Jumat, 03 Mei 2013

STRANGER chapter 3




 Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Kishimoto Masashi . Pair: NaruHina . Rate: T .Warning: OOC,OC,Typo,Gaje,No EYD,Tanda baca blawur,abal,dll . 


Selamat membaca .

Keesokan paginya. Menma mulai terbangun,
ia pun segera menuju ke kamar mandi. Selesainya, ia memakai pakaiannya dan bergegas keluar rumah, akan tetapi saat ia
hampir membuka pintu depan rumahnya ia terhenti karena seseorang memanggilnya dari arah dapur. Menma pun segera
memalingkan pandangannya ke arah orang yang memanggilnya tadi. "Kau mau pergi kemana?" tanya seseorang dengan rambut
panjangnya, tak lain ialah Hinata. "Aku mau pergi kuliah!" jawab Menma dengan nada datar. "Apa itu semacam sekolah?"
tanya Hinata. "Begitulah!" jawab Menma. "Apa kau tidak sarapan?" tanya Hinata. "Sarapan? aku tidak sempat untuk membuat
dan memakan makanan di pagi hari!" jawab Menma membuka pintu, bermaksud berangkat kuliah. "Kalau begitu! tunggu
sebentar" ucap Hinata memasuki dapur setelah dari tadi berdiri di depan pintu dapur. Menma pun menutup pintu kembali
dan duduk di sofa. Terlihat Hinata keluar dari dapur sambil membawa mangkok yang kelihatannya berisi makanan. "Makanlah
ramen ini!" ucap Hinata meletakan semangkok ramen di meja, tepat meja didepan Menma duduk di sofa. "Ramen? Kelihatannya
enak" ucap Menma mengambil sendok lalu meminum kuah ramen itu dengan sendok yang ia ambil. "Wah.. ini enak!" ucap Menma
melahab ramen yang diesdiakan Hinata untuknya tadi. Hinata yang melihat itu hanya bisa tertawa kecil. "Seperti
Naruto-kun" Pikir Hinata. Menma pun menghabiskan makanan itu, "Terima kasih atas makananya. Oh iya.. bagaimana kau bisa
memasak disini? bukankah kau baru semalam tinggal disini?" ucap Menma heran. "Entah! Kebetulan atau tidak! rumah ini
sama dengan rumah kami berasal" ucap Hinata duduk di samping Menma. "Benarkah? aneh sekali" ucap Menma. "Yah aku juga
tidak tahu" ucap Hinata. "Kalau begitu! aku pergi kuliah dulu" ucap Menma berdiri, berjalan ke pintu depan dan melihat
Hinata sambil tersenyum, kemudian keluar rumahnya, berangkat kuliah. Hinata pun berdiri karena seseorang keluar dari
sebuah kamar. "Apa dia sudah berangkat?" tanya orang itu menghampiri Hinata. "Ya! hati-hati Naruto-kun" ucap Hinata
tersenyum padanya. "Tenang saja! aku pasti akan baik-baik saja" ucap seseorang yang bernama Naruto itu. Naruto pun
keluar dari rumah dan mengikuti Menma dari belakang tanpa ketahuan darinya. *Skip Time* Sampai di Universitas Konoha,
Menma bergegas ke ruang kelasnya. Terlihat Naruto memperhatikan dari jauh. "KRIIIING" Terdengar suara bel telah berbunyi
. Semua orang yang kuliah disana memasuki ruang kelasnya masing-masing. "Ohayou minna?" sapa seseorang dengan rambut
hijaunya di sebuah ruang kelas. "Ohayou Koziro-sensei!" jawab semua orang yang ada di ruangan itu. "Tidak salah lagi!
dia orangnya. Tunggu! mungkin aku akan memastikannya nanti" Pikir Naruto berdiri di batang pohon, melihat ke jendela
dari tempat jauh. *Skip Time* "KRIIIING" bel berbunyi lagi, karena hari yang sudah menampakan siang hari. Semua orang
yang kuliah di sana keluar dari ruang kelasnya lalu pergi dari Universitas itu, bermaksud untuk pulang. Terlihat Naruto
berdiri di atap gedung Universitas memperhatikan seorang pria berambut hijau tua yang memegangi buku sambil berjalan.
Orang dengan rambut hijau itu memasuki sebuah ruangan dan kembali keluar membawa sebuah koper, kemudian ia berjalan
melewati gerbang, bermaksud kembali ke rumahnya. Sampai di depan pintu rumahnya, "Cklek" orang dengan rambut hijau tua
membuka pintu lalu memasuki rumah. Naruto yang memperhatikan dari atas gedung pencakar langit yang berada di dekat rumah
itu tidak diam saja, Ia turun ke bawah, tepat di halaman depan rumah itu. "Jadi ini rumahnya? ada banyak penghalang
di rumah itu" Pikir Naruto melihat banyak kertas mantra di sekitar rumah itu, tapi tersembunyi. Tiba-tiba terdengar
suara teriakan seorang perempuan dari rumah itu. Naruto yang mendengarnya itu langsung terkejut dan berlari ke arah
Kamis
pintu depan rumah itu tanpa memperdulikan bahwa disana terdapat penghalang. "BLUAR" Naruto mendobrak pintu itu dam masuk
ke dalam. Terlihat seorang gadis berambut biru muda tergeletak di lantai dengan keadaan pingsan. "Tuan Putri" Ucap
Naruto mendekati orang itu. Tiba-tiba seseorang muncul di belakangnya dan mengarahkan sebuah kunai ke Naruto. "Poff"
kunai itu berhasil mengenai Naruto, akan tetapi saat kunai itu sudah mengenainya, ia berubah menjadi asap. "Bunshin?"
ucap orang itu melihat sekeliling dalam rumah. "DUAH" Sebuah pukulan mengenai dan membuatnya terpental menabrak dinding
hingga pingsan. Naruto pun menggendong gadis berambut biru muda itu setelah memukul keras orang dengan rambut hijau tua
nya yang tak lain ialah Koziro. "Tap.. Tap.. Tap.." Naruto berlari keluar sambil menggendong gadis itu lalu melompati
gedung-gedung. *** "Cklek" Menma membuka pintu depan rumahnya, terlihat seorang perempuan berambut indigo tengah
keluar dari dapur membawa mangkok yang berisi makanan dan meletakan di sebuah meja makan kemudian tersenyum ke arah
Menma. "Selamat datang" ucap perempuan itu, ialah Hinata. Menma sedikit terkejut melihat hal itu. "Cklek" ia menutup
pintu dan berjalan ke arah meja makan dan melihat ke arah meja yang terdapat mangkok mangkok yang berisi makanan. "Kalau
kau lapar, makanlah" ucap Hinata sambil tersenyum. "Maaf! aku tidak lapar" ucap Menma memalingkan wajahnya sambil
menyilangkan kedua tangannya. Tiba-tiba terdengar suara dari arah perutnya, Hinata yang mendengar itu hanya bisa tertawa
kecil. Sedangkan Menma, pipinya memerah, malu. "Mulutmu bisa saja berbohong, tapi perutmu tidak bisa" ucap Hinata sambil
mencolek perut Menma. Menma pun duduk di kursi, "Selamat makan!" ucapnya lalu memakan semangkok ramen di depannya.
"Apa aku boleh bertanya padamu?" ucap Hinata duduk di kursi, meja depan Menma. "Boleh!" ucap Menma kembali memakan ramen
itu. "Kau terlihat terkejut saat kau melihatku tadi, memangnya ada apa?" ucap Hinata melihat ke arah Menma yang asik
memakan ramennya yang tiba-tiba berhenti karena Hinata menanyainya seperti tadi. "Itu karena aku tadi berpikiran kau
adalah Kaa-chan! saat aku ingat kembali, ternyata bukan" ucap Menma lalu kembali memakan ramen itu. "Wajah kami mirip
dengan kedua orang tuamu! apa itu juga membuatmu mengingat kembali kedua orang tuamu?" ucap Hinata. "Ya begitulah" ucap
Menma meminum kuah ramen itu lalu berdiri berjalan ke arah kamarnya. "Cklek" ia membuka pintu kamarnya, "Kalau begitu!
anggap kami sebagai orang tuamu dan panggil kami sama seperti kau memanggil kedua orang tuamu" ucap Hinata sambil
tersenyum ke arahnya. Menma yang mendengar itu sedikit terkejut dan berhenti akan masuk ke kamarnya. "Kalian bukan
orang tuaku! buat apa aku harus memanggil kalian dengan Kaa-chan, Tou-chan" ucap Menma sambil menunduk. "Baiklah! kalau
kau tidak mau tidak apa-apa. Jika kau memanggil kami dengan sebutan itu, kami malah senang" ucap Hinata masih tersenyum.
Menma hanya diam mendengar itu sambil menunduk, ia pun memasuki kamarnya dan menutup pintu kamar. "Tok.. Tok.. Tok.."
terdengar seseorang mengetuk pintu dari arah pintu depan. "Cklek" Hinata membukakan pintu itu, Terlihat seorang pria
berambut pirang menggendong seorang gadis berambut biru muda. "Hinata-chan! sebaiknya kita cepat tolong dia" ucap Naruto
. "Apa dia tuan putri?" tanya Hinata dengan ekspresi terkejut. "Iya! cepat kau tolong dia" ucap Naruto membawa gadis itu
ke dalam lalu membaringkan ke sofa. Hinata menggunakan ninjutsu medis nya untuk menolong gadis itu. "Dimana dia?" tanya
Naruto melihat sekeliling. "Ada di kamarnya!" jawab Hinata. Naruto pun berjalan ke arah pintu kamar Menma. "Tok.. Tok..
Tok.." Naruto mengetuk pintu kamar Menma. "Masuk" ucap Menma dari dalam kamar. "Cklek" Naruto membuka pintu lalu masuk
ke dalam kamar itu menghampiri Menma yang sedang melihat ke luar dari jendela. "Hai" sapa Naruto.

 TO BE CONTINUED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar