihat
Hinata. "Ayo kita belanja lagi?" Ajak Naruto, "Eh! I-Iya!" Ucap Hinata. Selesai berbelanja mereka berdua pun pulang
dengan Taksi Naruto. "Wah.. Bahan bakarnya hampir habis!" Ucap Naruto, "Hinata bersiaplah!" Ucap Naruto melihat Hinata
sambil menyetir "Kurasa jalan ini cukup sepi" Lanjut Naruto menekan tombol di dekat Spedometer Taksinya. "E-Eh! J-Jadi
maksud Naruto-kun terbang lagi" Pikir Hinata terkejut. "Tahan ya Hinata! hehehe" Ucap Naruto mempercepat Laju Taksinya
lalu terbang. Terlihat seorang Kakek dan Nenek sedang berada di sebuah taman, "Wah.. Lihat ada burung terbang!" Ucap Si
Nenek melihat ke Taksi Naruto yang terbang di atas, "Kurasa itu ACU" Ucap Si Kakek sambil melihat ke arah Taksi Naruto
yang terbang di atas, "Hah.. ACU? Apa itu?" Tanya Si Nenek melihat si Kakek. "Aku Cinta kamU" Ucap Si Kakek nyengir
memperlihatkan giginya yang sudah ompong. *Ahahaha yang itu tadi kagak nyambung ya, Lupakan* "Kita Hampir sampai Hinata"
Ucap Naruto melihat Rumah Hinata di depan agak jauh, Merasa sudah cukup dekat Naruto menekan tombol disamping tombol
tadi yang untuk terbang dan hasilnya di Atas Taksi muncul Parasut dan membuat Taksi mendarat si depan Rumah Hinata,
walaupun mendaratnya tida terbilang mulus. Setelah mendarat Hinata langsung keluar dari Taksi dan seperti biasa jika
seseorang mabuk dikendaraan, muntah masudnya. *Bukan mabuk karena minum"man keras lho sob!* "Ah Rupanya belum terbiasa"
ucap Naruto keluar dari Taksi melihat Hinata. Selesai mengeluarkan yang mengganggu dari perutnya, Hinata berbalik dan
melihat Naruto, "Ini berkumurlah!" Ucap Naruto memberikan air putih,"Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata menerima air putih
dan berbalik berpaling dari Naruto untuk berkumur. "Baiklah! sebaiknya aku bawakan belanjaanmu ini ke rumah" Ucap Naruto
membawa belanjaan Hinata. "Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata berjalan masuk ke rumahnya, "Letakan saja di meja itu
Naruto-kun" Ucap Hinata menunjuk meja makan. Naruto pun meletakan belanjaan Hinata ke meja yang ditunjuk Hinata tadi,
"Baiklah sudah selesai! Sebaiknya aku pulang dulu" Ucap Naruto tersenyum ke arah Hinata. "Sekali lagi Terima kasih
Naruto-kun" Ucap Hinata. "Sudah tidak apa-apa!" Ucap Naruto keluar dari rumah Hinata, Hinata juga keluar dari Rumah
untuk sekedar melambaikan tangannya kepada Naruto. Naruto pun masuk ke Taksinya "Jglek" Naruto menutup pintu Taksinya.
Terlihat Hinata masih di depan pintu rumah melihat Naruto dalam Taksi. "Sial! kenapa aku lupa kalau Benshin nya habis"
Pikir Naruto di dalam Taksi. Naruto pun keluar dari taksinya dan menghampiri Hinata, "Eng.. Hinata?" Ucap Naruto. "Eh!
Kenapa Naruto-kun belum pulang" Ucap Hinata sedikit terkejut. "Ano Aku lupa kalau Benshin nya habis,hehehe" Ucap Naruto
menggaruk kepalanya. "Kalau begitu sebaiknya Naruto-kun masuk dulu sebentar lagi Hujan, Aku khawatir kalau Naruto-kun
akan sakit" Tawar Hinata. "Terima kasih!" Ucap Naruto tersenyum. "TIIIN TIIIN" terdengar suara klakson mobil di belakang
Taksi Naruto. Naruto dan Hinata menengok ke arah mobil itu, "Neji-nii san" Pikir Hinata. "Hey.. Taksi siapa ini?" Ucap
Neji dari jendela mobilnya. Naruto pun segera berlari dan mendorong Taksinya agar tidak menghalangi mobil Neji untuk
masuk ke garasi Rumah Hinata. "Maaf ya Neji!" Ucap Naruto mendorong taksinya menyingkir. "Iya iya cepat sedikit" Ucap
Neji. "Baiklah sudah!" Ucap Naruto sudah mendorong taksinya menyingkir. Neji pun membawa mobilnya ke garasi. Naruto
masuk ke rumah Hinata karena Hinata yang menyuruh. di Ruang Tamu, "Yo Neji! Bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Naruto
melihat Neji. "Bukan urusanmu!" Ucap Neji datar duduk disamping Naruto. "Jadi kalian sudah saling kenal" Ucap Hinata
berdiri disamping Naruto yang duduk. "Yah begitulah! Eh! apa aku boleh pinjam Toiletnya sebentar?" Ucap Naruto melihat
Hinata. "Boleh! disana" Ucap Hinata menunjuk pintu di dekat ruang makan. "Oke thank you Hinata" Ucap Naruto berlari
menuju Toilet. "Jadi bagaimana Neji-nii san bisa kenal dengan Naruto-kun?" Tanya Hinata melihat Neji. Sejenak Neji
terdiam, "Baiklah! akan ku ceritakan padamu, duduklah" Ucap Neji.

To Be Continued.

SPIRIT chapter 1

"Spirit"

Chapter 1 .

Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: OOC,CANON,Typo,Gaje,no EYD,dll

Author: Irfan Namikaze ...


.. Summary: Seorang pembalap yang sudah menjadi bintang terkenal di dunia mengalami kecelakaan di sebuah balapan dan seorang itu menghilang entah kemana .

... Selamat Membaca ....

"Hinata?" Ucap seorang gadis berambut blonde, "Ada apa?"
Ucap Hinata yang ada disampingnya. "Lihatlah itu!" Ucap seorang gadis berambut blonde tadi, ialah Ino. "I-Itu kan?
Sasori-kun" Ucap Hinata terbelalak melihat Sasori sedang berciuman dengan seorang gadis berambut merah. "Sebaiknya
kita pergi dari taman ini" Ajak Ino, Hinata hanya mengangguk merasa kecewa melihat Sasori pacarnya adalah Play Boy.
Hinata dan Ino pun pergi dari taman itu karena melihat pemandangan yang tidak mengenakan di malam ini. "Aku duluan ya Hinata?" Ucap Ino, "Iya" Ucap Hinata. mereka berdua pun berpisah disebuah pertigaan. Saat hampir sampai di rumahnya,
Hinata tiba-tiba kepalanya pusing lalu terjatuh dijalan dan pingsan. "Engh...D-Dimana ini?" Hinata sudah sadar, "Tenang
saja! Sekarang kau ada di rumahku! Aku menemukanmu dijalan sedang pingsan, aku tidak tahu dimana rumahmu jadi aku bawa
aja kesini" Jelas Seseorang di samping Hinata. "Eh! K-Kau siapa?" Ucap Hinata terkejut melihat seorang pemuda berambut
pirang di sampingnya. "Tenang saja! aku tidak mengapa-ngapakanmu kok" Ucap Pemuda pirang itu tersenyum, "E-Eh! T-Terima kasih" Ucap Hinata menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya. "Hey.. Wajahmu merah! Apa kau sakit?" Ucap pemuda itu
menempelkan tangan kanannya ke dahi Hinata. "Eh! K-Kenapa denganku! Kenapa jantungku jadi seperti ini" Batin Hinata.
"A-Ano.. A-Aku tidak apa-apa" Ucap Hinata memainkan jarinya, "Baguslah! oh iya Namaku Naruto" Ucap pemuda itu tersenyum,
"Ano... A-Aku Hyuga Hinata!" Ucap Hinata malu-malu. "Hinata ya? nama yang cocok untukmu" Ucap Naruto tersenyum, Hinata
yang mendengar itu blushing semakin menunduk. "Sebaiknya kau pulang saja! nanti orang tua mu khawatir" Ucap Naruto.
Hinata yang mendengar kata "orang tua" sedikit bersedih, Naruto menyadari itu lalu meminta maaf kepadanya. "Jadi kau
tinggal bersama siapa? Hinata?" Tanya Naruto, "A-Aku tinggal bersama Neji-nii san" Ucap Hinata masih terlihat bersedih.
"Owh... Ayo aku antar ke rumahmu!" Ucap Naruto tersenyum, Hinata hanya mengangguk. "Ayo ikut aku!" Ajak Naruto menuju
ke sebuah ruangan, Hinata hanya mengikutinya. "Nah ayo masuklah" Ucap Naruto membuka mobil taksinya. "J-Jadi Naruto-kun
seorang sopir taksi" Ucap Hinata masuk ke mobil taksi itu. "Iya! inilah pekerjaanku,hehehe" Ucap Naruto masuk ke mobil
taksinya. Naruto pun mengantar pulang Hinata. Sampai di rumah Hinata. "Sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem taksinya.
Hinata pun keluar dari taksi itu, "T-Terima kasih! oh iya kenapa Naruto-kun bisa tahu kalau rumahku disini" Ucap Hinata
,"Aku selalu melihatmu sedang menyiram tanaman didekat rumah itu! jadi aku kira kau tinggal di situ" Ucap Naruto melihat
Rumah Hinata. "Terima kasih Naruto-kun" Ucap Hinata membungkukan badannya, "Ahahaha... sudah tidak apa-apa! Kalau kau mau pergi, Kau boleh naik ke taksiku kok,Gratis!" Ucap Naruto mengacungkan jempolnya ke arah Hinata. Hinata yang melihat
Naruto mengacungkan jempolnya kepadanya terkikik geli. "Hey.. Kenapa kau tertawa! apa ada yang salah denganku! Apa aku
bau?" Ucap Naruto di jendela Taksi itu. "Hihihi... Tidak kok, Sekali lagi Terima kasih, Naruto-kun" Ucap Hinata.
"Kalau kau butuh tumpangan Telfon saja" Ucap Naruto memberikan sebuah kertas, "Sekali lagi Terima kasih" Ucap Hinata
menerima kertas itu. "Sampai jumpa Hinata?" Ucap Naruto menancap gas taksinya. Hinata hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum kemudian masuk ke rumahnya. Keesokan paginya. "Hinata? Aku lagi ada urusan di kantor! kau berangkat kuliah naik taksi ya" Ucap Neji memakan sarapan yang dimasak oleh Hinata. "Iya!" Ucap Hinata sedikit kecewa, "Maaf ya Hinata?"
Ucap Neji yang sudah menghabiskan sarapannya, "Iya tidak apa-apa?" Ucap Hinata. Neji pun berangkat menggunakan mobilnya
, Sedangkan Hinata masih berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu sebuah taksi yang lewat, "Ah.. 5 menit lagi! aku
bisa terlambat" Pikir Hinata terlihat panik. "Butuh tumpangan?" Ucap seseorang yang baru datang dengan taksinya.
"N-Naruto-kun" Ucap Hinata terkejut melihat Naruto dengan taksinya yang tiba-tiba datang. "Cepat Naik! Atau kau akan
terlambat kuliah" Ucap Naruto membukakan pintu dari dalam. Hinata pun langsung naik ke taksi Naruto. "Pakai sabuk
pengamannya!" Ucap Naruto bersiap menancap gas. "Sudah siap?" Ucap Naruto melihat Hinata. "BREM!!" Naruto pun menancap
gas taksinya dan hasilnya Taksi itu melaju sangat cepat. Hinata melihat ke arah Spedometer "A-Apa 200 km/jam?" Pikir
Hinata terkejut. "Jangan khawatir! kalau kau takut tutup saja matamu" Ucap Naruto sambil menyetir, Hinata menggeleng.
Hinata masih melihat ke arah jalan, Hinata terkejut karena di depan terlihat sebuah mobil yang melaju berbalik arah
dengan laju Taksi Naruto. Dengan cepat Naruto menekan tombol di dekat Spedometer taksi itu. Betapa terkejutnya Hinata
saat menyadari bahwa Taksi Naruto telah terbang. "Tenang saja" Ucap Naruto tersenyum ke Hinata. "Lihat depan Naruto-kun"
Ucap Hinata sedikit berteriak panik. "Hah.. Kau ini!" Ucap Naruto membelokan taksinya karena hampir menabrak sebuah
tiang. "Kita hampir sampai" Ucap Naruto bersiap mendaratkan taksinya ke jalan yang tampaknya sepi. "Glek" Naruto sudah
mendaratkan taksinya ke jalan, "Ciiiit" Naruto mengerem taksinya dengan mendadak. "Eh!" Hinata yang sadar sudah sampai
langsung keluar dari taksi Naruto, "Ah.. kenapa sih semua penumpang selalu begitu?" Ucap Naruto melihat Hinata yang
muntah. "Ah.. Maaf Naruto-kun!" Ucap Hinata berbalik melihat Naruto. "Ini! Berkumurlah" Ucap Naruto memberikan air putih
, "Terima kasih!" Ucap Hinata menerima air putih itu dan kembali berbalik berpaling dari Naruto lalu berkumur.
Selesainya Hinata lalu melihat ke arah Naruto, "Terima kasih! Naruto-kun sudah mengantarku Kuliah" Ucap Hinata
menunduk malu. "Sudahlah jangan dipikirkan! sekarang kau masuklah! 1 menit lagi sudah masuk" Ucap Naruto masuk ke taksi
lalu menancap gas. Hinata pun masuk ke Universitas Konohagakure, Tempat Hinata kuliah. Hari sudah sore, Hinata pun
pulang, dijemput Neji. Keesokan paginya, Hari ini Hinata libur kuliah, Hinata berencana berbelanja hari ini. FLASH BACK.
"Kalau kau butuh tumpangan, telfon saja aku" Ucap Naruto memberikan sebuah kertas, "Terima kasih Naruto-kun" Ucap Hinata
. FLASH BACK end . "Sebaiknya aku telfon Naruto-kun" Ucap Hinata mengeluarkan kertas yang diberikan Naruto padanya.
Hinata pun menelefon Naruto, "Ohayou gozaimasu? Apa anda membutuhkan tumpangan?" Sapa Naruto dalam telfon, Hinata yang
mendengar itu tertawa kecil, "Hihihi.. Naruto-kun ini aku! Hinata!" Ucap Hinata. "Oh.. Hinata? ada apa?" Ucap Naruto
dalam telfon. "Ano.. Apa hari ini Naruto-kun sedang tidak ngapa-ngapain?" Ucap Hinata, "Tidak! Memangnya ada apa?" Ucap
Naruto dalam telfon. "Ano..Apa Naruto-kun bisa mengantarku berbelanja?" Ucap Hinata, "Siap Bu'?" Ucap Naruto bersemangat
dalam telfon. Hinata yang mendengar jawaban Naruto terkikik geli. "Hey... apa kau sedang menertawakanku?" Tebak Naruto
dalam telfon, "Hihihi... tidak kok!" Ucap Hinata. "Kalau begitu! aku antar sekarang saja ya?" Ucap Naruto dalam telfon.
"Iya" Jawab Hinata. "Tut.. Tut.. Tut" Naruto menutup telfon. ...

To Be Continued ...

Tunggu chapter lanutannya mungkin besok jumat sore... ^^
...

Maaf ya minna-san? Jika Ficnya Gaje, Admin Irfan buat Fic ini hanya hasil imajinasi Admin.

Posted & Created by:
Irfan Namikaze

Naruto Shippuden The Movie 3: INTERIORS OF THE WILL OF FIRE



3GP I 720p 

Naruto Shippuden The Movie 2 : BONDS


My Lovely Forever chapter 1


  • "My Lovely Forever" Chapter 1 . 


    Auhtor: Irfan Namikaze .

     Disclaimer: Masashi Kishimoto .
     Pair: Naruto U. & Hinata H.
    Rate: T .
     Genre: Baca aja ndiri pasti tahu .
    Warning: OOC,,Typo,No EYD,Gaje,abal,Tanda baca blawur,dll

    . selamat membaca


    . Malam hari! bulan mulai terlihat di langit, banyak lampu-lampu di jalan mulai menyala menerangi jalan raya yang tampak
    ramai dengan mobil-mobil dan motor-motor yang berlalu lalang. Walaupun ini sudah malam hari di Konoha masih terlihat
    ramai dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan mereka masing-masing, karena Konoha adalah kota besar. Bahkan, orang
    luar kota banyak yang ke Konoha hanya ingin tinggal di kota ini. HINATA POV. Hai? Perkenalkan aku Hyuga Hinata. Aku
    tinggal di Konoha bersama dengan Kakak sepupuku, Hyuga Neji. Akan tetapi kakak sepupuku Neji, telah pergi ke luar kota
    bersama istrinya Ten-ten, mereka berdua pergi sudah 3 tahun yang lalu dan sampai sekarang Neji-nii san belum pernah
    menjengukku ke rumah, mungkin Neji-nii san masih sibuk ya?. Ya sudahlah!. Oh iya malam ini aku sedang berjalan bersama
    sahabatku Sakura dan Ino menuju ke sebuah Bioskop untuk menonton film yang kami suka dan yang paling kami suka adalah
    aktor dari film yang berjudul "Hero's Come Back!" itu yaitu Uciha Sasuke dan Simmura Sai. Sebenarnya aku hanya menyukai
    filmnya saja, karena filmnya terdapat pesan yang ditunjukan kepada kita semua agar tetap semangat dalam menjalankan
    kehidupan yang kita jalani walaupun itu tidak menyenangkan untuk kita, tidak hanya itu saja! masih ada banyak lagi. Kata
    Sakura dan Ino, mereka berdua tidak suka dengan aktor Uzumaki Naruto, karena dalam film orang itu adalah musuh bebuyutan
    Uciha Sasuke dan Simmura Sai, serta sifatnya yang kejam dan egois. Tapi kan itu hanya di film! Mungkin dalam dunia nyata
    itu tidak benar. Kami bertiga pun memasuki Bioskop itu setelah menyerahkan tiket. Terlihat banyak orang yang sudah
    duduk di tempatnya menunggu penayangan film. Kami pun duduk, beruntung kami bertiga berada di depan. "Aku sudah tidak
    sabar!" teriak salah satu sahabatku membuat semua orang melihat ke arahnya. "Hey Ino! jangan seperti anak kecil! kau
    membuatku dan Hinata malu tau?" Protes Sakura. "Hehehe maaf! habisnya aku terlalu senang" Ucap Ino. Terlihat filmnya
    sudah diputar, semua orang mulai terdiam. #Skip Time# 2 jam kemudian, tepatnya film sudah selesai. "Yah.. kenapa selesai
    sih? padahal kalau dilanjutin asyik tuh" Ucap Ino. Kami bertiga pun keluar dari Bioskop itu dan terlihat di depan
    kami ada banyak orang yang sedang berkerumunan sambil berteriak senang. "Wah itu kan?" ucap Ino melihat seseorang
    berambut raven bermata onix yg disekelilingnya terdapat banyak gadis-gadis yang ingin meminta foto padanya dan terlihatdisampingnya juga ada seorang pria berambut hitam dan bermata onix juga, kurasa dia adalah Simmura Sai. "Kyaa... aku akan meminta foto Sasuke-kun" Ucap Sakura dengan matanya yang berbentuk love lalu menghampiri Uciha Sasuke yang masih dikerumunin gadis-gadis. "Aku ingin berfoto bersama dengan Sai-kun" ucap Ino girang lalu menghampiri Sai yang juga
  • tengah dikerumunin gadis-gadis. Aku hanya menghela nafas melihat kelakuan kedua sahabatku itu. "!!?" Aku heran melihat
    seseorang berambut pirang sedang berdiri di dekat dinding dengan punggungnya yang di tempelkan di dinding sambil
    mendengarkan lagu dengan headset yang ada di kedua telinganya. "Bukankah dia Uzumaki Naruto? dia kan yang memerankan
    peran musuh Uciha-san dan Simmura-san? kenapa semua orang membiarkan dia? bukankah dia juga seorang aktor dari film
    Hero's come back juga" Batinku. Aku pun menghampirinya, "Hai!" sapaku tersenyum padanya. Kulihat dia juga membalasku
    dengan senyuman. "Hai! kau tidak mau berfoto dengan kedua temanku itu" ucapnya melihat Sai dan Sasuke yang dikerumuni
    gadis-gadis. "Um.. tidak! aku tidak terlalu suka dengan seperti itu" ucapku. "Namamu siapa?" tanyanya. "Hyuga Hinata!"
    jawabku. "Hyuga Hinata ya? cocok denganmu! kenalkan aku Uzumaki Naruto" ucapnya tersenyum padaku. "Salam kenal
    Uzumaki-san!" ucapku tersenyum padanya. "Panggil saja Naruto!" ucapnya melepas headset yang menempel dikedua telinganya
    . "Jadi Hinata! kenapa kau ada disini?" tanyanya menyimpan headsetnya di saku celananya. "Aku sedang menunggu kedua
    temanku" jawabku berdiri disampingnya. "Oh..!" ucapnya, "Kau tidak membenciku?" tanyanya membuatku terheran. "Memangnya
    kenapa aku harus membencimu, Naruto-kun tidak salah apapun" jawabku. "Bukankah di film, aku adalah orang jahat yang
    kejam dan egois" ucapnya. "Itu kan hanya di film, kalau di dunia nyata tidak seperti itu kan? memangnya ada apa?" tanya
    ku, "Tidak! kau adalah gadis pertama yang dapat aku ajak bicara setelah menjadi aktor film. Karena film itulah aku
    dibenci semua orang" ucapnya. "Tapi kan itu hanya Film!" ucapku. "Ya! kau benar! ... Aku juga heran pada semua orang
    ! itu kan hanya film" ucapnya, "Bukankah kau bisa keluar dari film itu?" ucapku. "Itu tidak mungkin! aku tidak ingin membuat kecewa kedua temanku" jawabnya. "Apa ada fans yang ingin meminta fotomu?" tanyaku. "Um... Sepertinya tidak ada!
  • " ucapnya. "Eh! tapi kan Naruto-kun adalah aktor dalam film yang sudah terkenal" ucapku heran. "Itu karena semua orang
    menganggapku seperti dalam film!" jawabnya datar, "Tapi itu kan hanya di film" ucapku. "Yah kau tau sendirikan?" ucapnya
    . Aku sedikit terharu mendengar perkataannya, memang menyakitkan jika kita adalah seorang Artis, akan tetapi tidak ada
    seorang pun yang menyukai dengan usaha kita. Seperti seorang penjahat besar saja, yang di anggap sampah, bahkan dianggap
    lebih rendah dari sampah atau dikucilkan dalam kehidupan masyarakat. "Hinata? kau tidak apa-apa?" tanya mendekatkan
    wajahnya ke wajahku. Aku yang menyadari wajahnya hanya berjarak 2cm dari wajahku langsung menunduk dengan wajahku yang
    sudah menghangat. "Wajahmu merah? apa kau sakit?" ucapnya menempelkan tangan kanannya ke dahiku. "Ano.. aku tidak apa
    apa!" ucapku merasa gugup. "Oh.." ucapnya melepaskan tangannya dari dahiku. "Ano.. apa aku boleh meminta fotomu?" ucapku
    . "Apa! kau ingin meminta fotoku?" ucapnya terheran. "Iya! aku ingin berfoto bersama dengan Naruto-kun" ucapku menunduk
    memainkan jari. "Apa kau tidak menyesal?" tanyanya ragu. "Tidak! memangnya untuk apa aku menyesal" jawabku masih
    menunduk. "Baiklah" ucapnya merangkulku dan membuatku terkejut. "Wangi bunga Lavender!" ucapnya membuat merasa malu.
    #RALAT: membuatku# . Aku pun mengeluarkan hand phoneku dan memfoto diriku yang sedang dirangkul oleh Naruto.
    2 menit kemudian, Aku selesai berfoto bersama dengan Naruto. "Apa aku boleh meminta nomor hpmu Hinata?" tanyanya.
    "Eh! u-untuk apa?" tanyaku sedikit heran. "Hinata?" panggil kedua sahabatku menghampiriku yang berdiri di samping Naruto
    . "Sakura,Ino? ada apa?" tanyaku melihat kedua sahabtkua yang sudah ada didepanku. "Ayo kita pergi?" ajak Ino menarikku
    . "Tunggu sebentar!" ucapku membuat Ino dan Sakura heran. "Terimalah kartu namaku ini" ucap Naruto memberikanku kartu
    namanya kepadaku. "Eh! tapi.." , "Ayo kita harus pergi!" timpal Sakura menarikku dengan keras. HINATA POV END."Tou-chan! kurasa aku sudah menemukannya!" Pikir Naruto tersenyum sambil melihat ke arah Hinata yang dipaksa menjauhdarinya. #Skip Time# Keesokan paginya. Terlihat Hinata tengah keluar rumahnya, bermaksud berolahraga pagi dengan berlarimenyusuri Kota Konoha, Beruntung di perjalanan Hinata bertemu dengan Ino yang melakukan hal yang sama dengannya. Merekaberdua pun kembali berolahraga, tapi kali ini mereka berdua berjalan. "Semalam! kau diperlakukan apa saja dengan Naruto"tanya Ino melihat Hinata. "Naruto-kun tidak melakukan apapun! kami hanya berbicara saja" jawab Hinata tersenyum ke Ino."Benarkah? aku lihat kau sedang foto bersamanya" ucap Ino. "Eh! itu.. aku tidak.." , "Boleh aku pinjam hp mu Hinata?"ucap Ino. "Boleh!" ucap Hinata memberikan hp nya kepada Ino. Ino pun menerimanya lalu memeriksa sesuatu dalam hp itu."Memangnya ada apa Ino?" tanyaku heran, "Hai! Hinata, Ino" sapa seseorang dari depan. "Sakura!" ucapku. "Hey Ino! kau sedang apa" tanya Sakura berjalan disamping Ino yang sibuk mengotak-atik hp milik Hinata. Terlihat Ino sedang membisikan sesuatu ke Sakura, Hinata yang melihat itu hanya terheran. "Kalau begitu! cepat kita lihat" ucap Sakura melihat ke laya rhp Hinata yang sedang di genggam Ino. "Ini dia!" ucap Ino melihat foto Hinata yang sedang di rangkul Naruto, dan terlihat di foto itu Hinata menunduk dengan wajahnya yang sudah memerah, sedangkan Naruto hanya nyengir sambil merangkul
  • nya. "Apa yang kalian lihat sih?" ucap Hinata merebut hpnya dan melihat foto itu. "Oh.. ini! memangnya ada apa denganfoto ini?" tanya Hinata menyimpan hp nya ke saku nya. "Kau suka dengan nya?" tanya Sakura dan Ino bersamaan. "Itu...bukan urusan kalian!" ucap Hinata memalingkan wajahnya. "Jadi benar! bukankah dia orang jahat yang kejam dan egois" ucap Ino melihat Hinata. "Apa yang kau katakan Ino? Naruto-kun tidak seperti itu! dan satu lagi itu kan hanya di film! kenapakalian membencinya" ucap Hinata, "Aku tahu itu! tapi yang membuat kami tidak suka dengannya adalah orang tuanya,
  • terutama ayahnya" ucap Ino. "Ayahnya? memangnya ada apa dengan Ayahnya Naruto?" tanya Hinata heran. "Jadi kau belum
    mengetahuinya?" ucap Sakura terheran, Hinata hanya mengangguk.

     To Be Continued ...