Sabtu, 27 April 2013

SPIRIT chapter 5 (END)

"Spirit"
Chapter 5 .

Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T-semi M .
Genre: Romcane/Action .
Warning: OOC,Gaje,Typo,No EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

Pagi ini Naruto menuju ke Stadiun dimana ia akan balapan,
Sampai disana, "Akhirnya kau datang juga!" Ucap Deidara yang sudah berada di pintu masuk Stadiun itu "Ayo" Lanjutnya.
Naruto pun mengikuti Deidara pergi ke Pit. Sesampainya, "Sudah sampai ya?" Ucap seseorang berambut merah. "Kenalkan yang
akan mengisi mobil kita Hidan, yang mengganti ban nanti Kakuzu,Yahiko,Tobi,Gara. Dan Itachi adalah kepala kru nya" Jelas
Deidara. "Mohon bantuannya!" Ucap Naruto nyengir. "Yosh" Ucap Mereka semua. "Yo Uzumaki Naruto" Sapa Itachi.
"Yo" Ucap Naruto tersenyum, "Aku tidak percaya bahwa setelah 2 tahun menghilang kau akan kembali lagi" Ucap Itachi.
"Ini Konan! dia akan mengganti bajumu" Ucap Deidara menunjuk seorang Gadis berambut biru. "A-Apa? mengganti bajuku" Ucap
Naruto terkejut. "Bukan! aku cuma memilihkan baju balap yang cocok untukmu" Ucap Konan sedikit kesal. "Ahahahahaha"
mereka semua terutama Deidara tertawa. "Baiklah kau pakai yang ini! kurasa warna orange pantas untukmu" Ucap Konan
memberikan baju balap berwarna Orange yang bercorak banyak sponsor. "Arigatou Konan-san" Ucap Naruto menerima baju itu,
"Cieee" Ucap Tobi mendekati Konan, Konan yang mendengar itu memasang tangannya siap memukul, "E-Eh! Tobi anak baik!
aku jangan dipukul" Ucap Tobi langsung berlari bersembunyi di belakang Itachi. "Bagaimana?" Ucap Naruto keluar dari
ruang ganti. "Wah bagus!" Ucap Itachi. "Untuk semua pembalap, segera masuk ke mobil kalian dan segera menuju lintasan"
Ucap komentator dari sebuah tiang tinggi yang ada di tengah Stadiun. "Segeralah masuk ke mobil" Ucap Itachi pada Naruto.
Naruto pun segera keluar dari Pit menuju ke mobil balap yang sudah disediakan Deidara. "Wah.. Aku tidak percaya ini!
Uzumaki Naruto seorang pembalap yang sering menjuarai Balapan telah kembali setelah 2 tahun menghilang, Ini pasti akan
menjadi balapan yang seru dan menarik!!" Ucap komentator menggunakan pengeras suara dari tiang tinggi tadi. Terlihat
semua kamera mengarah pada Naruto yang sedang berjalan menuju mobil balapnya.Terdengar suara penonton yang sangat banyak bersorak ria melihat Naruto. Naruto yang sadar akan hal itu hanya menghela nafas lalu masuk ke mobil balapnya. Terlihat
semua pembalap dengan mobilnya tengah berbaris rapi sambil melaju pelan mengelilingi stadiun menunggu bendera star di
kibarkan. Terlihat Bendera star sudah dikibarkan dan dengan cepat semua pembalap menancap gasnya melaju dengan cepat
berusaha menjadi yang pertama. Terlihat Naruto degan mobil balapnya diposisi akhir, "Ada apa Naruto?" Tanya itachi dalam
headset. "Tidak apa-apa! aku cuma belum bisa melewati mereka saja?" Balas Naruto. "Baiklah!" Ucap Itachi dalam headset.
"Kenapa ini? Uzumaki Naruto berada di posisi akhir dari 20 peserta pembalap" Ucap Komentator dalan tiang. Naruto masih
terlihat tenang, "Kurasa aku harus lebih serius" Pikir Naruto mempercepat laju mobilnya. Terlihat Naruto sudah melewati
10 mobil. "Wow.. hebat sekali! Uzumaki Naruto telah melewati 10 mobil dengan begitu mudahnya, sepertinya balapan ini
akan semakin menarik" Ucap komentator menggunakan pengeras suara. Sudah 400 putaran dilewati semua pembalap, Naruto
masih diposisi 10. Terlihat sebuah bendera dikibarkan, Semua pembalap terutama Naruto masuk ke Pit untuk ganti ban.
"Naruto! bersemangatlah" pesan Deidara, "Iya iya" Ucap Naruto. "Sudah selesai" Ucap Hidan. "Terima kasih!" Ucap Naruto
menancap gas mobil balapnya dan kembali ke lintas balap, Sialnya Naruto berada di posisi 15. "10 Putaran lagi! sebaiknya
aku serius sekarang" Pikir Naruto mempercepat laju mobil balapnya. Naruto pun melewati 13 mobil balap, "Bagus Naruto!
teruskan!" Ucap Itachi dalam headset. Terlihat 2 mobil balap di belakang berada disamping Mobil balap Naruto tepat di
samping kanan dan kiri Naruto. "Sial! mereka mengepungku! rupanya mereka bekerja sama" Pikir Naruto. Naruto pun
melambatkan mobil balapnya bermaksud menghindar kepungan tadi.Tapi saat Naruto sudah keluar dari masalah tadi, tiba-tiba
seorang pembalap lain menghantam mobil balap Naruto & hal itu membuat Mobil Naruto keluar dari lintasan hampir terbalik
. "Sial! 3 putaran lagi! rupanya mereka ada yang bekerja sama untuk membuatku tidak menang" Pikir Naruto kembali ke
lintasan dengan mobil balapnya. "Sial! kalau begini aku tidak bisa menang?" pikir Naruto, "Semangatlah Naruto!" Ucap
Itachi dalam headset. Naruto pun melewati 15 mobil balap degan mudahnya, Saat Naruto berada di posisi ke-3 "Sial! jangan
lagi" Pikir Naruto melihat kanan kiri. "Didepan ada ruang sedikit! tidak, itu terlalu sempit" Pikir Naruto melihat 2
mobil didepannya dan di tengahnya terdapat ruang jarak antara mobil itu. "Apa kami akan melihatmu kalah Naruto?" Ucap
seseorang dari headset,"N-Neji" Ucap Naruto terkejut sambil menyetir. "Semangat Naruto-kun!" Ucap seseorang dari headset
, "H-Hinata!" Ucap Naruto tak percaya, "Hey.. aku juga disini" Ucap seseorang lain. "Ino ya!" Ucap Naruto. "Baiklah!
di depanmu ada ruang untuk menerobos, tapi kurasa itu sulit, apa kau bisa?" Tanya Itachi dalam headset. "Tidak ada yang
tidak mungkin" Ucap Naruto mempercepat laju mobilnya "Aku berubah pikiran! aku akan melewati mobil di depanku ini dengan
berjalan di atas" Ucap Naruto menarik alat sopirnya *itu lho yang digunakan untuk membelokan mobil,, aku tidak tahu nama
nya jadi maklum aje deh,ahahaha* dan hal itu membuat ban depan mobil balap Naruto berada di atas mobil balap didepannya
. Dengan cepat Naruto menancap gas, sehingga mobil balap Naruto berada di atas mobil tadi, lalu melewatiya. Semua orang
yang melihat itu langsung bertepu tangan sambil bersorak-sorak. Terlihat Naruto sudah melewati garis Finish. "Kau
berhasil Naruto!" Ucap Itachi dalam headset *-Headset- admin gak tahu nama yang dipakai pembalap untuk berkomunikasi
dengan kepala kru, jadi aku ambil aja kata-kata -headset-ckckck* Naruto pun menghentikan mobilnya di pit nya. Naruto
segera keluar dari mobil balap yang tadi ia tumpangi dan menghampiri Neji,Hinata,dan Ino. "Kau berhasil!" Ucap Ino
tersenyum, "Itu tadi menegangkan" Ucap Neji, "Yah.. itu karena kalian! kalau kalian tidak datang mungkin aku akan kalah
dan tidak bisa memba... mmmm" Ino membekap Naruto dengan cepat, "Jangan katakan bahwa kau akan membayar biaya operasi
Hinata atau Hinata akan merasa bersalah!" Bisik Ino ke telinga Naruto, Naruto pun mengangguk."Memangnya tidak bisa apa?"
Tanya Hinata terlihat duduk dikursi roda dan dibelakangnya Neji. "Tidak kok! Cuma tidak bisa Buang Air" Ucap Ino.
"Aku tidak bilang begitu!" Ucap Naruto. BLETAK "Ittai! Hey sakit tau!" Ucap Naruto memegangi kepalanya yang terkena
jitakan. "Makanya turuti saja omonganku" Bisik Ino lalu tersenyum ke arah Hinata. "Naruto! sebaiknya kau naik ke
panggung itu untuk menerima sebuah Piala" Ucap Deidara menunjuk sebuah panggung yang dikelilingi Reporter dan kameramen."Oke tunggu sebentar" Ucap Naruto melihat Neji. "Baiklah! Kuserahkan adikku padamu" Ucap Neji mendorong kursi roda Hinata ke arah Naruto. "Kau ikut denganku sebentar" Ucap Naruto tersenyum ke Hinata, Hinata hanya mengangguk. Naruto pun membawa Hinata ke atas panggung dan terlihat semua orang di sekelilingnya memotret Naruto dan Hinata. "Apa kami boleh
bertanya sesuatu pada anda?" Ucap salah satu reporter, "Boleh!" Ucap Naruto. "Apakah orang yang anda bawa itu adalah
pacar anda?" Tanya Reporter tadi, "Bukan! lebih tepatnya dia calon istriku, ahahaha" Ucap Naruto tertawa. Hinata yang
mendengar itu blushing. Selesai dengan urusan tadi, Naruto menerima hadiah berupa uang 200 milyar dan sebuah piala besar
.Naruto pun menghampiri Deidara dkk yang sedang bercandaan, "Hey kalian!" Ucap Naruto sambil membawa Hinata dengan kursi
roda, "Yo Naruto! selamat ya kau berhasil" Ucap Itachi. "Ada apa?" Ucap Deidara. "Ini" Ucap Naruto memberikan sebuah
kertas, "100 Milyar! untukku" Ucap Deidara, "Bukan!" Tegas Naruto, "Lalu?" Ucap Deidara, "Untuk kalian!" Jawab Naruto
, "Memangnya kau tidak membutuhkannya?" Ucap Deidara, "Aku hanya butuh setengah nya saja! setengahnya lagi untuk kalian,
kan kalau tidak ada kalian aku tidak akan kembali menjadi pembalap lagi dan tidak memenangkan hadiah itu" Tegas Naruto.
Segera mungkin Naruto menyerahkan Hinata pada Neji lalu menuju Rumah Sakit Konoha, Kemudian Naruto membayarkan uang 100
milyar itu ke tempat pembayaran. Malamnya Hinata di operasi. Keesokan harinya Naruto segera ke Rumah Sakit menjenguk
Hinata. "Apa operasi Hinata berhasil?" Ucap Naruto membuka pintu ruangan Hinata berada. "Kau sudah datang? Sebaiknya
kita pergi Ino" Ucap Neji meninggalkan Naruto,Hinata dan diikuti Ino. "Hey.. kenapa kalian meninggalkanku sih?" Ucap
Naruto melihat Neji dan Ino yang sudah di pintu, "Kan ada Hinata!" Ucap Ino mengedipkan salah satu matanya, "Ah.. Dasar"
gumam Naruto mendekati Hinata. "Hei Ino sebaiknya kau ku antar saja!" Tawar Neji. "Oke" Ucap Ino. Neji dan Ino pun
naik ke mobil Neji dan pulang. di tengah perjalanan "Eh! Tunggu! Ah.. Aku lupa memakaikan Baju kepada Hinata setelah
disuruh Suster tadi!" Ucap Ino terkejut karena ia ternyata lupa bahwa seorang Suster yang ia temui tadi menyuruhnya
memakaikan Baju ganti. "A-Apa?" Ucap Neji terkejut lalu mengerem mobilnya dan berbalik arah menuju ke rumah sakit tadi.
"Hinata? kenapa kau sedikit panik?" Ucap Naruto melihat Hinata yang menutupi seluruh tubuhnya kecuali wajah dengan
selimut. "Ano.. Aku.." Ucap Hinata gelagapan, "Sudahlah jangan malu-malu" Ucap Naruto membuka selimut itu, Saat mebuka
selimut yang menutupi Hinata tadi, Naruto terkejut karena melihat Hinata bertelanjang "CROT" Dengan cepat hidung Naruto
mengeluarkan darah dengan deras dan terjatuh ke lantai. "E-Eh! N-Naruto-kun! ada apa?" Ucap Hinata menutupi tubuhnya dengan selimut tadi.

THE END.

Maaf ya jika fic ini banyak Gaje nya, Soalnya admin buat ini sambil nonton Naruto Shippuden di Global Tv Jam 2
siang tadi. Hargai karya admin dengan memberikan Like dan berpendapat dengan sopan. Arigatou Gozaimasu.

Jangan lupa untuk mempromosikan Fans Page tercinta ini, caranya gampang
Bagikan kode ini @#[279156535533053:5]
di beranda kalian , jangan lupa hapus tanda #

Posted by: Irfan Namikaze

SPIRIT chapter 4

"Spirit"

Chapter 4 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Typo,Gaje,No EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

FLASH BACK . "DUAR" Terlihat sebuah mobil balap
telah meledak di lintasan balap, Sedangkan mobil-mobil balap yang lain masih terlihat melaju dengan kencang meninggalkan
mobil tadi yang meledak. Dengan cepat tim medis memadamkan api yang ada di mobil yang meledak tadi. Terlihat tim medis
mengeluarkan seseorang dari mobil yang terbakar meledak tadi, "Ah.. Sial!" Ucap orang yang baru saja dikeluarkan dari
mobil yang meledak tadi, "Hey.. seharusnya kau bersyukur masih bisa hidup" Ucap salah satu orang dari tim medis, "Ah..
Terima kasih banyak" Orang yang tadi, "Sama-sama" ucap salah satu orang dari tim medis. Orang tadi punberjalan menuju
ke Pit nya. "Naruto! kau tidak apa-apa!" Ucap seorang gadis berambut pink mendekati orang tadi, "Ah.. Tidak apa-apa!"
Ucap orang tadi,Naruto. Seseorang dari tim medis datang dan menyuruh Naruto untuk menuju ke ruang periksa untuk
diperiksa tentunya. "Kau tidak apa-apa!" Ucap orang tadi yang dari tim medis. "Terima kasih Dokter!" Ucap Naruto keluar
dari ruangan. Betapa terkejutnya saat Naruto keluar dari ruangan tadi melihat pacarnya seorang gadis berambut pink tadi,
yang diketahui namanya Sakura tengah di beri bunga oleh seorang pemuda berambut raven,terlihat Sakura menerima bunga itu
dan parahnya lagi mereka berciuman. Segera saja Naruto berbalik merasa sedih melihat hal itu dan menuju ke Pit nya.
Saat sampai di Pit, ternyata balapan sudah selesai dan terlihat banyak Reporter mendekati Naruto dan bertanya-tanya,
Naruto tida membalas dan pergi ke luar Stadion. Terlihat diluar ada banyak orang menyindir Naruto, Betapa sakit hatinya
Naruto mendengar sindiran-sindira yang dikeluarkan semua orang. FLASH BACK end . "Sejak hari itu aku tidak ingin balapan
lagi" Ucap Naruto."Aku mengerti" Ucap Deidara. "Baiklah sekarang aku mau pulang!" Ucap Naruto masuk ke taksinya. "Oh iya
kalau kau berubah pikiran! datang saja, pasti aku akan senang" Ucap Deidara. "Terima kasih" Ucap Naruto pergi dengan
taksinya ... "Tok..Tok..Tok" Terdengar ketukan pintu dari pintu depan Rumah Hinata, "Sebentar!" Ucap seorang dari dalam.
"Ino" Ucap Hinata membuka pintu melihat Ino. "Hai! Hinata" Sapa Ino tersenyum. "Ada apa?" Ucap Hinata,"Aku akan mengajak
mu ke taman, Ayo" Ucap Ino tersenyum. "Baiklah!" Ucap Hinata keluar Rumah dan menutup pintu. Sampai di taman, "Kita
duduk disini saja!" Ucap Ino menunjuk tempat duduk di sampingnya. "Baik" Ucap Hinata lalu duduk. selang beberapa menit
datang seorang pemuda berambut merah, "Wah.. Hinata-chan! kau sering kesini ya" Ucap pemuda itu ramah, Hinata yang
menyadari bahwa yang berbicara tadi adalah Sasori hanya diam saja, "Hey.. Kau! pergi sana" Ucap Ino sedikit teriak.
"Wah.. rupanya kau manis juga ya" Ucap Sasori menggoda "Jangan menggodaku,Dasar Kambing" Ucap Ino kesal, "Apa maksudmu?"
Ucap Sasori terkejut, "Apa kau tidak sadar, kau telah menyakiti Hinata" Ucap Ino. "Maksudnya?" Ucap Sasori heran, "Kami
melihatmu disini sedang berciuman dengan gadis lain, tepatnya malam hari" Ucap Ino. "Sebaiknya kita pergi Ino!" Lirih
Hinata, Ino mengangguk dan pergi meninggalkan Sasori sendirian. "Sial! rupanya Hinata-chan sudah tahu" Pikir Sasori.
"Tidak akan kubiarkan!" Pikir Sasori menuju ke mobilnya. Terlihat Hinata dan Ino sedang berjalan di pinggir jalan,
Terlihat Sasori dengan mobilnya melaju kencang mengarah pada Hinata dan Ino,"BUAGH" Sasori menabrakan mobilnya ke Hinata
dan membuat Hinata terjatuh dan pingsan dengan kakinya yan banyak mengeluarkan darah.Ino yang melihat itu langsung panik
dan berteriak minta tolong, Sialnya tidak ada seorangpun disitu. "BREM" Sasori menancap gas meninggalkan Ino yang panik.
"Dasar brengsek" Ucap Ino melihat mobil Sasori menjauh. Terlihat sebuah taksi melewati mereka berdua, dan taksi itu
segera mundur kembali dan berhenti di samping mereka berdua. "Ada apa dengan Hinata?" Ucap seseorang keluar dari taksi.
"Siapa kau?" Ucap Ino melihat orang tadi, "Aku Naruto! cepat bawa Hinata ke dalam, aku akan mengantarnya ke Rumah Sakit"
Ucap Orang itu, "Aku perempuan Bodoh! aku tidak kuat menggendong Hinata" Ucap Ino, "Iyaya!" Ucap Naruto nyengir,
"Hey cepat bawa Hinata ke taksimu" Ucap Ino. Naruto pun segera membawa Hinata ke dalam taksinya dan diikuti Ino juga
masuk ke Taksi. Naruto pun segera menancap gas Taksi dan menuju ke Rumah Sakit. Sampai di Rumah Sakit Konoha Hinata
dibawa ke sebuah ruangan. Terlihat Naruto dan Ino menunggu di kursi dekat ruangan itu. "Apakah kau orang yang selalu
menemani Hinata ya?" Ucap Ino memecah keheningan, "Memangnya ada apa?" Ucap Naruto. "Tidak! Aku hanya ingin berbicara!
Entah kenapa Hinata akhir-akhir ini selalu tampak senang jika bersama denganmu, Walaupun Hinata mengenalmu juga belum
lama sih! Tapi Kurasa dia menyukaimu lho" Ucap Ino. "Aku sudah mengenalnya hampir 1 tahun, mungkin Hinata saja yang
tidak menyadarinya" Ucap Naruto datar. "J-Jadi begitu! Kau pasti juga menyukainya ya?" Ucap Ino. "Memangnya kenapa kau
menanyakan hal itu?" Ucap Naruto melihat Ino. "Yah.. kau bilang, kau sudah mengenal Hinata hampir 1 tahun, jadi selama
itu kau selalu memperhatikan Hinata" Ucap Ino. "Iya sih! Kurasa aku menyukainya" Ucap Naruto datar. "Kenapa kau menyukai
Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Naruto balik. "Yah.. sebenarnya sudah banyak pemuda yang
berpacaran dengan Hinata, dan akhir-akhirnya mereka berpacaran dengan gadis lain" Ucap Ino. "Pasti Hinata sangat
tersiksa" Ucap Naruto menunduk. Ino tertawa kecil melihat Naruto seperti itu, "Jadi benar kau menyukai Hinata" Ucap Ino.
Naruto hanya diam mendengar itu. "Jadi apa yang membuatmu menyukai Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau perhatian sekali degan
Hinata?" Ucap Naruto heran, "Tentu saja! Hinata adalah sahabatku, bahkan tadi saat kami akan ditabrak Sasori, Hinata
mendorongku menjauh darinya agar tidak ikut tertabrak" Ucap Ino sedikit sedih. "Oh.." Ucap Naruto. "Kulihat Hinata
berbeda dengan gadis lainnya, Saat aku melihatnya pertama kali, dia tengah menyiram tanaman, dan tiba-tiba seekor kucing
datang dan kurasa kucing itu lapar. kulihat Hinata masuk kerumahnya dan keluar membawa makanan lalu diberikan ke kucing
itu. Kulihat Hinata mengelus kucing itu dengan lembut. Kulihat kucing itu juga merasa nyaman, Aku yang melihat hal itu
ingin rasanya merasakan hal itu. Kurasa Hinata juga gadis yang baik dan tidak seperti Gadis lain yang kurasa hanya
menginginkan kelebihan seseorang saja" Ucap Naruto datar, "Sebaiknya kau telfon Neji saja" Lanjut Naruto. "Oh iya aku
lupa" Ucap Ino mengeluarkan Hand phonenya dan menelfon Neji. "Baiklah aku akan menuju ke sana!" Ucap Neji tegas. Sampai
di Rumah Sakit Konoha, Neji melihat Ino dan Naruto, "Yo Neji" Sapa Naruto berdiri. Neji pun berlari ke arah Naruto dan
menghajarnya. Ino yang melihat itu langsung memisahnya, "Bukan dia yang menabrak Hinata" tegas Ino. "Jadi siapa?" Ucap
Neji. "Sasori!" Ucap Ino. "Rupanya si brengsek itu! akan kuhajar dia nanti" Ucap Neji, "Ugh..teganya" Pikir Naruto masih
tersungkur memegangi pipinya yang terkena tinjuan Neji. Naruto pun berdiri karena terlihat seorang Dokter keluar dari
ruangan Hinata berada. "Dokter! bagaimana dengan keadaan adik saya" Ucap Neji menghampiri Dokter itu. "Dia akan baik
saja, tapi kakinya harus segera dioperasi atau dia akan lumpuh selamanya" Ucap Dokter itu. "Lalu biaya operasinya berapa
Dokter?" Ucap Ino. "Kurasa kurang lebih 100 milyar" Ucap Dokter itu, "A-Apa!" Ucap Naruto,Ino,Neji bersamaan. "Apa tidak
bisakurang dokter" Ucap Neji. "Maaf tidak bisa! ini sudah peraturan Rumah Sakit!" Ucap Dokter itu. "Kenapa bisa semahal
itu?" Ucap Naruto. "Di kakinya terdapat serpihan-serpihan benda kecil yang masuk dan hal itu akan susah dan akan lama
saat operasi" Ucap Dokter. "Tapi Hinata boleh keluar kan Dokter" Ucap Ino. "Boleh tapi memakai Kursi Roda!" Ucap Dokter.
"Aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan uang Perusahaan" Ucap Neji, "Hah.. Sebaiknya jangan! atau kau akan
bangkrut" Ucap Ino melihat Neji. "Aku tidak punya pilihan lain" Ucap Neji. "Aku yang akan membiayai operasi itu, Dokter"
Ucap Naruto tiba-tiba. "N-Naruto" Ucap Neji tak percaya. "Apa kau punya uang sebanyak itu?" Ucap Ino terkejut. "Tenang
saja aku akan mengikuti Union Cup" Ucap Naruto. "Tapi bukankah kau bukan pembalap" Ucap Neji sedikit terkejut. "Aku
.. Aku sebenarnya adalah Uzumaki Naruto" Ucap Naruto. Terlihat Dokter dan Ino serta Neji terkejut mendengar hal itu,
"Itu tidak mungkin dia sudah 2 tahun yang lalu menghilang" Tegas Neji, "Itu memang aku!" Ucap Naruto "Sekarang aku akan
pergi sebentar" Lanjut Naruto keluar dari rumah sakit dan pergi dengan taksinya. "Bertahanlah Hinata!" Batin Naruto
sambil melihat kartu yang diberikan Deidara tadi. "Ciit" Naruto mengerem taksinya, "Rupanya disini rumahnya, besar juga"
ucap Naruto melihat sebuah gerbang rumah yang bertuliskan 'Deidara House'. "Ting.. Tong" Naruto memencet bel. Terlihat
Deidara keluar dari rumahnya dan menghampiri Naruto yang sedang berdiri di depan gerbang rumahnya. "Naruto! ada apa?"
Ucap Deidara masih berbalut perban. "Aku menerima tawaranmu!" Ucap Naruto serius. "Sudah kuduga!" Ucap Deidara terseyum.
"Jadi dimana aku harus datang!" Ucap Naruto. "Datanglah pagi-pagi sekali besok di Stadiun" Ucap Deidara.

To Be Continued

SPIRIT chapter 3

"Spirit"

Chapter 3 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Typo,Gaje,no EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

FLASH BACK . "Mobil sialan!" Umpat Neji menendang
mobilnya yang mogok. "Sial! 10 Menit lagi aku terlambat ke kantor" Pikir Neji sudah terlihat pasrah, "Butuh Tumpangan!"
Ucap seseorang yang baru saja datang dengan Taksinya, "Kebetulan! Tolong antarkan aku ke Perusahaan Hyuga Corp" Ucap
Neji masuk ke Taksi orang tadi, "Baiklah!" Ucap Orang itu menancap gas. "Sial! 8 menit lagi aku terlambat" gumam Neji
, "Oh jadi kau sedang buru buru ya?" Ucap orang itu sambil menyetir. "Iya! tolong cepat sedikit" Ucap Neji terlihat
gelisah. "Baiklah! pakai sabuk pengamanmu itu" Ucap Orang itu mempercepat Laju Taksinya. Neji pun memakai sabuk pengaman
, Tampaknya orang itu semakin mempercepat laju taksinya. Terlihat di depan belokan tajam, Tapi Orang itu malah
mempercepat laju taksinya. "Hey.. apa kau gila! itu belokan tajam, kita akan menabrak beteng jalan" Ucap Neji menyadari
bahwa orang itu malah mempercepat laju taksinya. "Tenang saja!" Ucap orang itu datar melihat ke jalan. Terlihat Orang
itu dapat melewati belokan tajam, Neji sedikit lega setelah melewati belokan tadi. "A-Apa! 280 km/jam?" Pikir Neji
terkejut melihat spedometer taksi yang ditumpanginya. "Sudah sampai!" Ucap orang itu mengerem secara mendadak "5 menit
sudah sampai! kau masih punya waktu 3 menit!" Lanjut orang itu melihat Neji. "Ok... Terima kasih! Nanti jemput aku!
jam 3 sore! Kubayar setelah sampai rumahku" Ucap Neji bergegas keluar menuju kantornya. "Hebat juga dia! Dari semua
penumpangku hanya dia yang tidak muntah" ucap Orang itu. Pukul 3 sore, Neji sudah menunggu di pingir jalan. "Maaf! Aku
terlambat 1 menit! tadi ada penumpang yang muntah di dalam taksiku! jadi mau tidak mau aku harus membersihkannya" Ucap
seseorang yang baru saja datang degan taksinya. "Sudah tidak apa-apa!" Ucap Neji masuk ke taksi. "Jadi dimana rumahmu?"
Tanya orang tadi menancap gas. "Dekat restoran Ichiraku!" Ucap Neji datar, "Hyuga Neji!" Lanjut Neji. "Oh.. aku Naruto!"
Ucap Naruto nyengir sambil menyetir, "Oh iya aku selalu lihat seorang perempuan dirumahmu sedang menyiram tanaman! Apa
itu istrimu" Lanjut orang itu itu. "Bukan!" Ucap Neji datar. "Lalu?" Ucap orang itu, Naruto. "Dia adikku!" Ucap Neji.
"Oh.. namanya siapa?" Ucap Naruto sambil meyetir, "Memangnya kenapa kau tanya namanya?" Tanya Neji sedikit curiga.
"Ya cuma nanya?" Ucap Naruto sambil menyetir Taksinya. "Hyuga Hinata!" Ucap Neji melihat ke luar jendela. "Oh.. nama
yang indah!" Ucap Naruto. "Apa kau menyukainya?" Ucap Neji memicingkan salah satu matanya "Aku belum tahu!" Jawab Naruto
, "Apa maksudmu! belum tahu?" Ucap Neji heran. "Sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem taksinya, kali ini tidak mendadak.
"Baiklah!" Ucap Neji keluar taksi dan memberikan uang, "Terima kasih" Ucap Naruto menerima uang itu. "Seharusnya akulah
yang berterima kasih, karena kau mau mengantar ku tepat waktu ke kantor, dan mengantar pulang" Ucap Neji datar lalu
pergi masuk ke rumahnya. FLASH BACK end . "Kurasa dia menyukaimu!" Ucap Neji datar melihat Hinata disampingnya. "E-Eh!
B-Bagaimana bisa?" Ucap Hinata terkejut memegangi kedua pipinya yang memerah. "Hei.. Neji! aku boleh pinjam mobilmu
sebentar tidak?" Ucap Naruto yang baru datang, "Tidak!" Ucap Neji tegas, "Heh.. Dasar pelit!" Ucap Naruto sedikit kesal.
"Neji-nii san sebaiknya pinjamkan sebentar saja! Naruto-kun kan sudah menolongmu dulu" Ucap Hinata melihat Neji, "Heh..
Hinata! kenapa kau tahu?" Ucap Naruto heran, "Aku.. Aku diberitahu Neji-nii san" Ucap Hinata memainkan jarinya. "Oh..."
Ucap Naruto. "Hufft.. baiklah! ini!" Ucap Neji memberikan kunci mobilnya. "Ok.. Thank you" Ucap Naruto menerima kunci.
"Hey.. hati-hati kalau menyetir, kalau mobilku sampai lecet kau harus menggantinya" Ucap Neji menatap tajam Naruto.
"Iya iya..." Ucap Naruto keluar rumah itu dan masuk ke mobil Neji kemudian pergi untuk membeli benshin. Selesai membeli
benshin Naruto pun segera menuju ke rumah Hinata. Sampai disana Naruto menyerahkan kunci mobil tadi ke Nejo, lalu
*Ralat: yang "Nejo" diganti "Neji" salah ngetik gan,ahahaha* Naruto pergi dengan taksinya meninggalkan rumah Hinata.
di tengah perjalanan Naruto dihadang sebuah mobil berwarna putih. Naruto pun keluar dari taksinya, terlihat orang yang
mengendarai itu keluar juga dan tampaknya orang itu mengeluarkan sebuah kursi roda dan mengeluarkan seseorang yang
tampaknya Naruto kenal. "Deidara!" Ucap Naruto melihat Deidara berbalut perban duduk dikursi roda dan dibelakangnya
tampaknya pembantunya. "Yo Naruto" Sapa Deidara masih duduk dikursi rodanya, "Kenapa kau!" Ucap Naruto heran, "Aku mau
bertanya padamu!" Ucap Deidara serius, "Apa penting?" Ucap Naruto menyilangkan kedua tangannya. "Sangat!" Ucap Deidara
sedikit kesal melihat kelakuan Naruto tadi. "Iya iya,,, jadi kau mau bertanya tentang apa?" Ucap Naruto melihat Deidara,
"Uzumaki Naruto!" Ucap Deidara serius, "Heh.. Siapa dia?" Ucap Naruto memasang wajah konyol, "Jangan pur-pura tidak tahu
kau!" Ucap Deidara, "Benar! aku tidak kenal dengan nama itu!" Ucap Naruto ngeles, "Jangan pura-pura, Kau adalah Pembalap
profesional yang sudah terkenal diseluruh dunia itu kan?" Ucap Deidara, "Heh.. Aku tidak tahu, ttebayou" Ucap Naruto,
"Jangan bohong kau!" Ucap Deidara sedikit membentak, "Memangnya apa buktinya?" Ucap Naruto, "Rambut kuningmu itu!" Ucap Deidara melihat rambut Naruto, "Eh! Apa hanya itu?" Ucap Naruto memegangi kepalanya, "Caramu mengendarai mobil!" Ucap
Deidara, "Hah.. memangnya ada yang aneh dengan caraku berkendara" Ucap Naruto menatap Deidara, "Saat kau balapan deganku di dekat pasar kemaren! kau berhasil melewati belokan tajam dengan sangat mudah, walaupun laju mobilmu sangat cepat"
Ucap Deidara, "Ah.. baiklah aku mengakuinya! jadi apa maumu?" Ucap Naruto menyerah dengan perkataan tadi, "Ini" Ucap
Deidara memberikan sebuah kartu "Apa ini?" Ucap Naruto menerima kartu itu dan melihat kartu itu. "Jika kau ingin kembali
ke lintas balapan datang saja ke alamat yang ada dikartu itu! jika kau datang kau akan menggantikanku, karena dengan
keadaan seperti ini aku tidak bisa balapan, dan jika kau mau kau akan diikutkan ke Union Cup, Union Cup tidak hanya
diikuti oleh pembalap dalam negri saja, tapi juga diikuti oleh pembalap dari luar" Ucap Deidara, "Kurasa aku tidak akan
kembali ke lintas balap" Ucap Naruto menunduk, "Satu lagi jika kau memenangkannya, hadiahnya sangat besar" Ucap Deidara
berusaha menggoda, "Kau merayuku agar mengikuti balapan? memangnya hadiahnya apa, sehingga membuatku menyuruhku ikut?" Ucap Naruto memicingkan salah salah satu matanya. "200 Milyar!" ucap Deidara dengan suara menggoda, "A-Apa?" Ucap Naruto terbelalak, "Jadi bagaimana?" Ucap Deidara, "Maaf! tapi aku tidak akan kembali" Ucap Naruto keras kepala, "A-Apa?
memangnya kenapa kau tidak mau?" Ucap Deidara membentak, "Aku cuma tidak mau!" Ucap Naruto datar, "T-Tapi dulu kau
sering mengikuti balapan, bahkan sering memenangkan balapan. Aku dulu penggemar beratmu, bahkan semua orang mengagumimu. Walaupun aku juga menjadi pembalap baru 3 bulan, Aku menjadi pembalap cuma ingin balapan denganmu, Tapi kau sudah tidak pernah terlihat di lintas balap lagi" Ucap Deidara, "Ahahaha.. jadi kau penggemar beratku yang masih bertahan!" UcapNaruto sedikit tertawa, "Apa maksudmu! yang masih bertahan" Ucap Deidara heran, "Yah gara-gara kejadian itu, semua
orang yang mengagumiku jadi membenciku" Ucap Naruto melihat ke langit, "Kejadian itu? Kejadian yang mana?" Ucap Deidara
heran, "Ahahaha... karena kau masih penggemarku, aku akan menceritakan padamu!" Ucap Naruto sedikit tertawa.

To Be Continued...

SPIRIT chapter 2

"Spirit"

Chapter 2 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Gaje,No EYD,Typo,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca.

Pagi ini Naruto mengantar Hinata dengan taksinya untuk
berbelanja, Tentu saja Naruto mengantar Hinata dengan senang hati. Di tengah perjalanan, "Memangnya kau mau belanja apa?
Hinata?" Ucap Naruto sambil menyetir taksinya, "Aku.. Aku cuma mau belanja Sayur-Sayuran" Ucap Hinata melihat ke jalan.
"Oh.. Kalau begitu ke pasar saja!" Saran Naruto sambil mempercepat laju taksinya, "Iya! Naruto-kun?" Ucap Hinata sedikit
panik, "Ada apa?" Ucap Naruto heran, "Ano Naruto-kun.. Maaf! Sebaiknya pelan-pelan saja, Aku tidak...." , "No Problem"
Sela Naruto memelankan laju Taksinya, "M-Maaf!" Lirih Hinata sedikit menyesal dengan ucapannya tadi, "Seharusnya aku
yang meminta maaf padamu! Aku tidak tahu kalau kau akan mabuk jika aku mempercepat laju Taksiku ini" Ucap Naruto
tersenyum melihat Hinata yang menunduk. "Kita sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem Taksinya, "Terima kasih Naruto-kun?
" Ucap Hinata keluar dari Taksi dan meninggalkan Naruto dengan taksinya, "Oi.." Ucap Naruto sedikit berteriak agar di
dengar Hinata, "Eh! M-Maaf aku lupa" Ucap Hinata berlari mendekati Naruto dan memberikan uang, "Hey Hey.. yang kumaksud
bukan itu" Ucap Naruto, "Eh! Lalu apa?" Ucap Hinata menyimpan kembali Uangnya,"Ah.. kau ini! Aku akan menemanimu belanja
!" Ucap Naruto nyengir, "Eh! Apa tidak merepotkan?" Ucap Hinata sedikit terkejut mendengar itu. "Tentu saja tidak! Ayo
kita segera berbelanja" Ajak Naruto tersenyum. "Baiklah!" Ucap Hinata. Hinata pun membeli Sayur-Sayuran di pasar itu dan
Naruto lah yang membawakan belanjaan Hinata. Saat sudah selesai berbelanja Naruto menyuruh Hinata menunggu sebentar,
Hinata pun mengangguk mengerti sambil tertawa kecil karena Naruto akan ke Toilet untuk Buang Air. Terlihat Hinata masih
menunggu di samping Taksi berlendetan. Tiba-tiba seseorang menyenggol Hinata dan hal itu membuat belanjaannya bersebaran
dan sialnya belanjaan Hinata tertindas sebuah Truk yang baru saja lewat. "Hey kau! Kalau berdiri jangan di jalan seperti
ini! menghalangiku saja!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata tadi, "M-Maaf!" Ucap Hinata menunduk melihat belanjaannya
yang sudah hancur. "Hinata ada apa?" Ucap Naruto berlari mendekati Hinata, "Hey kau? Suruh Pacarmu itu untuk mengganti
seragamku ini!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata tadi, "Dia seorang pembalap rupanya! sombong sekali" Pikir Naruto
melihat penampilan orang itu, "Hey apa yang kau lihat? Atau kau saja yang ganti rugi?" Ucap Orang itu, "Seharusnya yang
ganti rugi adalah kau! Lihatlah gara-gara kau belanjaan Hinata jadi seperti itu" Ucap Naruto melihat belanjaan Hinata
yang sudah hancur tertindas Truk tadi."Jadi kau melawanku ya? Apa kau tidak tahu siapa aku?" Ucap Orang itu terlihat
kesal, "Aku tahu? Kau Deidara, Pembalap yang sering menjuarai semua balapan dalam satu musim" Ucap Naruto, "Jadi kau
sudah tahu!" Ucap Orang yang menyenggol Hinata, ialah Deidara, melihat Taksi Naruto. *Np: Deidara= udah dijelasinkan
sama Naruto tadi* "Itu Taksimu?" Tanya Deidara masih melihat Taksi Naruto, "Memangnya kenapa?" Ucap Naruto heran, "Aku
akan mengganti ruginya, jika kau mau balapan denganku dan bisa menang dariku" Ucap Deidara, Sejenak Naruto terdiam "Sial
kenapa harus balapan sih, Tapi kalau aku tidak mengikuti kemauannya Kasihan Hinata, Mungkin aku harus menerima tawaran
nya" Pikir Naruto sedikit ragu-ragu, "Bagaimana? Kalau kau tidak mau aku tidak akan menggantinya!" Ucap Deidara dengan
nada meremehkan, "Naruto-kun sebaiknya kita pulang saja!" Ucap Hinata memasuki Taksi Naruto tapi sebelumnya Naruto
sudah menahan Hinata agar tidak masuk ke Taksi, "Lihat dan nikmati Hinata!" Bisik Naruto datar ke telinga Hinata, "Aku
mau!" Ucap Naruto melihat Deidara. "Baiklah starnya disini" Ucap Deidara pergi meninggalkan Naruto dan Hinata untuk
mengambil Mobil balapnya. "Wah.. ada balapan!" Ucapan seseorang itu membuat semua orang terkejut dan segera berkumpul
ke tempat Naruto dan Hinata. "Hinata sebaiknya kau lihat saja!" Ucap Naruto memasuki Taksinya, "BREM" Deidara sudah
datang dengan mobil balapnya dan saat ini mobilnya disamping Taksi Naruto. "Kau sudah siap bodoh!" Ucap Deidara dari
jendela mobil balapnya. "Dasar sombong!" pikir Naruto menyalakan mesin. "Sudah siap!" Ucap seorang gadis berada didepan
Taksi Naruto dan Mobil balap Deidara, "Jadi kau menyuruhnya?" Ucap Naruto melihat Deidara dari jendela Taksinya, "Sudah
jangan dipikirkan! Fokus saja" Ucap Deidara bersiap menancap Gas mobil balapnya. "3....2...1" Dengan cepat mereka berdua
menancap gas. "Hey.. Mobil balapmu sangat lamban ya" Ejek Naruto melihat ke arah Deidara dari jendela sambil menyetir.
"Dia menyetir sambil melihatku! Dasar bodoh!" Pikir Deidara menghiraukan ucapan Naruto tadi sabil mempercepat laju mobil
balapnya, "Baiklah! sepertinya ini akan menyenangkan" Pikir Naruto mempercepat laju Taksinya. "A-Apa? Dia bisa secepat
ini! padahal itu hanya mobil taksi?" Pikir Deidara terkejut, "Hey.. Mobilmu sangat bagus ya?" Ucap Naruto bermaksud
mengejek. "Dia mengejekku! Baiklah kalau itu maumu!" Ucap Deidara menghantamkan mobil balapnya ke Taksi Naruto.
"Hey hati-hati! Taksiku bisa lecet" Ucap Naruto melambatkan taksinya agar tidak terkena lagi senggolan Mobil balap
Deidara. Terlihat didepan terdapat belokan tajam, Deidara pun melambatkan mobil balapnya, Sedangkan Naruto malah
mempercepat Taksinya, Deidara menyadari itu "Dasar Bodoh! Bukankah dengan mempercepat mobil akan menabrak beteng jalan"
Pikir Deidara membiarkan Naruto duluan. Sampai dibelokan tajam Naruto berhasil melewati dengan sangat mulus, Deidara
yang melihat itu sangat terkejut "G-Gerakan tadi! Tidak mungkin, Orang itu sudah 2 tahun menghilang! Tidak mungkin
orang itu adalah dia" Pikir Deidara sambil membelokan Mobil balapnya melewati belokan tajam tadi. Terlihat Naruto sudah
melewati garis Finish dengan Taksinya dan diikuti Deidara dibelakang dengan Mobil balapnya. "Ciit" Naruto mengerem Taksi
nya didekat Hinata berdiri, Deidara juga berhenti di samping Taksi Naruto. "Ahahahaha.. Aku menang!" Ucap Naruto keluar
dari Taksinya nyengir ke Hinata. "Kau hebat!" Ucap Deidara keluar dari mobil balapnya mendekati Naruto. "Tidak ku sangka
! Deidara,pembalap profesional yang sering menjuarai balapan telah dikalahkan oleh seorang sopir Taksi" Ucap Orang-Orang
tadi yang berkumpul untuk menyaksikan balapan Naruto dengan Deidara. "Ahahaha tidak juga" Ucap Naruto melihat Deidara
sambil menggaruk kepalanya, "Ini!" Ucap Deidara memberikan uang kepada Naruto. "Ah Terima kasih!" Ucap Naruto menerima
Uang itu dan memberikan ke Hinata. "Oh iya ini kartu namaku! jika kau butuh aku telfon saja" Ucap Deidara masuk kembali
ke mobil balapnya lalu pergi. "Kurasa aku harus menarik kata-kataku! dia orangnya baik!" Pikir Naruto berbalik melihat
Hinata. "Ayo kita belanja lagi?" Ajak Naruto, "Eh! I-Iya!" Ucap Hinata. Selesai berbelanja mereka berdua pun pulang
dengan Taksi Naruto. "Wah.. Bahan bakarnya hampir habis!" Ucap Naruto, "Hinata bersiaplah!" Ucap Naruto melihat Hinata
sambil menyetir "Kurasa jalan ini cukup sepi" Lanjut Naruto menekan tombol di dekat Spedometer Taksinya. "E-Eh! J-Jadi
maksud Naruto-kun terbang lagi" Pikir Hinata terkejut. "Tahan ya Hinata! hehehe" Ucap Naruto mempercepat Laju Taksinya
lalu terbang. Terlihat seorang Kakek dan Nenek sedang berada di sebuah taman, "Wah.. Lihat ada burung terbang!" Ucap Si
Nenek melihat ke Taksi Naruto yang terbang di atas, "Kurasa itu ACU" Ucap Si Kakek sambil melihat ke arah Taksi Naruto
yang terbang di atas, "Hah.. ACU? Apa itu?" Tanya Si Nenek melihat si Kakek. "Aku Cinta kamU" Ucap Si Kakek nyengir
memperlihatkan giginya yang sudah ompong. *Ahahaha yang itu tadi kagak nyambung ya, Lupakan* "Kita Hampir sampai Hinata"
Ucap Naruto melihat Rumah Hinata di depan agak jauh, Merasa sudah cukup dekat Naruto menekan tombol disamping tombol
tadi yang untuk terbang dan hasilnya di Atas Taksi muncul Parasut dan membuat Taksi mendarat si depan Rumah Hinata,
walaupun mendaratnya tida terbilang mulus. Setelah mendarat Hinata langsung keluar dari Taksi dan seperti biasa jika
seseorang mabuk dikendaraan, muntah masudnya. *Bukan mabuk karena minum"man keras lho sob!* "Ah Rupanya belum terbiasa"
ucap Naruto keluar dari Taksi melihat Hinata. Selesai mengeluarkan yang mengganggu dari perutnya, Hinata berbalik dan
melihat Naruto, "Ini berkumurlah!" Ucap Naruto memberikan air putih,"Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata menerima air putih
dan berbalik berpaling dari Naruto untuk berkumur. "Baiklah! sebaiknya aku bawakan belanjaanmu ini ke rumah" Ucap Naruto
membawa belanjaan Hinata. "Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata berjalan masuk ke rumahnya, "Letakan saja di meja itu
Naruto-kun" Ucap Hinata menunjuk meja makan. Naruto pun meletakan belanjaan Hinata ke meja yang ditunjuk Hinata tadi,
"Baiklah sudah selesai! Sebaiknya aku pulang dulu" Ucap Naruto tersenyum ke arah Hinata. "Sekali lagi Terima kasih
Naruto-kun" Ucap Hinata. "Sudah tidak apa-apa!" Ucap Naruto keluar dari rumah Hinata, Hinata juga keluar dari Rumah
untuk sekedar melambaikan tangannya kepada Naruto. Naruto pun masuk ke Taksinya "Jglek" Naruto menutup pintu Taksinya.
Terlihat Hinata masih di depan pintu rumah melihat Naruto dalam Taksi. "Sial! kenapa aku lupa kalau Benshin nya habis"
Pikir Naruto di dalam Taksi. Naruto pun keluar dari taksinya dan menghampiri Hinata, "Eng.. Hinata?" Ucap Naruto. "Eh!
Kenapa Naruto-kun belum pulang" Ucap Hinata sedikit terkejut. "Ano Aku lupa kalau Benshin nya habis,hehehe" Ucap Naruto
menggaruk kepalanya. "Kalau begitu sebaiknya Naruto-kun masuk dulu sebentar lagi Hujan, Aku khawatir kalau Naruto-kun
akan sakit" Tawar Hinata. "Terima kasih!" Ucap Naruto tersenyum. "TIIIN TIIIN" terdengar suara klakson mobil di belakang
Taksi Naruto. Naruto dan Hinata menengok ke arah mobil itu, "Neji-nii san" Pikir Hinata. "Hey.. Taksi siapa ini?" Ucap
Neji dari jendela mobilnya. Naruto pun segera berlari dan mendorong Taksinya agar tidak menghalangi mobil Neji untuk
masuk ke garasi Rumah Hinata. "Maaf ya Neji!" Ucap Naruto mendorong taksinya menyingkir. "Iya iya cepat sedikit" Ucap
Neji. "Baiklah sudah!" Ucap Naruto sudah mendorong taksinya menyingkir. Neji pun membawa mobilnya ke garasi. Naruto
masuk ke rumah Hinata karena Hinata yang menyuruh. di Ruang Tamu, "Yo Neji! Bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Naruto
melihat Neji. "Bukan urusanmu!" Ucap Neji datar duduk disamping Naruto. "Jadi kalian sudah saling kenal" Ucap Hinata
berdiri disamping Naruto yang duduk. "Yah begitulah! Eh! apa aku boleh pinjam Toiletnya sebentar?" Ucap Naruto melihat
Hinata. "Boleh! disana" Ucap Hinata menunjuk pintu di dekat ruang makan. "Oke thank you Hinata" Ucap Naruto berlari
menuju Toilet. "Jadi bagaimana Neji-nii san bisa kenal dengan Naruto-kun?" Tanya Hinata melihat Neji. Sejenak Neji
terdiam, "Baiklah! akan ku ceritakan padamu, duduklah" Ucap Neji.

To Be Continued.

SPIRIT chapter 1

"Spirit"

Chapter 1 .

Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: OOC,CANON,Typo,Gaje,no EYD,dll

Author: Irfan Namikaze ...


.. Summary: Seorang pembalap yang sudah menjadi bintang terkenal di dunia mengalami kecelakaan di sebuah balapan dan seorang itu menghilang entah kemana .

... Selamat Membaca ....

"Hinata?" Ucap seorang gadis berambut blonde, "Ada apa?"
Ucap Hinata yang ada disampingnya. "Lihatlah itu!" Ucap seorang gadis berambut blonde tadi, ialah Ino. "I-Itu kan?
Sasori-kun" Ucap Hinata terbelalak melihat Sasori sedang berciuman dengan seorang gadis berambut merah. "Sebaiknya
kita pergi dari taman ini" Ajak Ino, Hinata hanya mengangguk merasa kecewa melihat Sasori pacarnya adalah Play Boy.
Hinata dan Ino pun pergi dari taman itu karena melihat pemandangan yang tidak mengenakan di malam ini. "Aku duluan ya Hinata?" Ucap Ino, "Iya" Ucap Hinata. mereka berdua pun berpisah disebuah pertigaan. Saat hampir sampai di rumahnya,
Hinata tiba-tiba kepalanya pusing lalu terjatuh dijalan dan pingsan. "Engh...D-Dimana ini?" Hinata sudah sadar, "Tenang
saja! Sekarang kau ada di rumahku! Aku menemukanmu dijalan sedang pingsan, aku tidak tahu dimana rumahmu jadi aku bawa
aja kesini" Jelas Seseorang di samping Hinata. "Eh! K-Kau siapa?" Ucap Hinata terkejut melihat seorang pemuda berambut
pirang di sampingnya. "Tenang saja! aku tidak mengapa-ngapakanmu kok" Ucap Pemuda pirang itu tersenyum, "E-Eh! T-Terima kasih" Ucap Hinata menunduk menyembunyikan rona merah dipipinya. "Hey.. Wajahmu merah! Apa kau sakit?" Ucap pemuda itu
menempelkan tangan kanannya ke dahi Hinata. "Eh! K-Kenapa denganku! Kenapa jantungku jadi seperti ini" Batin Hinata.
"A-Ano.. A-Aku tidak apa-apa" Ucap Hinata memainkan jarinya, "Baguslah! oh iya Namaku Naruto" Ucap pemuda itu tersenyum,
"Ano... A-Aku Hyuga Hinata!" Ucap Hinata malu-malu. "Hinata ya? nama yang cocok untukmu" Ucap Naruto tersenyum, Hinata
yang mendengar itu blushing semakin menunduk. "Sebaiknya kau pulang saja! nanti orang tua mu khawatir" Ucap Naruto.
Hinata yang mendengar kata "orang tua" sedikit bersedih, Naruto menyadari itu lalu meminta maaf kepadanya. "Jadi kau
tinggal bersama siapa? Hinata?" Tanya Naruto, "A-Aku tinggal bersama Neji-nii san" Ucap Hinata masih terlihat bersedih.
"Owh... Ayo aku antar ke rumahmu!" Ucap Naruto tersenyum, Hinata hanya mengangguk. "Ayo ikut aku!" Ajak Naruto menuju
ke sebuah ruangan, Hinata hanya mengikutinya. "Nah ayo masuklah" Ucap Naruto membuka mobil taksinya. "J-Jadi Naruto-kun
seorang sopir taksi" Ucap Hinata masuk ke mobil taksi itu. "Iya! inilah pekerjaanku,hehehe" Ucap Naruto masuk ke mobil
taksinya. Naruto pun mengantar pulang Hinata. Sampai di rumah Hinata. "Sudah sampai!" Ucap Naruto mengerem taksinya.
Hinata pun keluar dari taksi itu, "T-Terima kasih! oh iya kenapa Naruto-kun bisa tahu kalau rumahku disini" Ucap Hinata
,"Aku selalu melihatmu sedang menyiram tanaman didekat rumah itu! jadi aku kira kau tinggal di situ" Ucap Naruto melihat
Rumah Hinata. "Terima kasih Naruto-kun" Ucap Hinata membungkukan badannya, "Ahahaha... sudah tidak apa-apa! Kalau kau mau pergi, Kau boleh naik ke taksiku kok,Gratis!" Ucap Naruto mengacungkan jempolnya ke arah Hinata. Hinata yang melihat
Naruto mengacungkan jempolnya kepadanya terkikik geli. "Hey.. Kenapa kau tertawa! apa ada yang salah denganku! Apa aku
bau?" Ucap Naruto di jendela Taksi itu. "Hihihi... Tidak kok, Sekali lagi Terima kasih, Naruto-kun" Ucap Hinata.
"Kalau kau butuh tumpangan Telfon saja" Ucap Naruto memberikan sebuah kertas, "Sekali lagi Terima kasih" Ucap Hinata
menerima kertas itu. "Sampai jumpa Hinata?" Ucap Naruto menancap gas taksinya. Hinata hanya melambaikan tangannya sambil tersenyum kemudian masuk ke rumahnya. Keesokan paginya. "Hinata? Aku lagi ada urusan di kantor! kau berangkat kuliah naik taksi ya" Ucap Neji memakan sarapan yang dimasak oleh Hinata. "Iya!" Ucap Hinata sedikit kecewa, "Maaf ya Hinata?"
Ucap Neji yang sudah menghabiskan sarapannya, "Iya tidak apa-apa?" Ucap Hinata. Neji pun berangkat menggunakan mobilnya
, Sedangkan Hinata masih berdiri di depan gerbang rumahnya menunggu sebuah taksi yang lewat, "Ah.. 5 menit lagi! aku
bisa terlambat" Pikir Hinata terlihat panik. "Butuh tumpangan?" Ucap seseorang yang baru datang dengan taksinya.
"N-Naruto-kun" Ucap Hinata terkejut melihat Naruto dengan taksinya yang tiba-tiba datang. "Cepat Naik! Atau kau akan
terlambat kuliah" Ucap Naruto membukakan pintu dari dalam. Hinata pun langsung naik ke taksi Naruto. "Pakai sabuk
pengamannya!" Ucap Naruto bersiap menancap gas. "Sudah siap?" Ucap Naruto melihat Hinata. "BREM!!" Naruto pun menancap
gas taksinya dan hasilnya Taksi itu melaju sangat cepat. Hinata melihat ke arah Spedometer "A-Apa 200 km/jam?" Pikir
Hinata terkejut. "Jangan khawatir! kalau kau takut tutup saja matamu" Ucap Naruto sambil menyetir, Hinata menggeleng.
Hinata masih melihat ke arah jalan, Hinata terkejut karena di depan terlihat sebuah mobil yang melaju berbalik arah
dengan laju Taksi Naruto. Dengan cepat Naruto menekan tombol di dekat Spedometer taksi itu. Betapa terkejutnya Hinata
saat menyadari bahwa Taksi Naruto telah terbang. "Tenang saja" Ucap Naruto tersenyum ke Hinata. "Lihat depan Naruto-kun"
Ucap Hinata sedikit berteriak panik. "Hah.. Kau ini!" Ucap Naruto membelokan taksinya karena hampir menabrak sebuah
tiang. "Kita hampir sampai" Ucap Naruto bersiap mendaratkan taksinya ke jalan yang tampaknya sepi. "Glek" Naruto sudah
mendaratkan taksinya ke jalan, "Ciiiit" Naruto mengerem taksinya dengan mendadak. "Eh!" Hinata yang sadar sudah sampai
langsung keluar dari taksi Naruto, "Ah.. kenapa sih semua penumpang selalu begitu?" Ucap Naruto melihat Hinata yang
muntah. "Ah.. Maaf Naruto-kun!" Ucap Hinata berbalik melihat Naruto. "Ini! Berkumurlah" Ucap Naruto memberikan air putih
, "Terima kasih!" Ucap Hinata menerima air putih itu dan kembali berbalik berpaling dari Naruto lalu berkumur.
Selesainya Hinata lalu melihat ke arah Naruto, "Terima kasih! Naruto-kun sudah mengantarku Kuliah" Ucap Hinata
menunduk malu. "Sudahlah jangan dipikirkan! sekarang kau masuklah! 1 menit lagi sudah masuk" Ucap Naruto masuk ke taksi
lalu menancap gas. Hinata pun masuk ke Universitas Konohagakure, Tempat Hinata kuliah. Hari sudah sore, Hinata pun
pulang, dijemput Neji. Keesokan paginya, Hari ini Hinata libur kuliah, Hinata berencana berbelanja hari ini. FLASH BACK.
"Kalau kau butuh tumpangan, telfon saja aku" Ucap Naruto memberikan sebuah kertas, "Terima kasih Naruto-kun" Ucap Hinata
. FLASH BACK end . "Sebaiknya aku telfon Naruto-kun" Ucap Hinata mengeluarkan kertas yang diberikan Naruto padanya.
Hinata pun menelefon Naruto, "Ohayou gozaimasu? Apa anda membutuhkan tumpangan?" Sapa Naruto dalam telfon, Hinata yang
mendengar itu tertawa kecil, "Hihihi.. Naruto-kun ini aku! Hinata!" Ucap Hinata. "Oh.. Hinata? ada apa?" Ucap Naruto
dalam telfon. "Ano.. Apa hari ini Naruto-kun sedang tidak ngapa-ngapain?" Ucap Hinata, "Tidak! Memangnya ada apa?" Ucap
Naruto dalam telfon. "Ano..Apa Naruto-kun bisa mengantarku berbelanja?" Ucap Hinata, "Siap Bu'?" Ucap Naruto bersemangat
dalam telfon. Hinata yang mendengar jawaban Naruto terkikik geli. "Hey... apa kau sedang menertawakanku?" Tebak Naruto
dalam telfon, "Hihihi... tidak kok!" Ucap Hinata. "Kalau begitu! aku antar sekarang saja ya?" Ucap Naruto dalam telfon.
"Iya" Jawab Hinata. "Tut.. Tut.. Tut" Naruto menutup telfon. ...

To Be Continued ...

Tunggu chapter lanutannya mungkin besok jumat sore... ^^
...

Maaf ya minna-san? Jika Ficnya Gaje, Admin Irfan buat Fic ini hanya hasil imajinasi Admin.

Posted & Created by:
Irfan Namikaze

Naruto Shippuden The Movie 3: INTERIORS OF THE WILL OF FIRE



3GP I 720p 

Naruto Shippuden The Movie 2 : BONDS


My Lovely Forever chapter 1


  • "My Lovely Forever" Chapter 1 . 


    Auhtor: Irfan Namikaze .

     Disclaimer: Masashi Kishimoto .
     Pair: Naruto U. & Hinata H.
    Rate: T .
     Genre: Baca aja ndiri pasti tahu .
    Warning: OOC,,Typo,No EYD,Gaje,abal,Tanda baca blawur,dll

    . selamat membaca


    . Malam hari! bulan mulai terlihat di langit, banyak lampu-lampu di jalan mulai menyala menerangi jalan raya yang tampak
    ramai dengan mobil-mobil dan motor-motor yang berlalu lalang. Walaupun ini sudah malam hari di Konoha masih terlihat
    ramai dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan mereka masing-masing, karena Konoha adalah kota besar. Bahkan, orang
    luar kota banyak yang ke Konoha hanya ingin tinggal di kota ini. HINATA POV. Hai? Perkenalkan aku Hyuga Hinata. Aku
    tinggal di Konoha bersama dengan Kakak sepupuku, Hyuga Neji. Akan tetapi kakak sepupuku Neji, telah pergi ke luar kota
    bersama istrinya Ten-ten, mereka berdua pergi sudah 3 tahun yang lalu dan sampai sekarang Neji-nii san belum pernah
    menjengukku ke rumah, mungkin Neji-nii san masih sibuk ya?. Ya sudahlah!. Oh iya malam ini aku sedang berjalan bersama
    sahabatku Sakura dan Ino menuju ke sebuah Bioskop untuk menonton film yang kami suka dan yang paling kami suka adalah
    aktor dari film yang berjudul "Hero's Come Back!" itu yaitu Uciha Sasuke dan Simmura Sai. Sebenarnya aku hanya menyukai
    filmnya saja, karena filmnya terdapat pesan yang ditunjukan kepada kita semua agar tetap semangat dalam menjalankan
    kehidupan yang kita jalani walaupun itu tidak menyenangkan untuk kita, tidak hanya itu saja! masih ada banyak lagi. Kata
    Sakura dan Ino, mereka berdua tidak suka dengan aktor Uzumaki Naruto, karena dalam film orang itu adalah musuh bebuyutan
    Uciha Sasuke dan Simmura Sai, serta sifatnya yang kejam dan egois. Tapi kan itu hanya di film! Mungkin dalam dunia nyata
    itu tidak benar. Kami bertiga pun memasuki Bioskop itu setelah menyerahkan tiket. Terlihat banyak orang yang sudah
    duduk di tempatnya menunggu penayangan film. Kami pun duduk, beruntung kami bertiga berada di depan. "Aku sudah tidak
    sabar!" teriak salah satu sahabatku membuat semua orang melihat ke arahnya. "Hey Ino! jangan seperti anak kecil! kau
    membuatku dan Hinata malu tau?" Protes Sakura. "Hehehe maaf! habisnya aku terlalu senang" Ucap Ino. Terlihat filmnya
    sudah diputar, semua orang mulai terdiam. #Skip Time# 2 jam kemudian, tepatnya film sudah selesai. "Yah.. kenapa selesai
    sih? padahal kalau dilanjutin asyik tuh" Ucap Ino. Kami bertiga pun keluar dari Bioskop itu dan terlihat di depan
    kami ada banyak orang yang sedang berkerumunan sambil berteriak senang. "Wah itu kan?" ucap Ino melihat seseorang
    berambut raven bermata onix yg disekelilingnya terdapat banyak gadis-gadis yang ingin meminta foto padanya dan terlihatdisampingnya juga ada seorang pria berambut hitam dan bermata onix juga, kurasa dia adalah Simmura Sai. "Kyaa... aku akan meminta foto Sasuke-kun" Ucap Sakura dengan matanya yang berbentuk love lalu menghampiri Uciha Sasuke yang masih dikerumunin gadis-gadis. "Aku ingin berfoto bersama dengan Sai-kun" ucap Ino girang lalu menghampiri Sai yang juga
  • tengah dikerumunin gadis-gadis. Aku hanya menghela nafas melihat kelakuan kedua sahabatku itu. "!!?" Aku heran melihat
    seseorang berambut pirang sedang berdiri di dekat dinding dengan punggungnya yang di tempelkan di dinding sambil
    mendengarkan lagu dengan headset yang ada di kedua telinganya. "Bukankah dia Uzumaki Naruto? dia kan yang memerankan
    peran musuh Uciha-san dan Simmura-san? kenapa semua orang membiarkan dia? bukankah dia juga seorang aktor dari film
    Hero's come back juga" Batinku. Aku pun menghampirinya, "Hai!" sapaku tersenyum padanya. Kulihat dia juga membalasku
    dengan senyuman. "Hai! kau tidak mau berfoto dengan kedua temanku itu" ucapnya melihat Sai dan Sasuke yang dikerumuni
    gadis-gadis. "Um.. tidak! aku tidak terlalu suka dengan seperti itu" ucapku. "Namamu siapa?" tanyanya. "Hyuga Hinata!"
    jawabku. "Hyuga Hinata ya? cocok denganmu! kenalkan aku Uzumaki Naruto" ucapnya tersenyum padaku. "Salam kenal
    Uzumaki-san!" ucapku tersenyum padanya. "Panggil saja Naruto!" ucapnya melepas headset yang menempel dikedua telinganya
    . "Jadi Hinata! kenapa kau ada disini?" tanyanya menyimpan headsetnya di saku celananya. "Aku sedang menunggu kedua
    temanku" jawabku berdiri disampingnya. "Oh..!" ucapnya, "Kau tidak membenciku?" tanyanya membuatku terheran. "Memangnya
    kenapa aku harus membencimu, Naruto-kun tidak salah apapun" jawabku. "Bukankah di film, aku adalah orang jahat yang
    kejam dan egois" ucapnya. "Itu kan hanya di film, kalau di dunia nyata tidak seperti itu kan? memangnya ada apa?" tanya
    ku, "Tidak! kau adalah gadis pertama yang dapat aku ajak bicara setelah menjadi aktor film. Karena film itulah aku
    dibenci semua orang" ucapnya. "Tapi kan itu hanya Film!" ucapku. "Ya! kau benar! ... Aku juga heran pada semua orang
    ! itu kan hanya film" ucapnya, "Bukankah kau bisa keluar dari film itu?" ucapku. "Itu tidak mungkin! aku tidak ingin membuat kecewa kedua temanku" jawabnya. "Apa ada fans yang ingin meminta fotomu?" tanyaku. "Um... Sepertinya tidak ada!
  • " ucapnya. "Eh! tapi kan Naruto-kun adalah aktor dalam film yang sudah terkenal" ucapku heran. "Itu karena semua orang
    menganggapku seperti dalam film!" jawabnya datar, "Tapi itu kan hanya di film" ucapku. "Yah kau tau sendirikan?" ucapnya
    . Aku sedikit terharu mendengar perkataannya, memang menyakitkan jika kita adalah seorang Artis, akan tetapi tidak ada
    seorang pun yang menyukai dengan usaha kita. Seperti seorang penjahat besar saja, yang di anggap sampah, bahkan dianggap
    lebih rendah dari sampah atau dikucilkan dalam kehidupan masyarakat. "Hinata? kau tidak apa-apa?" tanya mendekatkan
    wajahnya ke wajahku. Aku yang menyadari wajahnya hanya berjarak 2cm dari wajahku langsung menunduk dengan wajahku yang
    sudah menghangat. "Wajahmu merah? apa kau sakit?" ucapnya menempelkan tangan kanannya ke dahiku. "Ano.. aku tidak apa
    apa!" ucapku merasa gugup. "Oh.." ucapnya melepaskan tangannya dari dahiku. "Ano.. apa aku boleh meminta fotomu?" ucapku
    . "Apa! kau ingin meminta fotoku?" ucapnya terheran. "Iya! aku ingin berfoto bersama dengan Naruto-kun" ucapku menunduk
    memainkan jari. "Apa kau tidak menyesal?" tanyanya ragu. "Tidak! memangnya untuk apa aku menyesal" jawabku masih
    menunduk. "Baiklah" ucapnya merangkulku dan membuatku terkejut. "Wangi bunga Lavender!" ucapnya membuat merasa malu.
    #RALAT: membuatku# . Aku pun mengeluarkan hand phoneku dan memfoto diriku yang sedang dirangkul oleh Naruto.
    2 menit kemudian, Aku selesai berfoto bersama dengan Naruto. "Apa aku boleh meminta nomor hpmu Hinata?" tanyanya.
    "Eh! u-untuk apa?" tanyaku sedikit heran. "Hinata?" panggil kedua sahabatku menghampiriku yang berdiri di samping Naruto
    . "Sakura,Ino? ada apa?" tanyaku melihat kedua sahabtkua yang sudah ada didepanku. "Ayo kita pergi?" ajak Ino menarikku
    . "Tunggu sebentar!" ucapku membuat Ino dan Sakura heran. "Terimalah kartu namaku ini" ucap Naruto memberikanku kartu
    namanya kepadaku. "Eh! tapi.." , "Ayo kita harus pergi!" timpal Sakura menarikku dengan keras. HINATA POV END."Tou-chan! kurasa aku sudah menemukannya!" Pikir Naruto tersenyum sambil melihat ke arah Hinata yang dipaksa menjauhdarinya. #Skip Time# Keesokan paginya. Terlihat Hinata tengah keluar rumahnya, bermaksud berolahraga pagi dengan berlarimenyusuri Kota Konoha, Beruntung di perjalanan Hinata bertemu dengan Ino yang melakukan hal yang sama dengannya. Merekaberdua pun kembali berolahraga, tapi kali ini mereka berdua berjalan. "Semalam! kau diperlakukan apa saja dengan Naruto"tanya Ino melihat Hinata. "Naruto-kun tidak melakukan apapun! kami hanya berbicara saja" jawab Hinata tersenyum ke Ino."Benarkah? aku lihat kau sedang foto bersamanya" ucap Ino. "Eh! itu.. aku tidak.." , "Boleh aku pinjam hp mu Hinata?"ucap Ino. "Boleh!" ucap Hinata memberikan hp nya kepada Ino. Ino pun menerimanya lalu memeriksa sesuatu dalam hp itu."Memangnya ada apa Ino?" tanyaku heran, "Hai! Hinata, Ino" sapa seseorang dari depan. "Sakura!" ucapku. "Hey Ino! kau sedang apa" tanya Sakura berjalan disamping Ino yang sibuk mengotak-atik hp milik Hinata. Terlihat Ino sedang membisikan sesuatu ke Sakura, Hinata yang melihat itu hanya terheran. "Kalau begitu! cepat kita lihat" ucap Sakura melihat ke laya rhp Hinata yang sedang di genggam Ino. "Ini dia!" ucap Ino melihat foto Hinata yang sedang di rangkul Naruto, dan terlihat di foto itu Hinata menunduk dengan wajahnya yang sudah memerah, sedangkan Naruto hanya nyengir sambil merangkul
  • nya. "Apa yang kalian lihat sih?" ucap Hinata merebut hpnya dan melihat foto itu. "Oh.. ini! memangnya ada apa denganfoto ini?" tanya Hinata menyimpan hp nya ke saku nya. "Kau suka dengan nya?" tanya Sakura dan Ino bersamaan. "Itu...bukan urusan kalian!" ucap Hinata memalingkan wajahnya. "Jadi benar! bukankah dia orang jahat yang kejam dan egois" ucap Ino melihat Hinata. "Apa yang kau katakan Ino? Naruto-kun tidak seperti itu! dan satu lagi itu kan hanya di film! kenapakalian membencinya" ucap Hinata, "Aku tahu itu! tapi yang membuat kami tidak suka dengannya adalah orang tuanya,
  • terutama ayahnya" ucap Ino. "Ayahnya? memangnya ada apa dengan Ayahnya Naruto?" tanya Hinata heran. "Jadi kau belum
    mengetahuinya?" ucap Sakura terheran, Hinata hanya mengangguk.

     To Be Continued ...
  • Shippu! Konoha Gakuen den (Naruto OVA)

    Tusfiles Senspage Sharebeast 


    Naruto Shippuden The Movie 1 (3gp)
    Naruto Shippuden The Movie 1 [Subtitle Indonesia] (mp4)
    Title : Masa Lalu
    Pairing : NaruHina
    Gerne: Romance
    Summary : Mimpi yang seakan-akan menunjukkan jalan cerita kehidupannya dahulu, mimpi yang selalu mendatanginya setiap malam seakan-akan ingin memberi petunjuk, mimpi yang membuat Naruto merasakan sesuatu yang aneh, Naruto merasakan ada sesuatu yang menghujam dadanya….
    Warning : Hmm Gaje neh :D baca aje kalo mw tau xixixi
    Disclaimer: Masashi Kishimoto-sama ^.^, pinjem Naruto nya ya Piiiissss
    Halo saya Author baru, jadi mohon maaf kalo rada-rada jelek hehehe
    Saya gag akan bertele-tele, jadi silahkan membaca.
    Don't Like Don't Read hehehe
    "Masa Lalu"
    NaruHina
    "Na-Kun, Tolong aku hikkzz hikkzzz, Na-Kun"
    "Hhh hhh Hi-Chan! Hi-Chan! "
    "NAAAAA-KUUNNNNN ! TOLOOONNGGGGGG!"
    "Hiiiiiii-CHAAANNNNNN !"
    "HHAhhhh hh hhh" Naruto terbangun dari tidurnya sambil berteriak, keringat membasahi seluruh tubuhnya,
    "hahhhh mimpi ini lagi, aiissshhhhh hh hh" Desah Naruto kesal
    Mimpi seperti ini selalu muncul di tidur Naruto, seakan-akan kejadian yang muncul di mimpinya itu adalah kisah nyata yang pernah dialaminya.
    Naruto memejamkan matanya, dia bingung dengan apa yang dialaminya sekarang.
    "apa yang sebenarnya terjadi padaku? Hi-Chan ?, siapa dia ?"Tanya Naruto pada dirinya sendiri.
    "arrhhh sialan ! Membuatku resah saja, aiisshhhh!"Ucap Naruto risih diapun langsung bangkit dari ranjangnya dan siap-siap untuk berangkat kesekolah.
    Naruto tengah mengikat tali sepatunya, setelah selesai Naruto terdiam sejenak.
    'Na-Kun, hahaha kau lucu sekali, hei hei Na-Kun ayo kita kesana' ucap seorang gadis kecil sambil menarik tangan bocah berambut pirang yang tampak lebih besar darinya.
    'Mau kemana Hi-Chan?'
    'Sudah jangan banyak Tanya Na-Kun, ikut saja hihihi'
    Naruto meremas dadanya mengingat mimpi yang setiap malam dialaminya, mimpi yang seakan-akan menunjukkan jalan cerita kehidupannya di masa dahulu, mimpi yang selalu mendatanginya setiap malam seakan-akan ingin memberi petunjuk, mimpi yang membuat Naruto merasakan sesuatu yang aneh, Naruto merasakan ada sesuatu yang menghujam dadanya.
    "Hi-Chan ?, Siapa kau sebenarnya?" Tanya Naruto pada dirinya sendiri, Naruto menepis fikirannya.
    "Tampaknya aku sudah mulai gila ! cih ! sial !"
    Naruto langsung berangkat kesekolah dengan berjalan kaki, yah jarak sekolah dan apartemen sederhana miliknya tak terlalu jauh.
    'Hi-Chan, kau tidak apa-apa kan?' Tanya seorang bocah berambut pirang yang tampak cemas,
    'tidak apa-apa Na-Kun hanya luka sedikit kok' Jawab gadis kecil berambut hitam itu sambil tersenyum manis
    'Tidak apa-apa bagaimana Hi-Chan, lukanya cukup besar, lain kali kalau mau buah bilang ke saya, biar saya yang mengambilkan untuk Hi-Chan' Jelas bocah itu sedikit kesal.
    'Hmmbb Na-Kun sama saja seperti papa, suka ngatur2 weeee' Bantah gadis kecil itu ketus
    'Ini sudah tugas saya sebagai penjaga anda Hi-Chan, kalau terjadi apa-apa dengan Hi-Chan, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, karena itu prinsip kerja pengawal putri Hi-Chan' Jelas Bocah pirang itu.
    'Hmmbbb Kau bukan pengawal ku Na-Kun ! kau temanku !' Teriak gadis kecil itu sambil menangis lalu langsung memasuki kamarnya,
    Bocah berambut pirang itu hanya menatap pintu kamar gadis kecil itu dengan tampang sedih.
    "Toooo,,, Narutoooo,, oiiii…."
    "ahh Ahhh iya" Jawab Naruto baru sadar kalau sedari tadi Kiba memanggilnya.
    "Oiiii Idiot ! Dari tadi aku memanggilmu Baka !" Teriak Kiba kesal karena sedari tadi Naruto tidak merespon panggilannya.
    "Maaf Maaf, ada apa?"
    "Maaf, maaf ! dasar !" Ucak Kiba masih merasa kesal.
    "Piiiss Bro hehehe" Ucap Naruto dengan tampang tak bersalah.
    "Cih ! Tuh kakashi sensei memanggilmu, dia menyuruhmu ke kantor sekarang juga"
    "Ada apa emang ?"Tanya Naruto heran, karena tidak biasanya Kakashi sensei memanggilnya.
    "I Don't Know man, Tanya saja sama kakashi-sensei langsung"
    "Okelah, thanks ea" ucap Naruto sambil tersenyum lalu pergi,
    Kiba membalas senyum.
    "UrWel"
    OoOoOoOoOoOoOoOoOo
    "Permisi Kakasi-Sensei"
    "Ahh Naruto silahkan masuk"
    Naruto berjalan memasuki ruangan kakasi lalu duduk di bangku tepat berada di hadapan meja kerja kakashi.
    "Ada perlu apa Kakasi-Sensei memanggil saya?"
    "Oh tidak ada masalah apa-apa, hanya saja aku ingin menyuruhmu mengantar berkas ini ke SMA Suna"Ucap Kakasi sambil menyerahkan map yang berisi beberapa kertas ke Naruto.
    "Ah begitu ya" Ucap Naruto sambil mengangguk.
    "Baiklah, antar ini ke SMA Suna, tidak perlu ijin, biar sensei yang mengizinkannya untukmu, kau boleh berangkat sekarang"
    "Baiklah Kakashi-Sensei, saya berangkat, permisi"
    Naruto berjalan sambil membawa map itu menuju SMA Suna, tidak heran kalau Naruto berjalan kaki, karena SMA Suna tak berada jauh dari SMA Konoha, Hanya berjarak beberapa blok saja, setelah sampai di gerbang SMA Suna, Naruto langsung meminta izin dengan satpam yang berjaga di gerbang Suna, begitu mendapat ijin Naruto langsung memasuki SMA Suna dan berjalan menuju kantor guru, Saat Naruto tengah berjalan dilorong SMA Suna tanpa sengaja dia melihat seorang gadis berambut hitam panjang tengah duduk di salah satu bangku yang berada di sisi tiap lorong itu, Naruto berniat menghampiri gadis itu.
    "hei kau tidak ikut pelajaran?" Tanya Naruto yang membuat gadis itu menatap tepat ke arah Naruto
    "DEG !"
    Jantung Naruto berdetak kencang saat melihat wajah gadis itu.
    "Tidak, aku dihukum karena lupa membawa buku hehe" ucap gadis itu dengan senyum riang di wajahnya.
    'Dia….. Senyum itu…..'
    "A ahh begitu ya" jawab Naruto salting
    "Kau dari SMA Konoha kan? Ada apa kemari?"
    "o ohh, aku mengantar berkas ini untuk kepala sekolah Suna" Jelas Naruto.
    "oh begitu ya, ayo aku antar" Ucap gadis itu lalu berdiri dan menarik tangan Naruto.
    Naruto menatap tangannya yang tengah di genggam gadis manis itu, jantungnya kian berdetak kencang.
    'Perasaan apa ini? Kenapa aku begitu gembira'
    "He- hey tidak perlu"
    Gadis itu menghentikan langkahnya dan menatap wajah Naruto.
    "Aku tau kok jalannya dimana, aku sudah sering kesini"
    "Hey walaupun kau sudah tau setidaknya aku menunjukkan sopan-santunkan didepan tamu" jelas gadis itu riang.
    "a ahh Baiklah"
    Mereka berjalan berdua menuju kantor Suna, setelah sampai Naruto langsung Masuk dan menyerahkan berkas itu ke kepala sekolah Suna.
    Naruto berjalan keluar kantor Suna, namun langkahnya terhenti saat dia melihat gadis manis itu menunggunya sambil memain-mainkan kakinya dilantai.
    "Hey" Sapa Naruto.
    "Kau Sudah keluar" ucap gadis itu riang.
    "ya sekarang aku akan kembali ke sekolah, sampai jumpa ya"Ucap Naruto melambaikan tangannya sambil tersenyum.
    Raut wajah gadis itu sedikit murung namun mencoba menutupi kemurungannya dengan membalas senyum Naruto.
    "Baiklah, Jaa-nee" Balas gadis itu sambil melambaikan tangannya.
    'Na-Kun mau kemana?'
    'Aku akan pergi untuk sementara waktu Hi-Chan, jaga diri ya'
    'Jangan pergi Na-Kun, hikzz hikkzz jangan pergi'
    'Loh loh kok nangis, sejak kapan tuan putri menjadi cengeng begini, jelek tuh' ucap bocah itu sambil menjentik kecil hidung gadis kecil itu.
    'Huwaaaaa jangan pergi Na-Kun! Jangan pergi!' Ucap gadis itu sambil menarik-narik pakaian bocah pirang itu.
    'Aku hanya pergi sebentar Hi-Chan, jadi jangan menangis ya, aku pasti akan kembali'Bocah pirang itu mengusap pipi mungil gadis kecil itu sembari menghapus air matanya.
    'Janji akan kembali kan?'
    'Janji'
    Kedua bocah kecil itu saling bepelukan erat mencoba melepas kerinduan yang pastinya akan mendera hati mereka nanti.
    'Yura-yura to, yuganda sorae…
    Dering Hp Naruto terdengar yang memecah keheningan malam, Naruto mengambil Hp melihat layar Hp mencoba mencari tau siapa yang menelfonnya malam-malam begini, tertulis dilayar Hp itu nama 'Shikamaru' Naruto lalau menekan tombol hijau.
    "Halo, ada apa menelfonku malam-malam begini?"
    "oi kau ada di rumah kan?"
    "Ada lah, emang aku mau kemana malam-malam begini"
    "baguslah, aku numpang menginap ya?"
    "Tentu, datang saja"
    "Ok"
    "memangnya ada ap….."
    Tuuutttt
    "cih! Langsung di matikan lagi!"
    OoOoOoOoOoOoOo
    Naruto dan Shikamaru tengah duduk di Kursi yang berada di balkon apartemen Naruto. Mereka berdua terdiam sambil memandangi hamparan bintang yang begitu indah malam ini. Lalu Naruto teringat akan semua mimpinya, dia lalu menoleh ke arah shikmaru yang masih memandangi langit.
    "Oi Shikamaru"
    "emm"
    "Apa mimpi itu Bisa jadi kenyataan?
    Pertanyaan Naruto membuat Shikamaru menatap dirinya, Shikamaru heran karena tidak biasanya Naruto menanyakan pertanyaan seperti ini.
    "Memangnya kenapa? Tumben bertanya hal seperti itu?"
    "Akhir-akhir ini aku mimpi hal aneh"
    "Aneh bagaimana?"
    Naruto menatap wajah Shikamaru dengan tampang serius.
    "Mimpi yang ku alami setiap malam bagaikan sebuah film yang sengaja di putar dan memiliki alur"
    "haahhh?" Tanya Shikamaru tidak mengerti.
    "aiisshh begini ya, kau pernah kan nonton film drama yang bersambung?"
    "iya pernah"
    "nah mimpiku juga seperti itu, dan aku juga sangat mengingat setiap kejadian yang ada di mimpiku itu, seakan-akan mimpi itu adalah kenyataan, aku juga merasakan hal yang aneh di hatiku, aku merasa ada yang meremas dadaku, aku tidak tau perasaan apa itu tapi aku merasa pernah mengalami hal itu, aku merasa…"
    "Tunggu, tunggu, maksudmu kau memimpikan kehidupanmu dimasa lalu? Begitu?"
    "That's Right, mimpi itu bagaikan ingin memberitahuku tentang kehidupanku di masa lalu, mungkinkah aku bereinkarnasi?" Jelas Naruto yang menimbulkan tanda Tanya besar bagi Shikamaru dan Bagi Naruto sendiri.
    "Bisa jadi, terkadang mimpi yang kita alami adalah diluar akal sehat, tapi mimpimu? Bias kau jelaskan padaku bagaimana alur mimpimu?"
    "Malam kemarin aku bermimpi tentang gadis kecil itu lagi, gadis kecil itu sangat manis dan cantik dengan rambut hitamnya yang lurus, namanya Hi-Chan, ya, begitulah aku memanggil namanya, Gadia kecil itu memanggilku dengan nama Na-Kun, dia menangis dan menyuruhku agar jangan pergi, aku bingung, kenapa mimpiku setiap malam selalu muncul gadis kecil ini, sebenarnya siapa dia?" Ucap Naruto Bingung.
    "emmm begitu,,, kau tau perannya siapa di Mimpimu itu?"
    "Tau, Peran gadis itu adalah Tuan Putri sedangkan aku Pengawal Putri, Hey bukankah seperti cerita dongeng bukan, Tapi mimpi ini bagaikan nyata bagiku, aku juga merasa gadis itu sangat berharga bagiku, aiisshhhhh aku bingung Shikamaru, sangat bingung" Keluh Naruto sambil menggaruk kepalanya kesal.
    "hmmm" Shikamaru berfikir sejenak, mencoba mencerna setiap perkataan Naruto tadi.
    "Kurasa,,,, Kau memang bereinkarnasi"
    "Benarkah?, kau tau darimana?" Tanya Naruto antusias
    "Na-Kun dan Hi-Chan adalah tokoh utama dari cerita masa lalu Na dan Hi yang konon katanya adalah pasangan abadi yang ada di dunia, aku pernah baca buku ini di tempat bersejarah Gaku di Oto, Mereka berdua mati dalam peperangan beribu-ribu tahun lalu, mereka mati dengan cara yang tragis, mereka melindungi satu sama lain, mereka mati secara bersamaan, karena itulah cinta mereka dikatakan sebagai cinta abadi, mungkinkah kau reinkarnasi dari Na-Kun?" jelas Shikamaru yang kembali menumbulkan tanda Tanya besar.
    "Besok kita harus pergi ke oto!"
    OoOoOoOoOoOoOoOoO
    Naruto dan Shikamaru tengah berada di tempat bersejarah yang bertuliskan nama 'Gaku' yang berada di Oto ini, keduanya tengah berdiri tepat di gerbang Gaku.
    "Kau siap Naruto?"
    "Of course"
    Mereka berdua pun memasuki tempat itu
    … Angin berhembus didepan wajah Naruto, Naruto merasakan sesuatu yang aneh saat memasuki kawasan Gaku ini, Langkahnya terhenti sejenak, Shikamaru yang menyadari itu pun ikut berhenti, dia memandang wajah Naruto yang tengah Memandangi tanah Gaku itu.
    "Kau tidak apa-apa Naruto"
    "Perasaan ini muncul lagi Shikamaru" Ucap Naruto sambil memegang dadanya, Shikamaru tersenyum sambil memukul kecil bahu Naruto.
    "ayolah kawan, jangan tegang begitu, kita lanjutkan perjalanan"
    Ucap Shikamaru yang di dampingi dengan anggukan Naruto, mereka berdua pun memasuki rumah yang bergaya khas jepang itu, dengan kayu yang sedikit rapuh dan halaman yang mengisyaratkan kehidupan zaman dahulu di jepang membuat Naruto semakin merinding.
    Naruto melihat sekeliling rumah itu dengan seksama, dia seakan-akan hafal dengan tempat ini, Shikamaru yang tadinya hanya mengikuti Naruto merasa sedikit heran, Sedari tadi mereka menyusuri tempat-tempat yang berada di dalam rumah ini tanpa tersesat sedikitpun, Shikamaru pun angkat bicara.
    "Naruto"
    "emm"
    "Kurasa kau memang benar bereinkarnasi" Jawab Shikamaru yakin, Naruto langsung berhenti dan menatap Shikamaru.
    "Apa maksudmu? Jangan asal mengambil kesimpulan"Bantah Naruto halus
    "Kau belum sadar?, aku yang sudah pernah datang kesini saja sudah lupa dengan tempat ini, tapi kau,,,,, kau seperti sudah hafal dengan tempat ini padahal kau baru kali ini datang ke tempat ini kurasa kau,,,,,"
    "Permisi" Sapa seorang nenek-nenek tua yang menghentikan perkataan Shikamaru, Naruto dan Shikamaru spontan menoleh ke asal suara.
    "Saya penjaga tempat ini anak muda, Apa kalian tersesat?"Tanya nenek itu ramah.
    Naruto dan Shikamaru tersenyum.
    "Oh tidak nek" Bantah Shikamaru
    "Iya sedari tadi kami hanya melihat-lihat saja" Tambah Naruto
    "Oh begitukah, baiklah mari saya beri petunjuk" Tawar nenek itu
    "ah baiklah" Ucap Shikamaru dan Naruto, Mereka berdua pun berjalan beriringan dengan nenek itu.
    Setelah selesai melihat tempat-tempat yang ada di Gaku, Naruto, Shikmaru dan nenek itu duduk di teras belakang Rumah yang sangat besar dan megah ini, ya walaupun kayu2nya tampak rapuh termakan usia namun kemegahannya tak dapat di pungkiri.
    "Kalian tau cerita tentang Na dan Hi?"Tanya nenek itu melepas keheningan, Naruto dan Shikamaru tampak antusias.
    "Tidak, bisa anda ceritakan?"Pinta Naruto penuh harap.
    "Tentu" Ucap nenek itu sambil tersenyum.
    "Dahulu tempat ini, lebih tepatnya Rumah ini adalah milik seorang Kaisar yang dahulunya menguasai daerah Oto dan sekitarnya yang benama Kaisar Hyuuga Hiashi , dia memiliki seorang putri yang bernama Hyuuga Hinata ya itulah namanya, dia berumur 6 tahun, dia adalah putri yang berparas cantik degan rambut hitamnya yang lebat dan lurus" nenek itu behenti sejenak, Naruto dan Shikamaru saling memandang satu sama lain karena ciri-ciri gadis kecil itu sama dengan yang ada di mimpi Naruto.
    "Pada jaman itu perang adalah hal biasa, saling membunuh satu sama lain, tidak peduli teman atau musuh, mereka hanya mempertahankan hidup mereka sendiri, maka dari itu Kaisar Hiashi mencari pengawal yang setia untuk menjaga putrinya, maka terpilihlah seorang pengawal muda berumur 8 tahun yang bernama Naruto"
    "DEG!" Jantung Naruto berdetak kencang.
    "Na Naruto?"Ucap Shikamaru tampak terkejut setengah mati.
    "Ya itulah namanya, Naruto di perintahkan agar selalu bersama dengan Hinata, setelah itu mereka selalu bersama, Hinata sangat menyukai Naruto begitu juga sebaliknya, dikarenakan umur mereka yang tidak berbeda jauh dan juga Naruto sangat baik padanya, walaupun mereka sempat berpisah beberapa tahun namun Naruto kembali lagi untuk menjaga sang Putri, Cukup lama mereka bersama akhirnya mereka sadar kalau mereka berdua saling mencintai, Mereka semakin dekat dan akhirnya hubungan mereka diketahui oleh Kaisar, Kaisar marah besar, karena sorang pengawal tidak pantas bersanding dengan seorang putri seperti Hinata, Namun pada saat itu Gaku diserang oleh penduduk Kiru secara tiba-tiba, Begitu mengetahui hal tersebut kaisar langsung melupakan kemarahannya kepada Naruto, Dia lupa segalanya, yang dia fikirkan adalah menyelamatkan putrinya dan penduduk Di Oto, Naruto juga cemas, dia langsung menghampiri putri, dia sedikit lega begitu mengetahui sang kekasih tidak apa-apa, Naruto langsung menarik Hinata dan berlari hendak keluar dari desa, Namun pergerakan mereka diketahui oleh pihak musuh, Pihak musuh tak berfikir panjang, segerombolan musuh memanah putri namun Naruto menghalangi panah itu dengan tubuhnya, panah itu tertancap di dada Naruto, Hinata menangis karena Naruto tak sadarkan diri, lalu salah seorang musuh itu pun langsung menusuk perut Hinata dengan pedang, Hinata jatuh di sisi Naruto, dengan sisa tenaganya, Hinata mendekat ke tubuh Naruto dan menggenggam tangan Naruto, Naruto berusaha membuka matanya dengan sisa tenaganya, Kedua insan yang salin mencintai itu saling menatap satu sama lain dan tersenyum hingga mereka pun meninggal dunia. Begitulah kisah Na dan Hi"
    Naruto dan Shikmaru terdiam seribu bahasa, nenek itu tersenyum lalu memukul kecil pundak Naruto.
    "kau harus menerima takdirmu nak" Ucap nenek itu sambil tersenyum lalu pergi, Naruto hanya menatap nenek itu penuh tanda Tanya.
    Naruto meremas dadanya, dia merasakan ada sesuatu yang menghujam dadanya.
    "Nenek itu…. Kurasa dia tau"Ucap Shikmaru sambil menatap kepergian nenek itu.
    "Aku tidak tau Shikamaru, aku bingung" Naruto memijit batang hidungnya mencoba meredakan rasa pusing yang mendera kepalanya.
    "Tenanglah Naruto, jangan terlalu di fikirkan dulu" Jelas Shikamaru sambil mengusap bahu Naruto mencoba menenangkan Sahabatnya itu.
    "Yahhh okelah, aku mau ke sana dulu ya, kau mau ikut?" ucap Naruto lalu berdiri dari duduknya.
    "Kau sajalah, aku lelah dari tadi mengelilingi rumah ini"
    "Okelah" Ucap Naruto lalu berjalan menuju ke halaman Gaku yang sangat besar itu.
    Naruto sedikit terkejut begitu melihat sebuah pohon besar dengan dedanuan yang rindang nan asri itu, Naruto berjalan mendekat ke arah pohon itu dan menyentuh batang pohon yang tampak rapuh termakan usia. Naruto memejamkan Matanya, dia ingat pohon ini, ….
    'Hi-Chan, kau tidak apa-apa kan?' Tanya seorang bocah berambut pirang yang tampak cemas,
    'tidak apa-apa Na-Kun hanya luka sedikit kok' Jawab gadis kecil berambut hitam itu sambil tersenyum manis
    'Tidak apa-apa bagaimana Hi-Chan, lukanya cukup besar, lain kali kalau mau buah bilang ke saya, biar saya yang mengambilkan untuk Hi-Chan' Jelas bocah itu sedikit kesal.
    'Hmmbb Na-Kun sama saja seperti papa, suka ngatur2 weeee' Bantah gadis kecil itu ketus
    'Ini sudah tugas saya sebagai penjaga anda Hi-Chan, kalau terjadi apa-apa dengan Hi-Chan, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, karena itu prinsip kerja pengawal putri Hi-Chan' Jelas Bocah pirang itu.
    'Hmmbbb Kau bukan pengawal ku Na-Kun ! kau temanku !' Teriak gadis kecil itu sambil menangis lalu langsung memasuki kamarnya,
    Bocah berambut pirang itu hanya menatap pintu kamar gadis kecil itu dengan tampang sedih.
    "Hi-Chan" Ucap Naruto lirih, angin berhembus menerbangkan dedaunan yang gugur dari pohon tua itu,
    "Ini…."Ucap Naruto lalu meremas dadanya, "Akh ! Hi-Chan, kau siapa?"Tanya Naruto pada dirinya sendiri, dia merasakan sesuatu yang menyakitkan didadanya.
    Naruto tak mampu menopang berat kakinya, dia langsung berlutut di bawah pohon rindang itu.
    Dia lelah, tidak tau lagi harus bagaimana, saat ini, detik ini dia ingin menemui Hi-Chan, dia juga tidak mengerti dengan apa yang diinginkannya sekarang, dia merasa sangat merindukan Hi-Chan.
    "Hi-Chan, Hi-Chan,, aku…. Akuu rindduu" Ucap Naruto lirih. Narutopun duduk dan menyenderkan dirinya di bawah pohon rindang itu.
    Naruto menundukkan wajahnya menyembunyikan sesuatu yang mengalir di pipinya.
    "hikss hikss Hi Hi-Can… Kau di mana?" Rintih Naruto di sela-sela tangisannya.
    "Aku Di sini Na-Kun"
    "DEG!"
    Naruto langsung mengangkat kepalanya mencoba melihat siapa yang menjawab panggilannya itu.
    Mata Naruto terbelalak seketika melihat gadis cantik berambut hitam itu.
    "Hy Na-Kun" Ucap gadis itu lalu duduk di sisi Naruto, Naruto masih saja menatap gadis itu heran dan rasa tidak percaya. Gadis cantik itu tersenyum ke arah Naruto. Lalu Naruto mengingat siapa gadis yang ada di sampingnya ini.
    "Ka kau, bukankah kau yang waktu itu di SMA Suna?"
    Gadis itu mengangguk.
    "Sejak pertama melihatmu di Suna, aku yakin kau adalah Na-Kun"
    "Kau juga….. Kau.. Hi-Hi-Chan?"Naruto terkejut seketika mendengar kata-kata gadis itu.
    "emm" Gadis itu mengangguk riang.
    Naruto terdiam seribu bahasa, Hinata tersenyum lalu berdiri dan menarik tangan Naruto.
    "He hey mau ke mna?"Ucap Naruto sedikit terkejut dengan gerakan tiba-tiba Hinata, Hinata memandang Naruto sejenak dan tersenyum lalu kembali menarik tangan Naruto.
    'Na-Kun, hahaha kau lucu sekali, hei hei Na-Kun ayo kita kesana' ucap seorang gadis kecil sambil menarik tangan bocah berambut pirang yang tampak lebih besar darinya.
    'Mau kemana Hi-Chan?'
    'Sudah jangan banyak Tanya Na-Kun, ikut saja hihihi''
    Naruto teringat akan sesuatu yang sama persis seperti yang dialaminya sekarang.
    "Ini…"Hembusan angin menerpa wajah Naruto, Naruto menatap Gadis yang tengah menariknya sekarang, Senyum manis terukir di bibirnya.
    'Hi-Chan'
    "Ini…"Naruto berdiri berdampingan bersama Hinata sambil menatap sebuah danau yang cukup besar terhampar jernih di bawah sana, Danau yang begitu indah nan bersinar dengan pantulan cahaya.
    "Danau ini…."
    "kau mengingatnya Na-Kun? Tanya Hinata lalu menatap wajah Naruto.
    "ini…"
    'Kenapa kita kesini Hi-Chan' Tanya bocah pirang itu heran
    'Aku hanya ingin memberi tahu mu tentang danau ini Na-Kun, Indah bukan?'Jelas Gadis kecil itu sambil tersenyum
    'Ya Bagus'
    'Hmmbb' Gadis kecil itu memanyunkan bibirnya kesal
    'Jawabannya segitu saja weee' Jelas gadis kecil itu dengan lidah sedikit keluar, bocah pirang itu tersenyum lalu mengusap kecil rambut gadis kecil itu.
    'Iya iya indah kok, seperti Hi-chan' ucap Naruto yang membuat Hi-Chan tersipu malu.
    "Indah Seperti dirimu" Ucap Naruto lalu menatap Hinata, Hinata tersipu malu, ekspresinya sama persis seperti ingatan Naruto, Naruto tersenyum lalu mendekat ke arah Hinata, Sebelah tangan Naruto Memegang pipi Hinata, lalu dia mendekatkan bibirnya ke bibir Hinata, Hinata memejamkan matanya mencoba melepas kerinduan mereka yang telah lama tersegel di hati dan kehidupan mereka terdahulu, kedua bibir saling beradu mengenang masa lalu, sekarang dan selamanya, memuaskan hasrat kerinduan yang telah lama terpendam dalam kehidupan terdahulu dan kehidupan mereka yang sekarang,,,,,
    FIN
    THE END…..


    Post By : Kaguya