Jumat, 03 Mei 2013

STRANGER chapter 2



Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Masashi Kishimoto .
 Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance, Adventure, Humor .
 Warning: OOC,OC,Typo,No EYD,Tanda baca blawur,Gaje,dll . 


Selamat Membaca .

### Pagi yang cerah menyelimuti sebuah kota yang tak terlalu besar dan tak terlalu kecil. Orang-orang beraktifitas
kembali. Mobil-mobil dan motor berlalu lalang di jalan raya. Langit mulai terlihat, menampakan awan-awan yang menutupi
silaunya sinar matahari, walaupun saat ini masih pagi. Di sebuah Universitas yang di gerbangnya terdapat tulisan
-Universitas Konohagakure-. "KRIIIING" Semacam bel berbunyi dengan kerasnya, sehingga membuat semua orang yang kuliah
disitu memasuki ruang kelasnya. Disebuah kelas, "Ohayou minna-san?" sapa seseorang dengan rambut hijau tua, yang tak
lain adalah Dosen di Universitas itu. "Ohayou Koziro-sensei!" jawab mereka serempak. "Keluarkan buku catatan kalian!
hari ini kita hanya akan mencatat" ucap Dosen yang bernama Koziro itu. *Skip Time* "KRIIING" Bel kembali berbunyi.
Semua orang yang berkuliah di Universitas itu keluar dari kelasnya, bermaksud pulang kerumah masing-msing. Terlihat
seorang pemuda tengah melewati gerbang Universitas itu. "Menma!" panggil seorang gadis berambut merah darah dari
belakang. "Sara!" ucap pemuda berambut pirang yang namanya Menma tadi. "Ayo naik ke mobil! kita pulang bersama" Ajak
gadis yang bernama Sara itu. "Tidak! terima kasih. aku bisa pulang sendiri kok, lagipula rumahku juga dekat" ucap Menma
sambil tersenyum ke arahnya. "Baiklah!... kalau begitu sampai jumpa lagi" ucap Sara naik ke mobil yang ada di dekatnya.
*Skip Time* Menma sudah berada di teras depan rumahnya. Terlihat di halaman depan rumah tetangga, seorang anak kecil
sedang asyik bermain dengan kedua orang tuanya. Menma yang melihat itu hanya menghela nafas. Ia pun membuka pintu depan
rumahnya, "Tadaima" Ucap Menma dalam hati. Saat Menma melihat ke dalam rumahnya, ia sekali lagi hanya menghela nafas
karena di dalam rumahnya hanya terlihat benda-benda yang ia sering melihatnya jika berada dirumah dan disana tidak ada
seorangpun kecuali Menma yang tinggal disana. Ia pun berjalan menuju kamarnya. "Cklek" Ia membuka pintu kamarnya lalu
berjalan, menjatuhkan dirinya ke futon. Terlihat sebuah foto berdiri di meja dekat futon. Menma yang melihat itu
langsung mengambil foto itu dan menatapnya. Di foto itu terdapat 3 orang, Di kanan, terlihat seorang pria dengan rambut
pirang dan tiga goresan dipipi. Di kiri, terlihat seorang perempuan berambut indigo yang panjangnya mencapai pinggang.
Dan si tengah, terlihat seorang anak kecil kira-kira berumur 10 tahun dengan ekspresi tidak senang saat terfoto. Menma
yang melihat foto semasa kecilnya bersama orang tuanya hanya tersenyum. *Skip Time* Malam harinya, Merasa bosan di
rumah, Menma memutuskan untuk pergi ke taman kota, sekedar berbaring dan melihat ke langit. Sampai di taman kota, Menma
mengambil tempat yang berumput dekat pohon. Ia pun menggelar sebuah tikar, untuk melapisi tubuhnya dari rerumputan.
Ia pun berbaring di atas tikar sambil melihat ke langit. Terlihat di langit ada sedikit bintang, walau bintang yang
dilihatnya tidak sebanyak waktu ia melihat bintang di desa, tempat pamannya tinggal, setidaknya dapat menghibur dirinya.
Terlihat sebuah cahaya putih di langit, cahaya itu dengan cepat turun ke bawah, tepat di dekat Menma sedang berbaring.
Menma yang melihat itu langsung naik ke atas pohon, bermaksud bersembunyi. Cahaya itu berkumpul dan menciptakan angin
topan kecil walaupun besarnya hampir menyamai rumah kecil. "SRING" Dengan sekejap cahaya itu menghilang dan menampakan
satu perempuan berambut indigo yang sedang dipeluk oleh seorang pria berambut pirang, terlihat mereka berdua memakai
pakaian aneh. "Syukurlah! kita sampai dengan selamat, Hinata-chan" ucap pria pirang itu melepas pelukannya. "Iya" ucap
perempuan itu dengan wajahnya yang sudah merah. "S-Siapa mereka? pakaian mereka juga aneh!" Pikir Menma masih
bersembunyi di atas pohon. "Siapa disana?" ucap pria pirang itu melihat ke arah Menma yang sedang bersembunyi. Menma
yang mendengar itu langsung turun ke tanah dan berlari menjauh dari mereka berdua. Sampai di halaman depan rumahnya,
Menma berhenti sambil membungkuk merasa kelelahan. "SET" Tiba-tiba dua orang tadi datang dari atas dan mendarat didepan
Menma. "Huaaa... " Teriak Menma ketakutan lalu terjatuh, terduduk ke bawah. "Tolong.. " Teriak Menma mengadahkan tangan
nya ke depan mata, supaya tidak melihat dua orang yang tiba-tiba datang tadi. "Hey.. hey tenanglah! kami tidak akan
menyakitimu" ucap pria pirang itu ikut panik. "Pergi! .. Tooloong.." Teriak Menma masih panik. "Jangan takut! ... kami
tidak akan menyakitimu, Kami hanya ingin bertanya padamu" ucap perempuan berambut indigo itu menepuk bahu Menma.
Menma yang mendengar suara yang pernah ia dengar tadi langsung terkejut, "S-Suara itu?" Batin Menma melepas tangannya
dari depannya lalu membuka matanya perlahan-lahan. Saat Menma melihat dua orang tadi dengan jelas, kedua mata nya
terbelalak tak percaya. "Hey.. apa kau baik-baik saja?" tanya pria pirang itu mengibas-ibas kan salah satu tangannya
di depan wajah Menma. "Kaa-chan, Tou-chan? ... B-Bukan! orang tua ku sudah meninggal 8 tahun yang lalu. T-Tapi siapa
mereka berdua? pakaian mereka juga sangat aneh. Wajah mereka juga mirip dengan kedua orang tuaku" Pikir Menma.
"Hey.. apa kau bisa mendengarku?" ucap pria pirang itu mulai kesal, "S-Sudahlah Naruto-kun! kalau bertanya seperti itu
kita menakutinya" ucap perempuan berambut indigo itu. "S-Siapa nama kalian berdua?" tanya Menma masih sedikit takut.
"Hm.. Namaku Naruto! Uzumaki Naruto dan di sampingku, dia Hyuga Hinata" Ucap pria pirang yang bernama Naruto itu.
"Naruto, Hinata? Bahkan nama mereka sama persis dengan kedua orang tuaku" Pikir Menma. "Darimana kalian datang?" tanya
Menma sambil berdiri. "Dari Konoha! ... Oh iya apa kau melihat seorang pria berambut hijau tua, dan suaranya sedikit
serak. kalau tidak salah namanya Kizu.. Kozo.. ah.. Koziro! ha.. namanya Koziro" Ucap Naruto. "Koziro?" ucap Menma heran
, "Ya! Apa kau tahu dia?" tanya Naruto lantang, "Aku tahu dia! dia seorang Dosen di Universitas Konohagakure" jawab
Menma. "BRUK" Tiba-tiba seseorang terjatuh pingsan, tepat terjatuh di samping Naruto berdiri. "H-Hinata-chan!" ucap
Naruto lalu menggendong Hinata yang pingsan. "Dia kelelahan" ucap Naruto sambil melihat Hinata yang ia gendong. "Ayo
cepat! bawa ke rumahku" Ucap Menma berlari ke pintu depan rumahnya dan membukanya. Naruto tidak punya pilihan lain, ia
pun masuk ke dalam rumah itu dan membaringkan Hinata ke sebuah futon yang ditunjuk Menma padanya. "Aku akan mengambil
air putih" ucap Menma keluar dari ruangan dimana Hinata terbaring, Sedangkan Naruto menunggu di samping Hinata.

2 menit kemudian, Menma kembali dengan membawa segelas air putih dan meletakan di sebuah meja yang dekat futon, tepat
dimana foto itu berdiri. "Engh.." erang Hinata mulai tersadar. Naruto pun mengambil segelas air putih itu dan meminumkan
nya ke Hinata. "Terima kasih!" ucap Hinata terduduk masih di futon. "Syukurlah kau tidak apa-apa" ucap Naruto. "Jadi
?" ucap Menma tiba-tiba membuat Naruto dan Hinata melihat ke arahnya. "Oh iya! apa kau kenal dengan orang yang bernama
Koziro?" tanya Naruto. "Dia adalah seorang Dosen di Universitas Konohagakure!" jawab Menma. "Dosen? apa itu?" tanya
Naruto heran. "Semacam guru!" jawab Menma. "Lalu sekarang dimana dia?" tanya Naruto lantang. "Entahlah! mungkin ada di
rumahnya!" jawab Menma. "Apa kau tahu rumahnya dimana?" tanya Naruto lagi. "Entahlah! Dia baru bekerja menjadi Dosen
di Universitas baru seminggu yang lalu. mana mungkin aku tahu rumahnya!" ucap Menma. "Kalau begitu! ayo kita mencarinya
sekarang juga" ucap Hinata berusaha berdiri tapi tidak bisa, karena tubuhnya yang masih kelelahan. "Jangan memaksakan
diri Hinata-chan!" ucap Naruto. "Aku akan minum sebentar" ucap Menma keluar ruangan meninggalkan mereka berdua.
"Foto?" ucap Hinata mengambil sebuah foto yang berdiri di meja dekat futon yang ia duduki. Hinata pun melihat foto itu,
Seketika matanya terbelalak saat melihat foto itu. Naruto yang menyadari ekspresi Hinata lalu ikut melihat foto itu.
"Hey.. bukankah itu kita! lalu siapa anak kecil itu?" ucap Naruto. "Cklek" Menma memasuki ruangan itu. "Hey.. apa yang
kalian lihat?" ucap Menma langsung merebut foto itu dari Hinata. "Apa mereka orang tuamu?" tanya Hinata serius. "Bukan
urusanmu!" jawab Menma. "Kalau di dalam foto itu yaitu orang tuamu. Lalu dimana mereka berdua" tanya Naruto. "Huftt...
baiklah! Dua orang yang wajahnya seperti kalian itu memang orang tuaku. Mereka telah lama meninggal karena suatu
kecelakaan. Aku tinggal disini sendiri" ucap Menma dengan nada datar. "Katamu kau mengenal Koziro kan? kalau begitu! Apa
boleh kita sementara tinggal disini bersamamu?" ucap Hinata membuat Naruto terkejut. "Hey.. Hinata-chan! bukankah kita
harus mencari orang itu? kita tidak ada waktu untuk beristirahat lama-lama" bisik Naruto. "Lihat saja nanti!" ucap
Hinata sambil tersenyum ke arah Naruto, "Jadi bagaimana, Menma?" lanjut Hinata melihat ke arah Menma. "Benarkah! kalian
ingin tinggal bersamaku. Tapi ngomong-ngomong darimana kau tahu namaku?" ucap Menma. "Di balik foto tadi tertulis
namamu! jadi bagaimana, apa kami boleh sementara tinggal disini?" ucap Hinata sambil tersenyum ke arah Menma. "Tentu
saja boleh! tapi gantilah pakaian aneh kalian dengan pakaian yang ada di lemari itu" ucap Menma menunjuk lemari
yang didekat pintu. "Bukan masalah!" ucap Hinata. "Tapi Hinata-chan..." , "Sudahlah Naruto-kun! jangan banyak protes"
timpal Hinata sedikit kesal. Naruto yang mendengar itu sedikit terkejut, karena dari dulu Hinata tidak pernah
berkata semacam tadi baik kepadanya maupun orang lain. Hinata selalu bersikap baik, lemah, lembut. Akan tetapi baru kali
Naruto melihat Hinata berkata sedikit kasar.

TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar