Sabtu, 27 April 2013

SPIRIT chapter 4

"Spirit"

Chapter 4 .
Disclaimer: Masashi Kisimoto .
Pair: NaruHina .
Rate: T .
Genre: Romance/Action/Humor .
Warning:OOC,Typo,Gaje,No EYD,dll .
Author: Irfan Namikaze .

Selamat Membaca .

FLASH BACK . "DUAR" Terlihat sebuah mobil balap
telah meledak di lintasan balap, Sedangkan mobil-mobil balap yang lain masih terlihat melaju dengan kencang meninggalkan
mobil tadi yang meledak. Dengan cepat tim medis memadamkan api yang ada di mobil yang meledak tadi. Terlihat tim medis
mengeluarkan seseorang dari mobil yang terbakar meledak tadi, "Ah.. Sial!" Ucap orang yang baru saja dikeluarkan dari
mobil yang meledak tadi, "Hey.. seharusnya kau bersyukur masih bisa hidup" Ucap salah satu orang dari tim medis, "Ah..
Terima kasih banyak" Orang yang tadi, "Sama-sama" ucap salah satu orang dari tim medis. Orang tadi punberjalan menuju
ke Pit nya. "Naruto! kau tidak apa-apa!" Ucap seorang gadis berambut pink mendekati orang tadi, "Ah.. Tidak apa-apa!"
Ucap orang tadi,Naruto. Seseorang dari tim medis datang dan menyuruh Naruto untuk menuju ke ruang periksa untuk
diperiksa tentunya. "Kau tidak apa-apa!" Ucap orang tadi yang dari tim medis. "Terima kasih Dokter!" Ucap Naruto keluar
dari ruangan. Betapa terkejutnya saat Naruto keluar dari ruangan tadi melihat pacarnya seorang gadis berambut pink tadi,
yang diketahui namanya Sakura tengah di beri bunga oleh seorang pemuda berambut raven,terlihat Sakura menerima bunga itu
dan parahnya lagi mereka berciuman. Segera saja Naruto berbalik merasa sedih melihat hal itu dan menuju ke Pit nya.
Saat sampai di Pit, ternyata balapan sudah selesai dan terlihat banyak Reporter mendekati Naruto dan bertanya-tanya,
Naruto tida membalas dan pergi ke luar Stadion. Terlihat diluar ada banyak orang menyindir Naruto, Betapa sakit hatinya
Naruto mendengar sindiran-sindira yang dikeluarkan semua orang. FLASH BACK end . "Sejak hari itu aku tidak ingin balapan
lagi" Ucap Naruto."Aku mengerti" Ucap Deidara. "Baiklah sekarang aku mau pulang!" Ucap Naruto masuk ke taksinya. "Oh iya
kalau kau berubah pikiran! datang saja, pasti aku akan senang" Ucap Deidara. "Terima kasih" Ucap Naruto pergi dengan
taksinya ... "Tok..Tok..Tok" Terdengar ketukan pintu dari pintu depan Rumah Hinata, "Sebentar!" Ucap seorang dari dalam.
"Ino" Ucap Hinata membuka pintu melihat Ino. "Hai! Hinata" Sapa Ino tersenyum. "Ada apa?" Ucap Hinata,"Aku akan mengajak
mu ke taman, Ayo" Ucap Ino tersenyum. "Baiklah!" Ucap Hinata keluar Rumah dan menutup pintu. Sampai di taman, "Kita
duduk disini saja!" Ucap Ino menunjuk tempat duduk di sampingnya. "Baik" Ucap Hinata lalu duduk. selang beberapa menit
datang seorang pemuda berambut merah, "Wah.. Hinata-chan! kau sering kesini ya" Ucap pemuda itu ramah, Hinata yang
menyadari bahwa yang berbicara tadi adalah Sasori hanya diam saja, "Hey.. Kau! pergi sana" Ucap Ino sedikit teriak.
"Wah.. rupanya kau manis juga ya" Ucap Sasori menggoda "Jangan menggodaku,Dasar Kambing" Ucap Ino kesal, "Apa maksudmu?"
Ucap Sasori terkejut, "Apa kau tidak sadar, kau telah menyakiti Hinata" Ucap Ino. "Maksudnya?" Ucap Sasori heran, "Kami
melihatmu disini sedang berciuman dengan gadis lain, tepatnya malam hari" Ucap Ino. "Sebaiknya kita pergi Ino!" Lirih
Hinata, Ino mengangguk dan pergi meninggalkan Sasori sendirian. "Sial! rupanya Hinata-chan sudah tahu" Pikir Sasori.
"Tidak akan kubiarkan!" Pikir Sasori menuju ke mobilnya. Terlihat Hinata dan Ino sedang berjalan di pinggir jalan,
Terlihat Sasori dengan mobilnya melaju kencang mengarah pada Hinata dan Ino,"BUAGH" Sasori menabrakan mobilnya ke Hinata
dan membuat Hinata terjatuh dan pingsan dengan kakinya yan banyak mengeluarkan darah.Ino yang melihat itu langsung panik
dan berteriak minta tolong, Sialnya tidak ada seorangpun disitu. "BREM" Sasori menancap gas meninggalkan Ino yang panik.
"Dasar brengsek" Ucap Ino melihat mobil Sasori menjauh. Terlihat sebuah taksi melewati mereka berdua, dan taksi itu
segera mundur kembali dan berhenti di samping mereka berdua. "Ada apa dengan Hinata?" Ucap seseorang keluar dari taksi.
"Siapa kau?" Ucap Ino melihat orang tadi, "Aku Naruto! cepat bawa Hinata ke dalam, aku akan mengantarnya ke Rumah Sakit"
Ucap Orang itu, "Aku perempuan Bodoh! aku tidak kuat menggendong Hinata" Ucap Ino, "Iyaya!" Ucap Naruto nyengir,
"Hey cepat bawa Hinata ke taksimu" Ucap Ino. Naruto pun segera membawa Hinata ke dalam taksinya dan diikuti Ino juga
masuk ke Taksi. Naruto pun segera menancap gas Taksi dan menuju ke Rumah Sakit. Sampai di Rumah Sakit Konoha Hinata
dibawa ke sebuah ruangan. Terlihat Naruto dan Ino menunggu di kursi dekat ruangan itu. "Apakah kau orang yang selalu
menemani Hinata ya?" Ucap Ino memecah keheningan, "Memangnya ada apa?" Ucap Naruto. "Tidak! Aku hanya ingin berbicara!
Entah kenapa Hinata akhir-akhir ini selalu tampak senang jika bersama denganmu, Walaupun Hinata mengenalmu juga belum
lama sih! Tapi Kurasa dia menyukaimu lho" Ucap Ino. "Aku sudah mengenalnya hampir 1 tahun, mungkin Hinata saja yang
tidak menyadarinya" Ucap Naruto datar. "J-Jadi begitu! Kau pasti juga menyukainya ya?" Ucap Ino. "Memangnya kenapa kau
menanyakan hal itu?" Ucap Naruto melihat Ino. "Yah.. kau bilang, kau sudah mengenal Hinata hampir 1 tahun, jadi selama
itu kau selalu memperhatikan Hinata" Ucap Ino. "Iya sih! Kurasa aku menyukainya" Ucap Naruto datar. "Kenapa kau menyukai
Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau menanyakan hal itu?" Tanya Naruto balik. "Yah.. sebenarnya sudah banyak pemuda yang
berpacaran dengan Hinata, dan akhir-akhirnya mereka berpacaran dengan gadis lain" Ucap Ino. "Pasti Hinata sangat
tersiksa" Ucap Naruto menunduk. Ino tertawa kecil melihat Naruto seperti itu, "Jadi benar kau menyukai Hinata" Ucap Ino.
Naruto hanya diam mendengar itu. "Jadi apa yang membuatmu menyukai Hinata?" Ucap Ino. "Kenapa kau perhatian sekali degan
Hinata?" Ucap Naruto heran, "Tentu saja! Hinata adalah sahabatku, bahkan tadi saat kami akan ditabrak Sasori, Hinata
mendorongku menjauh darinya agar tidak ikut tertabrak" Ucap Ino sedikit sedih. "Oh.." Ucap Naruto. "Kulihat Hinata
berbeda dengan gadis lainnya, Saat aku melihatnya pertama kali, dia tengah menyiram tanaman, dan tiba-tiba seekor kucing
datang dan kurasa kucing itu lapar. kulihat Hinata masuk kerumahnya dan keluar membawa makanan lalu diberikan ke kucing
itu. Kulihat Hinata mengelus kucing itu dengan lembut. Kulihat kucing itu juga merasa nyaman, Aku yang melihat hal itu
ingin rasanya merasakan hal itu. Kurasa Hinata juga gadis yang baik dan tidak seperti Gadis lain yang kurasa hanya
menginginkan kelebihan seseorang saja" Ucap Naruto datar, "Sebaiknya kau telfon Neji saja" Lanjut Naruto. "Oh iya aku
lupa" Ucap Ino mengeluarkan Hand phonenya dan menelfon Neji. "Baiklah aku akan menuju ke sana!" Ucap Neji tegas. Sampai
di Rumah Sakit Konoha, Neji melihat Ino dan Naruto, "Yo Neji" Sapa Naruto berdiri. Neji pun berlari ke arah Naruto dan
menghajarnya. Ino yang melihat itu langsung memisahnya, "Bukan dia yang menabrak Hinata" tegas Ino. "Jadi siapa?" Ucap
Neji. "Sasori!" Ucap Ino. "Rupanya si brengsek itu! akan kuhajar dia nanti" Ucap Neji, "Ugh..teganya" Pikir Naruto masih
tersungkur memegangi pipinya yang terkena tinjuan Neji. Naruto pun berdiri karena terlihat seorang Dokter keluar dari
ruangan Hinata berada. "Dokter! bagaimana dengan keadaan adik saya" Ucap Neji menghampiri Dokter itu. "Dia akan baik
saja, tapi kakinya harus segera dioperasi atau dia akan lumpuh selamanya" Ucap Dokter itu. "Lalu biaya operasinya berapa
Dokter?" Ucap Ino. "Kurasa kurang lebih 100 milyar" Ucap Dokter itu, "A-Apa!" Ucap Naruto,Ino,Neji bersamaan. "Apa tidak
bisakurang dokter" Ucap Neji. "Maaf tidak bisa! ini sudah peraturan Rumah Sakit!" Ucap Dokter itu. "Kenapa bisa semahal
itu?" Ucap Naruto. "Di kakinya terdapat serpihan-serpihan benda kecil yang masuk dan hal itu akan susah dan akan lama
saat operasi" Ucap Dokter. "Tapi Hinata boleh keluar kan Dokter" Ucap Ino. "Boleh tapi memakai Kursi Roda!" Ucap Dokter.
"Aku tidak punya pilihan lain selain menggunakan uang Perusahaan" Ucap Neji, "Hah.. Sebaiknya jangan! atau kau akan
bangkrut" Ucap Ino melihat Neji. "Aku tidak punya pilihan lain" Ucap Neji. "Aku yang akan membiayai operasi itu, Dokter"
Ucap Naruto tiba-tiba. "N-Naruto" Ucap Neji tak percaya. "Apa kau punya uang sebanyak itu?" Ucap Ino terkejut. "Tenang
saja aku akan mengikuti Union Cup" Ucap Naruto. "Tapi bukankah kau bukan pembalap" Ucap Neji sedikit terkejut. "Aku
.. Aku sebenarnya adalah Uzumaki Naruto" Ucap Naruto. Terlihat Dokter dan Ino serta Neji terkejut mendengar hal itu,
"Itu tidak mungkin dia sudah 2 tahun yang lalu menghilang" Tegas Neji, "Itu memang aku!" Ucap Naruto "Sekarang aku akan
pergi sebentar" Lanjut Naruto keluar dari rumah sakit dan pergi dengan taksinya. "Bertahanlah Hinata!" Batin Naruto
sambil melihat kartu yang diberikan Deidara tadi. "Ciit" Naruto mengerem taksinya, "Rupanya disini rumahnya, besar juga"
ucap Naruto melihat sebuah gerbang rumah yang bertuliskan 'Deidara House'. "Ting.. Tong" Naruto memencet bel. Terlihat
Deidara keluar dari rumahnya dan menghampiri Naruto yang sedang berdiri di depan gerbang rumahnya. "Naruto! ada apa?"
Ucap Deidara masih berbalut perban. "Aku menerima tawaranmu!" Ucap Naruto serius. "Sudah kuduga!" Ucap Deidara terseyum.
"Jadi dimana aku harus datang!" Ucap Naruto. "Datanglah pagi-pagi sekali besok di Stadiun" Ucap Deidara.

To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar