Jumat, 26 April 2013

"Kunai" chapter 3


"Kunai"

Chapter 3 ..

Disclaimer: Masashi Kisimoto ..
Pair: NaruHina ..
Rate: T ..
Warning: OOC,Typo,Gaje,no EYD,dll

... Pagi ini Naruto pergi ke Rumah Hinata untuk mengajak Hinata berangkat bersama. Saat hampir sampai di Rumah Hinata,
Naruto melihat Hinata sudah keluar dari Rumah tampaknya ia berjalan, Naruto yang masih melompat dari atap rumah ke atap
rumah lain langsung melompat ke arah Hinata, Hinata terkejut saat Naruto tiba-tiba datang dari atas "Ohayou Hinata-chan?
Ayo berangkat" Ucap Naruto tersenyum, "E-Eh! N-Naruto-kun bagaimana bisa?" Tanya Hinata bingung, "Apa maksudmu?" Ucap
Naruto balik bertanya, "Ano.. T-Tadi!" Ucap Hinata sambil menunduk, "Oh.. yang tadi! di tengah perjalanan tadi aku
tidak sengaja menginjak kotoran burung, jadinya sepatuku sedikit bau,hehehe" Ucap Naruto menggaruk kepalanya, Hinata
yang mendengarnya hanya bisa tertawa kecil, "Lho kenapa malah tertawa, apa sepatuku masih bau, padahal aku tadi sudah
menghilangkan kotoran sialan itu" Ucap Naruto nyengir sambil garuk-garuk kepala, "Ya sudahlah ayo kita berangkat" Ucap
Hinata tersenyum, "Yosh" Jawab Naruto bersemangat lalu menggendong Hinata di depan, "E-Eh! N-Naruto-kun kenapa harus
seperti ini" Ucap Hinata memainkan jarinya dengan rona merah di pipinya, Naruto tidak menjawabnya, tiba-tiba saja Naruto
seperti ini" Ucap Hinata memainkan jarinya dengan rona merah di pipinya, Naruto tidak menjawabnya, tiba-tiba saja Naruto
dan Hinata menghilang. Dalam sekejap Naruto dan Hinata sudah ada di kelas mereka, terlihat Hinata terkejut karena tiba-
tiba saja sudah ada di kelas, "Untung saja aku meninggalkan Kunai Hiraishin di laci mejaku dan untungnya disini belum
ada orang" Pikir Naruto lalu menurunkan Hinata, "Ano.. N-Naruto-kun, B-Bagaimana bisa" Tanya Hinata malu-malu, "Apa
maksudmu?" Tanya Naruto heran, "Ano.. Yang tadi!" Jawab Hinata sambil menunduk, "Oh.. yang tadi pagi saat aku pergi
ke rumahmu? aku tadi dimarahi Kaa-chan karena aku tidaksengaja mengotori lantai yang sudah dipelnya,hehehe" Ucap Naruto
menggaruk kepalanya, "Ah.. Naruto-kun selalu saja begitu, padahal aku bukan menanyakan itu" Pikir Hinata sambil tertawa
kecil, "Eh! kenapa malah tertawa Hinata-chan?" Tanya Naruto heran sambil menciumi ketiaknya, "Tidak apa-apa kok" Jawab
Hinata masih tertawa kecil, "Ugh.. Kenapa harus di waktu seperti ini sih" pikir Naruto yang sudah gebelet mau Buang Air,
"Ada apa Naruto-kun?" Tanya Hinata melihat Naruto terlihat aneh, "Ano.. Hinata-chan aku mau ke Toilet dulu, mau Buang
Air, kau tunggu disini dulu, aku segera kembali" Jawab Naruto berjalan seperti kepiting meninggalkan Hinata,
"Ah.. Naruto-kun" gumam Hinata dengan Rona merah dipipinya. Hinata pun duduk di tempat duduknya untuk menunggu Naruto
, tiba-tiba ada seseorang menyekap mulut Hinata dengan sebuah kain, Segera saja Hinata pingsan. Saat sudah sadar Hinata
terkejut karena Hinata saat ini sudah berada di ruangan kecil berantakan dan dirinya saat ini sedang diikat.
"Kau sudah sadar rupanya" Ucap seorang kakek-kakek, "B-Bukankah kau?" Ucap Hinata terbelalak, "Benar! aku adalah kakek
yang waktu itu hampir membunuhmu, dan sekarang aku akanmembunuhmu" Ucap Seorang kakek itu tersenyum sinis, "Naruto-kun
tolong aku" batin Hinata ketakutan, "Hahahaha... Rasakan ini" Teriak Kakek itu, kali ini dia mengacungkan sebuah pedang
, Saat pedang itu sudah berjarak 30 cm dari Hinata tiba-tiba Naruto muncul dan langsung menggendong Hinata, hal itu
dilakukan Naruto dalam waktu sekejap dan segera Naruto dan Hinata menghilang, "SIAL! APA ITU TADI" Umpat Kakek itu kaget
, "Kurang ajar! lain kali aku tidak akan lengah" gumam Kakek itu marah... Naruto dan Hinata dalam sekejap sudah ada di
kelas tadi, "Hinata-chan? kau tidak apa-apa?" Tanya Naruto menurunkan Hinata, "Ano.. Arigatou Naruto-kun" Ucap Hinata
masih tak percaya apa yang ia lihat tadi, "Yokata.. Aku tepat waktu" Ucap Naruto tersenyum, "Ano.. Naruto-kun, aku boleh
bertanya tidak" Ucap Hinata memainkan jarinya, "Tentu!" Ucap Naruto tersenyum, "S-Sebenarnya kau ini siapa?" Tanya
Hinata sedikit menyesal karena bertanya hal itu, "Heh.. aku kan Naruto, siapa lagi" Ucap Naruto masih tersenyum,
"Memangnya kenapa Hinata-chan bertanya seperti itu" Tanya Naruto dengan lembut, "Ano.. t-tidak apa-apa kok" Jawab Hinata
gelagapan, "Ya sudah sebaiknya Hinata-chan sekarang ke pulang saja, kalau boleh aku akan menemanimu" Ucap Naruto sambil
tersenyum, "E-Eh! apa tidak merepotkan?" Ucap Hinata terkejut karena baru kali ini Naruto menawarkan hal itu, "Kenapa
kau selalu berkata merepotkan, aku tidak suka itu" Ucap Naruto menyilangkan tangannya, "M-Maaf" Ucap Hinata sedih, "Eh!
Kenapa kau menganggapnya serius sih, padahal aku kan cuma bercanda" Ucap Naruto sedikit menyesal, "CIEE..." Teriak
teman-teman Naruto dari luar kelas tepatnya di jendela, Hinata yang menyadarinya langsung menunduk blushing, Sedangkan
Naruto sudah menyadari dari tadi jadi hanya nyengir lebar dan menggaruk garuk kepalanya ke arah teman-temannya,
"Naruto, sebaiknya kau antar saja Hinata dia sedang sakit kan, nanti biar kami yang meminta izin dari Kakashi-sensei"
Ucap Sakura menghampiri Naruto dan Hinata, "Wah.. Terima kasih banyak Sakura" Ucap Naruto tersenyum, "Cepat sana" Ucap
Ten-Ten menghampiri Naruto dan Hinata, "Iya cepat sana" Ucap Ino ikut menghampiri, "Wah.. aku berhutang pada kalian,
terima kasih ya Sakura,Ino,Ten-ten" Ucap Naruto tersenyum "Ayo Hinata" Lanjut Naruto menarik Hinata yang dari tadi
blushing. Terlihat Naruto dan Hinata sudah tidak ada di kelas karena Naruto sudah mengajak Hinata untuk pulang, "Wah..
tidak ku sangka Naruto bisa seromantis itu" Ucap Ino, "Apa kau menyukainya Ino" Ucap Sakura, "Kalau saja Naruto dari
dulu seperti itu pasti aku akan mendekatinya" Tutur Ino, "Heh.. Kau ini, Naruto tetaplah Naruto" Ucap Sakura.. Terlihat
Naruto dan Hinata sudah di luar Universitas Konohagakure, "Hinata-chan pegangan" Ucap Naruto lalu menggendong Hinata di
depan, "Eh! N-Naruto-kun kenapa harus s-seperti ini" Ucap Hinata malu-malu, "Sudahlah cepat peluk saja leher bagian
belakangku atau kau akan jatuh" Ucap Naruto nyengir, Dengan malu-malu Hinata melingkarkan kedua tangannya di leher
Naruto.. "Wah.. Pagi hari sudah ada burung yang kawin ya baa-chan" Tanya seorang anak kecil dan disampingnya Neneknya,
"Wah. itu bukan burung kawin! kurasa itu burung sedang berciuman sambil terbang" Ucap Nenek itu melihat ke arah Naruto
yang ada di udara karena melompat setinggi-tingginya sambil menggendong Hinata.. "Wah.. Hinata-chan, kata Anak kecil dan
Baa-chan itu kita disangka berciuman lho,hehehe" Ucap Naruto melihat ke arah Anak kecil dan Nenek tadi, "E-Eh! A-Apa
Naruto-kun t-tidak salah dengar" Ucap Hinata dengan rona merah dipipinya sambil memainkan jarinya, "Tentu saja tidak!"
Ucap Naruto tersenyum ke arah Hinata. Sampai di depan pintu Rumah Hinata, Naruto menurunkan Hinata, "Tok..Tok..Tok"
Hinata mengtuk pintu dan saat pintu itu terbuka terlihat seorang Pria, tampaknya itu Hiashi ayahnya Hinata. Untung saja
di Dunianya Naruto pernah menghadapi Hiashi, Jadi Naruto akan lebih berhati-hati jika berbicara padanya. "Siapa dia
Hinata?" Tanya Hiashi, "Maaf Tou-san.. eh maksudku Paman.. Namaku Naruto" Ucap Naruto berkeringat, "Ano.. Dia temanku
Tou-san" Ucap Hinata, "Masuk!" Ucap Hiashi menarik Hinata, "T-Tapi.." , "Sudah masuk saja!" Ucap Hiashi masih melihat
Naruto, "B-Baik" Lirih Hinata menunduk lalu masuk, "Kau!masuklah" Ucap Hiashi datar lalu masuk ke rumah "Wah.. Arigatou
gozaimasu Tou-sa.. eh maksudku Paman! hehehe" Ucap Naruto menggaruk kepalanya, "Duduklah! ada yang ingin kubicarakan
padamu" Ucap Hiashi duduk di Sofa ruang tamu, "Baik" Ucap Naruto dengan sopan, "tunggu disini sebentar" Ucap Hiashi
lalu pergi, "Dasar! padahal tadi ia sudah duduk kenapa saat aku sudah duduk dia malah pergi" pikir Naruto.. Hiashi masuk
ke kamar Hinata dan terlihat Hinata sedang berbaring di tempat tidurnya "Hinata?" Panggil Hiashi dari pintu, "Eh! Iya
ada apa Tou-san?" Jawab Hinata dengan sopan lalu duduk, "Tou-san boleh pinjam benda itu sebentar" Ucap Hiashi melihat
benda yang dari tadi di pegang Hinata, "U-Untuk apa?" Tanya Hinata, "Sudahlah, cuma pinjam sebentar" Ucap Hiashi,
"B-Baiklah, t-tapi..." , "Sudahlah nanti juga Tou-san kembalikan" Ucap Hiashi, "Baiklah" Ucap Hinata memberikan benda
itu, Hiashi pun berjalan menuju ke ruang tamu, "Apa ini punyamu?" Tanya Hiashi yang baru datang, "Bukankah itu Kunai
yang aku berikan pada Hinata, kenapa bisa ada di dia" Pikir Naruto, "Hei.. Ini punyamu bukan" Tanya Hiashi lagi,
"M-Memangnya ada apa?" Ucap Naruto meneguk ludahnya, "Apa selama ini kau yang melindungi Hinata?" Tanya Hiashi serius,
"K-Kenapa anda bisa tahu?" Ucap Naruto terkejut, ..FLASH BACK.. "Hinata Maaf ya Tou-san tidak bisa menjemputmu karena
ada urusan penting" Ucap Hiashi dalam Telefon, "Iya tidak apa-apa" Ucap Hinata lalu menutup telefonnya. "Aku harus cepat
, kurang ajar kau Kurobi" Pikir Hiashi lalu keluar Rumah dan melompati atap atap rumah, GUAAH!! "Sial rupanya aku
terlambat" Ucap Hiashi mempercepat melompati pohon ke pohon karena mendengar Auman tadi. "Siapa dia?" Tanya Hiashi pada
dirinya sendiri saat melihat Seorang pemuda berambut pirang sedang menghajar Hewan raksasa tadi yang mengaum.
'SENPOU: OODAMA RASENGAN' "Byakugan" Hiashi mengaktifkan byakugan, "Keuatan apa itu, sangat besar" Pikir Hiashi melihat
sebuah bola besar berwarna biru yang ada di tangan Pemuda berambut pirang itu. "Apa dia teman Hinata yang selalu ia
ceritakan" Pikir Hiashi teringat saat Hinata yang selalu bercerita padanya tentang seorang berambut pirang, "Apa kau
baik-baik saja Hinata-chan?" Tanya seorang pemuda itu pada Hinata "Sebaiknya aku mengatarmu pulang" Ucap seorang pemuda
berambut pirang itu, "Apa yang ia akan lakukan" Pikir Hiashi melihat seorang pemuda itu menggendong Hinata di depan.
"Apa! mustahil, dimana mereka" Pikir Hiashi melihat pemuda tadi hilang bersama Hinata, "Kulihat Hinata merasa nyaman
dengan pemuda itu, sebaiknya aku pulang saja, mungkin pemuda itu mengantar Hinata pulang" Pikir Hiashi..FLASH BACK END..

To Be Continued....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar