Jumat, 26 April 2013

"Kunai" chapter 2

"Kunai" 

chapter 2 .. 
Disclaimer: Naruto @ Masashi Kisimoto .. 
Pair: NaruHina ..Rate: T .. Warning:Typo,Gaje,OOC,no EYD,CANON,dll .. 

Sudah lama menunggu ya minna, Maaf karena Admin Irfan buat Fanfic ini di HP, tidak bisa langsung di post
di Komik Fanfic Naruhina Indonesia, dan ribetnya lagi aku harus menyusun kalimat agar enak dibacanya dan hal itu harus
aku lakukan di Warnet. . Lagsung saja ke ceritanya. . . .

"Oh.. Jadi begitu Hinata-chan jadi seperti itu" Ucap Naruto
mengangguk mengerti, "Baiklah!! Terima Kasih Sakura,Ino,Ten-ten" Lanjut Naruto lalu menghampiri Hinata yang dari tadi
menyendiri, Naruto langsung menarik tangan Hinata dan membawanya keluar kelas, Hinata yang menyadari hanya bisa pasrah
karena kekuatan Hinata yang kecil tidak bisa mengelak Naruto. Sampai di suatu tempat yang sepi "Nah kurasa disini saja"
Ucap Naruto melepaskan tangannya dari tangan Hinata "Nah Hinata-chan, ceritakan saja apa masalahmu?" Ucap Naruto nyengir
, Hinata hanya menggelengkan kepalanya. "Ceritakan saja?" Ucap Naruto serius, Sekali lagi Hinata menggelengkan kepala,
"Huh.. Kau ini keras kepala! Ceritakan atau aku cium, pilih yang mana? hehehe" Ucap Naruto menggaruk-garuk kepala,
Hinata yang dari tadi diam karena masih trauma dengankejadian saat Naruto jatuh dari jurang, terkejut karena mendengar
perkataan Naruto tadi, "E-Eh! Ano... A-Aku.." "Aku apa?" Naruto mengelak, "Ano.. A-Aku takut jika Naruto-kun membenciku"
Ucap Hinata gelagapan, "Membencimu kenapa?" Tanya Naruto bingung, "Ano.. K-Karena kejadian itu!" Jawab Hinata masih
gelagapan, "Oh.. itu, aku tidak membencimu!" Ucap Naruto sambil tersenyum, "Benarkah" Lirih Hinata, "Tentu saja!" Ucap
Naruto, "Apa orang tua Naruto-kun tidak membenciku" Ucap Hinata Ragu, "Tidak kok, oh iya aku ingat tadi pagi
Kaa-chan berpesan padaku untuk berterima kasih padamu?" Ucap Naruto mengingat ingat, "U-Untuk apa?" Ucap Hinata heran.
"Kalau kau tidak memberitahu mereka mungkin aku sudah tidak ada" Ucap Naruto sambil tersenyum, Hinata hanya bisa diam
. "Ayo kita ke kelas" Ucap Naruto berjalan meninggalkan Hinata, Naruto lalu mendekati Hinata lagi "Umm... Hinata-chan?"
Ucap Naruto sudah di depan Hinata, "Iya?" Ucap Hinatamenunduk menyembunyikan rona merah dipipinya, Karena Naruto
berbicara sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Hinata. "Arah ke kelas kemana sih? aku lupa,hehehe" Ucap Naruto nyengir
sambil menggaruk-garuk kepala, Hinata yang mendengarnya swetdrop "Ikuti saja aku!" Ucap Hinata berjalan dan diikuti
Naruto di sampingnya. Sampai Di Kelas. Naruto dan Hinata sudah masuk ke kelas "Wah.. Pangeran dan Putri kita sudah
datang" Teriak Kiba, dan hal itu membuat seisi kelas bersorak ria, Naruto yang mendengarnya hanya garuk-garuk kepala,
Sedangkan Hinata tambah menunduk menyembunyikan pipinyayang merona bahkan sampai Wajahnya hingga merah, Hinata yang
sudah tidak kuat menahan rasa malunya langsung berjalan ke tempat duduknya, Kalau Naruto masih seperti tadi. KRIIIIIING.
Bel menandakan Pulang sudah berbunyi, Terlihat Naruto masih di kelas "Oi Naruto, Kau pulang tidak" Ucap Kiba di depan
pintu, "Kau duluan saja, aku masih ada urusan penting" Ucap Naruto masih duduk, "Baiklah" Ucap Kiba lalu pergi,
. Terihat Hinata masih di depan Gerbang UK, Tiba-tiba Hand phone nya berbunyi, Segera saja Hinata mengangkatnya,
"Hinata! hari ini Otu-san ada urusan penting jadi tidak bisa menjemputmu, Maaf ya" Ucap Hiashi ayahnya Hinata dalam
Hand phone, "Iya tidak apa-apa" Jawab Hinata menutup Telefon lalu menyimpan kembali ke Sakunya, Hinata pun menyusuri
jalan yang sangat sepi karena sekarang hari sudah sore dan kalau sore begini Jalan yang di lalui Hinata itu selalu sepi,
Penyebabnya di daerah itu bukanlah kota akan tetapi Pedesaan. Sampai di sebuah pertigaan Hinata merasakan sesuatu hal
yang aneh, Hinata pun berhenti berjalan dan tiba-tiba muncul hewan besar dari atas pohon-pohon disekitar jalan itu,
"GUAAAH!!" Teriak Hewan itu mendekati Hinata yang ingin melarikan diri tetapi Hinata terlalu takut untuk bergerak,
Hinata hanya bisa pasrah lalu menutup matanya karena tidak sanggup apa yang akan dilakukan hewan itu padanya,
Hewan monster itu sudah bersiap merobek tubuh Hinata dengan cakarnya, "SENPOU: CHO ODAMA RASENGAN" Teriak seseorang,
Hinata yang menyadari ada seseorang datang perlahan membuka matanya, Terlihat hewan raksasa tadi terlempar ke atas dan
juga seseorang yang tampaknya Hinata mengenalinya, berambut pirang. "N-Naruto-kun" pikir Hinata terkejut, Seseorang itu
mendekat ke Hinata, "Apa kau tidak apa-apa! Hinata-chan?" Tanya seseorang itu, "N-Naruto-kun! B-Bagaimana bisa?" Ucap
Hinata tak percaya, "Aku mengkhawatirkanmu jadi aku mengikutimu,hehehe" Ucap Naruto nyengir sambil menggaruk kepalanya,
"GUAAH!" Teriak hewan itu, Naruto pun berbalik melihat hewan raksasa itu "Aku tidak tahu kenapa di dunia ini ada Hewan
Kuchiyose, aku tidak peduli, Tapi aku akan mengalahkanmu" Ucap Naruto mengaktifkan Mode Sage kembali, Hinata hanya bisa
diam melihat Naruto. "KAGE BUNSHIN NO JUTSU" Naruto membuat 2 Bunshin, "Kau lindungi Hinata-chan" Ucap Naruto menatap
Bunshin A "Baik" Ucap Bunshin A lalu mendekati Hinata, "Ayo" Ucap Naruto kepada Bunshin B, Naruto pun membuat sebuah
Rasengan besar, Lalu Bunshin B melempar Naruto ke arahHewan itu "SENPOU: OODAMA RASENGAN" Naruto menghantamkan Rasengan
besarnya ke perut Hewan itu dan hasilnya hewan itu terlempar ke atas lagi "SEKARANG" Teriak Naruto kepada Bunshin B lalu
mendarat dan mengeluarkan sebuah gulungan dan membukanyadengan cepat kemudian meletakan di tanah, Sedangkan Bunshin B
terlihat sudah ada di atas hewan yang lagi melayang di atas karena terkena Rasengan tadi, dengan cepat Bunshin B meninju
hewan itu ke arah Naruto, "Sekarang, FUIN" Naruto merapal segel dan hasilnya muncul sinar hijau yang menghisap Hewan
raksasa tadi, Bunshin B tampaknya menghilang. Dengan segera Naruto menutup gulungan tadi lalu mengikatnya dengan tali.
Naruto pun menonaktifkan Mode Sage nya lalu menghampiri Bunshin B dan Hinata, "Terima kasih banyak" Ucap Naruto menatap
Bunshin A, "Yosh" Ucap Bunshin B bersemangat lalu menghilang dengan asap putih, "Apa kau baik-baik saja Hinata-chan?"
Tanya Naruto tersenyum, Hinata masih terlihat terkejut setelah melihat Naruto. "Um.. Hinata-chan?" Ucap Naruto, "E-Eh!
I-Iya" Ucap Hinata menunduk memainkan jarinya, "Sebaiknya aku mengantarmu pulang" Ucap Naruto tersenyum, "A-Apa tidak
M-merepotkan" Ucap Hinata ragu, "Jangan dipikirkan! Ayo" Ucap Naruto. Naruto pun mengantar Hinata pulang walaupun
Hinata kerepotan karena Naruto yang sering berjalan ke arah jalan yang salah. Sampai di Rumah Hinata. "Ano.. Naruto-kun
, A-Apa tidak mau mampir sebentar" Ucap Hinata menundukmenyembunyikan rona merah di pipinya sambil memainkan jarinya,
"Tidak, terima kasih, aku cuma mau memberikan ini padamu!" Ucap Naruto memberikan sebuah Kunai Hiraishin, "Apa ini?"
Tanya Hinata menerima Kunai itu, "Sudah terima saja, oh iya kalau kau pergi kemana mana bawa terus ya Kunai ini?" Ucap
Naruto tersenyum, "M-Memangnya untuk apa?" Tanya Hinata heran, "Aku akan datang jika kau dalam bahaya, jadi kau harus
membawa Kunai ini Dimana dan Kemana pun kau pergi, jangan sampai tidak dibawa ataupun hilang" Ucap Naruto serius,
"B-Baiklah, T-Terima kasih Naruto-kun sudah mengantarku" Ucap Hinata lalu memasuki Rumahnya, Naruto pun pergi pulang.
Keesokan paginya, Naruto masih tertidur di kamarnya,Tok..Tok..Tok.. Minato mengetuk pintu kamar Naruto, "Masuk saja
pintunya tidak dikunci" Ucap Naruto lalu tertidur kembali, Minato pun memasuki kamar Naruto. Minat yang berniat
membangunkan Naruto mengurungkan niatnya karena melihat sebuah Kunai di sebuah meja dekat Naruto tidur, "Bukankah Kunai
ini milikku kenapa Naruto bisa memilikinya, apa mungkin Naruto?" Pikir Minato terkejut. "Itu punyaku Tou-chan!" Ucap
Naruto yang sudah bangun, "Oh.. ini punyamu!" Ucap Minato tersenyum memberikan Kunai itu, "Memangnya ada apa?" Tanya
Naruto serius, "Ah.. tidak tidak tadi Kaa-chan menyuruhku untuk membangunkanmu" Ucap Minato, "Untuk apa?" Tanya Naruto
, "Kau disuruh untuk membantu nya bersih-bersih Rumah" Jawab Minato lalu keluar kamar Naruto, Naruto pun segera mandi
dan selesainya memakai pakaiannya lalu menghampiri Kushinayang sedang di dapur, "Jadi Kaa-chan menyuruhku membantu apa
" Tanya Naruto di depan pintu dapur, "Oh.. Jadi Naruto-chan sudah mau membantu Kaa-chan bersih-bersih Rumah" Ucap
Kushina tersenyum melihat Naruto, "Kaa-chan? aku harus bersih-bersih apa?" Tanya Naruto, "Naruto! sekarang kau mengepel
lantai saja" Ucap Kushina masih memasak, "Tidak masalah" Ucap Naruto bersemangat lalu mulai mengepel lantai. "Tidak
biasanya Naruto mau jika aku menyuruhnya,ya sudahlah aku tidak peduli, aku harap Naruto seperti itu terus" Pikir Kushina
sambil tersenyum. Selesai membantu Ibunya Naruto keluar Rumah untuk berjalan jalan, Sampai di sebuah Taman Naruto
menabrak seseorang dan membuat orang yang ditabraknya terjatuh, "Ah.. Maaf! Maaf" Ucap Naruto membantu orang itu berdiri
"Hinata-chan?" Ucap Naruto yang melihat Hinata,"N-Naruto-kun?" Ucap Hinata lalu berdiri dan menunduk menyembunyikan
rona merah di pipinya, "Kau mau kemana?" Tanya Naruto lalu berdiri "Ano..Aku mau ke Supermarket" Jawab Hinata memainkan
jarinya, "Heh.. Apa itu Supermarket?" Tanya Naruto tidak mengerti, "Ah.. Naruto-kun, sebaiknya Naruto-kun ikut saja"
Ucap Hinata tersenyum, "Yosh" Ucap Naruto bersemangat. Sampailah mereka di Supermarket, "Um... Hinata-chan" Ucap Naruto
, "Iya" Ucap Hinata sambil mengambil suatu barang danmemasukan ke keranjang, "Bukankah ini toko bukan Supermarket"
Ucap Naruto melihat lihat Supermarket itu, "Ya bisa dibilang begitu" Ucap Hinata tersenyum, "Huh.. Memangnya untuk apa
sih kau berbelanja" Ucap Naruto menyilangkan kedua tangannya, "E-Eh! J-Jadi Naruto-kun marah denganku" Ucap Hinata
merasa kecewa, "Tentu saja tidak, aku hanya heran kenapa kau mau berjalan jauh-jauh kesini cuma untuk berbelanja" Ucap
Naruto, "A-Apa salahnya" Tanya Hinata bingung, "Ya sudahlah, itu juga tidak penting,hahaha" Ucap Naruto merasa bosan
dengan isi pembicaraan tadi. Mereka berdua pun keluar dari Supermarket dan tampaknya Naruto dengan senang hati mau
membawakan belanjaannya, Di tengah perjalanan Naruto dan Hinata di hadang oleh 3 orang, dan anehnya di kaos mereka ada
nama, dikanan berambut blonde namanya Deidara, di tengah berambut merah namanya Sasori, dan di kiri berambut hitam dan
mata kirinyadi tutupi namanya Obito. "Hoiy kalian Cepat berikan Uang kalian" Ucap Deidara dengan nada kasar, Hinata
hanya bisa diam dan merasa ketakutan, Naruto pun menyentuh Bahu Hinata dan memintanya mundur. "Apa kau ingin cari
masalah rambut duren" Ucap Deidara, "Kalau berani lawan aku, Beraninya sama Seorang Gadis" Ucap Naruto dengan nada
meremehkan, "Oi Apa kau meremehkan kami?" Ucap Obito sewot, "Iya! memangnya kenapa?" Ucap Naruto serius, "Hinata kau
sebaiknya menjauh" Ucap Naruto menengok ke arah Hinata di belakangnya, "B-Baiklah" Ucap Hinata lalu mundur. 1 Menit
berlalu Naruto sudah mengalahkan ke tiga orang tadi, Terlihat tiga orang tadi meminta ampun pada Naruto, "Hey.. Hey..
Sudahlah aku kan cuma mengalahkan kalian kenapa harus sampai seperti itu" Ucap Naruto tersenyum bingung melihat ke tiga
orang tadi yang sedang menciumi tangan Naruto. Ketiga orang tadi lalu pergi, Naruto pun kembali mengantar Hinata pulang.

.. To Be Continued .. Gomen ne Minna sudah menunggu lama, ... Author: Irfan Namikaze

Tidak ada komentar:

Posting Komentar