Jumat, 03 Mei 2013

STRANGER chapter 4



Author: Irfan Namikaze .
 Disclaimer: Masashi Kishimoto . Pair: NaruHina . Rate: T .Genre: Family, Romance, Adventure . Warning: OOC,OC,Typo,No EYD,Tanda baca blawur,Gak Jelas,dll . 


Selamat membaca .

"Ada apa?" tanya Menma melihat Naruto yang menghampirinya. "Aku ingin berbicara sesuatu padamu" jawab Naruto. "Bicara
saja!" ucap Menma tanpa melihat ke arahnya. "Apa foto itu, foto kedua orang tuamu?" tanya Naruto melihat sebuah foto
yang di pegang Menma. "Ya" jawabnya singkat. "Mereka sangat mirip denganku dan Hinata!" ucap Naruto. "Ya.. entahlah"
ucap Menma masih melihat ke luar dari jendela. "Apa yang kau lihat di luar?" tanya Naruto mendekat ke Menma lalu menepuk
bahunya. "Tidak melihat apa-apa! aku hanya membayangkan kalau kedua orang tua ku masih hidup, menemaniku di rumah" ucap
Menma masih melihat ke luar jendela kamarnya. "Kau pasti merindukan mereka ya?" ucap Naruto melepaskan tangannya dari
bahu Menma. "Begitulah!" ucap Menma masih menatap keluar jendela. "Bukankah kami masih ada, menemanimu di rumah" ucap
Naruto. "Apa.. kalian bukan siapa siapa.. kalian hanya orang asing yang tiba-tiba datang ke dunia ini dan mencari
seorang buronan. dan satu lagi berhentilah meng khawatirkanku, kalian bukan orang tua k.." , "Kalau begitu! anggap kami
sebagai orang tuamu" timpal Naruto lalu tersenyum padanya. Menma yang mendengar itu sedikit terkejut lalu berbalik
melihat Naruto. "Kau gila! aku tidak bisa menganggap orang lain sebagai orang tuaku, apalagi kalian orang asing" ucap
Menma dengan ekspresi marah. "Kalau begitu! belajarlah menganggap kami sebagai orang tuamu" ucap Naruto berbalik
berjalan ke arah pintu bermaksud keluar dari kamar. "L-Lalu bagaimana aku harus belajar?" ucap Menma. "Pikirkan saja
sendiri" ucap Naruto mengacungkan salah satu tangannya tanpa melihat Menma lalu melewati pintu dan menutupnya. Menma
yang mendengar hal itu hanya terdiam, menunduk. *Skip Time* Keesokan harinya, Selesai mandi dan memakai pakaiannya,
Menma berjalan ke meja makan. Terlihat Hinata tengah keluar dari dapur, sedangkan Naruto asyik memakan semangkok ramen
yang ada didepannya. Menma yang melihat itu hanya bisa menunduk bersedih, teringat dengan kedua orang tuanya.
"Menma!" panggil Hinata membuatnya mendongakan kepala melihat ke arah Hinata. "Kau akan kuliah kan? sebaiknya sarapan
" ucap Hinata sambil tersenyum. Menma pun berjalan ke arah meja makan dan duduk di samping Naruto yang asik memakan
ramen. *Skip Time* Menma pun keluar dari rumahnya untuk berangkat kuliah. Sampai di Universitas Konoga, ia pun memasuki
ruang kelasnya *Skip Time* "KRIING" Bel tanda istirahat berbunyi, "Menma!" panggil seorang Dosen berambut hijau tua
yang akan keluar dari ruang kelas. "Ya Koziro-sensei" jawab Menma. "Ikut aku sekarang juga!" ucap Dosen itu yang namanya
telah disebutkan tadi, Koziro. Menma pun mengikuto Dosen itu pergi. Sampai di sebuah ruangan, mereka berdua masuk ke
ruangan itu. "Cklek" Dosen itu mengunci pintu. "A-Ada apa sensei?" ucap Menma sedikit takut. "Dimana mereka?" tegas
Dosen yang bernama Koziro itu. "Apa maksudmu?" tanya Menma terheran. "Pria pirang itu?" ucap Koziro. "A-Apa maksudmu
? aku tidak mengerti!" ucap Menma mulai ketakutan. "Jangan berbohong padaku. cepat katakan dimana mereka?" ucap Koziro.
"Aku ti.. " BUAGH.. sebuah pukulan menyela ucapannya. "Ugh" dengus Menma jatuh ke lantai karena terkena pukulan Koziro.
"Katakan! dimana mereka?" ucap Koziro dengan ekspresi gelisah. "Aku masih tidak .." DUAGH.. sebuah tendangan menyela
perkataan Menma lagi. FLASH BACK. "BUAGH" Seseorang memukul Koziro dengan keran, hingga membuatnya terpental menabrak
dinding dan pingsan. Seseorang yang memukul Koziro tadi menggendong seorang gadis lalu pergi dari rumah itu. "Ugh.."
Koziro mulai tersadar. "Sialan! Hokage itu.. dia mengikutiku sampai ke dunia ini" Pikir Koziro lalu berdiri. FLASH BACK
END. "Untung saja aku sudah memiliki kalung pembuka segel itu" Pikir Koziro teringat sebuah kalung yang berbandul sebuah
mutiara hitam berbentuk prisma yang di ambil dari seorang gadis yang telah ia culik. Koziro pun keluar dari ruangan itu
meninggalkan Menma yang kesakitan, serta mengunci pintu itu. "Brengsek!" umpat Menma berdiri lalu mencoba mendobrak
pintu tapi tidak bisa. "Sial! Guru brengsek.." umpat Menma. "Huh.. sebenarnya ada apa sih?" gumam Menma terduduk di
lantai. Malam harinya, Menma masih terduduk di ruangan itu. terdengar suara dari perutnya, "Aku lapar" gumam Menma.
Tiba-tiba Menma teringat Hinata yang sedang keluar dari dapur membawa semangkok ramen, meletakannya di meja lalu
tersenyum padanya. "JRUSH" Tiba-tiba seseorang datang dari depannya dengan berjongkok. Seketika, mata Menma membulat
. "Hai" sapa seseorang itu berdiri melihatnya. "B-Bagaimana .." , "Yah.. aku mengkhawatirkanmu. Jadi aku mencarimu tadi.
Rupanya kau ada disini" ucap seseorang itu yang tak lain ialah Naruto. "Kita pulang!" ucap Naruto membantu Menma berdiri
. "JRUSH" Tiba-tiba mereka menghilang dari ruangan itu. # Di rumah Menma, "Tok.. Tok.. Tok.." seseorang mengetuk pintu.
"Cklek" Hinata membukakan pintu, terlihat seorang pria tengah menggendong seorang pemuda di belakang. "Kami pulang!"
ucap Naruto sambil nyengir ke arah Hinata. "Selamat datang" balas Hinata dengan tersenyum. Sedangkan Menma hanya
memasang wajah depresi. Naruto pun masuk ke dalam dan mendudukan Menma ke sofa, "Wah.. keluarga yang romantis" ucap
seseorang dengan rambut biru panjangnya. "Siapa kau?" ucap Menma melihat gadis bersurai biru itu. "Dia adalah tuan putri
yang kami cari" ucap Hinata. "Tuan putri? kau seorang bangsawan?" ucap Menma terkejut. "Ya begitulah" ucap gadis itu.
"Apa dia boleh tinggal disini sementara ini?" tanya Naruto melihat Menma. "Terserah!" jawab Menma. Sebenarnya ia sedikit
senang, karena dia mempunyai teman selain Naruto dan Hinata yang selalu mengingatkan padanya kepada Orang tuanya yang
telah pergi. *Skip Time* Keesokan harinya, Menma kembali berangkat kuliah. "Dimana kalungk?" ucap gadis bersurai biru
panik. Hinata yang mendengar itu langsung keluar dari dapur menghampiri gadis itu, Sedangkan Naruto yang masih asik
memakan ramen berhenti dan menghampiri gadis itu. "Ada apa tuan putri?" tanya Hinata. "Kalungku?" jawab gadis itu.
"Eh! memangnya kau pernah memakai kalung?" ucap Naruto heran, "Bodoh! Kalung itu adalah kunci untuk membuka segel, jika
kalung itu sampai ke tangan orang jahat. Kota ini bisa hancur" ucap gadis itu. "Mungkinkah.." ucap Naruto teringat saat
ia menghajar Koziro dan membuatnya terpental menabrak dinding hingga pingsan. Saat itulah ia melihat sebuah kalung
berbandul prisma mutiara hitam di genggam oleh Koziro yang tergeletak pingsan karena pukulannya tadi. "Ada apa?" ucap
Hinata dan gadis itu menatap Naruto. "Kalung itu ada pada si rambut sayuran!" ucap Naruto.

 TO BE CONTINUED

Tunggu chapter selanjutnya minggu depan, karena admin belum buat chapter lanjutannya

Irfan Namikaze
[: <3<3<3 :]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar